Chapter 13.

1.6K 227 59
                                    

Cast :
Lilybeth Calesta : Lisa blackpink
Roseline Deana : Rose Blackpink
Jannie Chastine : Jennie Blackpink
Joanne Fidela : Jisoo Blackpink

Jhon Marcilius : Jungkook bts
Tedh Marcilius : Taehyung bts
Jimmy Marcilius : Jimin bts
Radolf Marcilius : RM bts
Hobert Marcilius : Jhope bts
Maxen Marcilius : Suga bts
Jeron Marcilius : Jin bts

Jovan Bavol : Park Jihoon
Sabastian : Soobin txt
Daniel : Yeonjun txt
Ben : Beomgyu txt
Terry : Taehyun txt
Hugo : Hueningkai txt

Selamat membaca ❤.

Jimmy masih dalam posisi memeluk tubuhku sedangkan aku masih terpaku dengan buku yang tiba-tiba terbakar.

Beberapa kejadian membuatku menjadi takut, seperti kejadian Duke Bavol yang ingin membunuhku, istri Grand duke Arcana yang terkena sihir terlarang dan ingin membunuhku juga, lalu saat ini buku yang tiba-tiba terbakar.

Seolah-olah ada yang menghalangiku untuk mengetahui kebenaran di balik semua ini.

Tubuhku masih bergetar dan aku bisa merasakan Jimmy memelukku lebih erat.

"apa kau merasa takut? ".

Aku mendongak dan mata kami bertemu. Terlihat dia sangat khawatir dengan keadaanku, aku ingin terlihat tegar tapi tidak bisa.

Semua ini terasa sangat menakutkan, aku sendiri bingung bagaimana menghadapi masalah ini.

"a-aku.. ".

Sebelum aku sempat berbicara lagi, Jimmy sudah menatap tajam ke arah petugas perpustakaan.

"s-saya sudah mengumpulkan semuanya yang mulia".

Jimmya menatap tajam orang-orang yang dihadapanya satu-satu.

"siapa saja yang memasuki ruangan ini sebelum kita datang? " tanya Jimmy.

Semuanya menunuduk takut dan saling melirik satu sama lain.

"apa kalian tuli? Jawab pertanyaanku!".

Jimmy terlihat sangat marah melihat mereka diam saja.

"kita semua memasuki ruang ini yang mulia tapi kita tidak sama sekali menyentuh buku-buku itu" Kata salah satu dari mereka.

Wajah mereka terlihat pucat melihat kemarahan Jimmy.

Jimmy tiba-tiba menyeringai, "penjahat tidak akan mengakui kesalahannya lebih dulu, bukan begitu? ".

Dari perkataan Jimmy, ia terlihat mengetahui siapa pelakunya. Mulutku terasa kaku untuk bertanya dan pikiranku menjadi berantakan.

Jimmy yang menyadari tubuhku tiba-tiba melemah langsung menuntunku untuk duduk di kursi yang berada di ruangan ini.

"jangan takut, aku bersamamu" kata Jimmy dengan suara lembut dan senyum manisnya.

Aku menanggapinya dengan tersenyun kecil, terkadang sifat manisnya akan keluar untuk menenangkanku.

Awalnya aku mengira dia hanyalah seorang pangeran yang gila kerja dan tidak peduli dengan siapapun kecuali saudaranya.

Ternyata aku dugaanku salah, Jimmy memiliki kepribadian yang lembut dan mudah tersenyum.

Dia terkadang seperti anak kecil dan suka menggerutu tetapi bisa menjadi sangat menyeramkan ketika menghadapi masalah.

"ini perintah dariku. Perpustakaan ini akan ditutup sementara hingga masalah ini selesai".

LADY'S CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang