Hallo guys🤗 ketemu lagi sama penulis abal" ini😄
Langsung aja yuk👇
Sorry for typoAku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pasti kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali"Kamu beneran ke medan besok nuc?" Tanya keisya. Mereka kini sedang berada di taman samping rumah keisya.
"Iya, kan kasihan mama kalau sendiri" jawab nuca
"Iya juga sih" ucap keisya pelan.
"Tapi jangan lama-lama yaa kamu harus cepet balik pokoknya" lanjutnya
"Iya-iya. Aku kan sambil nengokin nenek yang lagi sakit kei, paling cuma seminggu doang kok disana" ucap nuca
"Iya" ucap keisya singkat. Nuca mengerutkan kening nya menatap keisya heran. Ada apa dengan gadis disampingnya ini??
"Kamu kenapa sih kei?" Tanya nuca
"Gak papa kok" jawab keisya datar
"Sakit yaa?" Tanya nuca sembari menempelkan punggung tangannya pada dahi keisya
"Gak panas kok" lanjutnya
"Aku cuma takut kangen sama kamu" jawab keisya
"Hahaha ya ampun kei kamu kok lucu banget sih. Tenang aja, aku bakalan sering nelvon kamu kok biar kamu gak susah-susah buat rindu aku" ucap nuca
"Iihh aku serius tau nuc" ucap keisya sambil memukul bahu nuca pelan.
"Iya aku juga serius kok" ucap nuca sambil menarik pelan tangan keisya. Memeluknya untuk menenangkan keisya yang sepertinya masih ragu dengan dirinya. Bukan hanya keisya yang ragu, nuca sendiri pun ragu.
"Aku cuma takut untuk kehilangan kamu nuc" batin keisya.*****
Tiara kini sedang berada di super market yang lumayan jauh dari rumahnya. Tadi pagi keisya tiba-tiba menyuruhnya untuk pergi membeli bahan makanan. Tak ingin berdebat tiara pun langsung mengiyakan perintah keisya meskipun sebenarnya dia sangat lelah. Apalagi akhir-akhir ini dia sering merasakan sakit dipunggung nya, setelah operasi itu memang tiara belum pernah lagi ke rumah sakit untuk cek up, dia hanya akan ke apotik untuk membeli obatnya, karena tiara sangat tidak menyukai rumah sakit.
"Duuhh ini taksi pada kemana sih? Sepi amat dari tadi?" Gumam tiara
"Loh ra? Kok disini?" Tanya bagas yang tiba-tiba sudah berada disampingnya.
"Eehh iya, abis belanja" jawab tiara yang sedikit terkejut dengan kedatangan bagas. Entah hanya perasaannya saja atau memang iya, sepertinya akhir-akhir ini bagas sering mendekati dirinya. Sedikit risih, karena sebelumnya tiara dekat dengan laki-laki itu hanya dengan nuca karena mereka sudah bersahabat lama, meskipun pernah terpisah dan sekarang kembali dengan keadaan yang berbeda.
"Mau pulang?" Tanya bagas
"Iya" jawab tiara singkat
"Gue anterin aja yuk" ajak bagas
"Eehh gak usah, gue bisa naik taksi atau angkot kok" tolak tiara halus
"Udah ikut aja yuk" paksa bagas dengan menarik tangannya. Tiara mulai tidak nyaman dengan laki-laki yang kini sedang menarik tangannya.
"Bagas gak usah, gue bisa pulang sendiri" ucap tiara. Kini ia sedang mencoba melepaskan tangannya yang sedang di cengkram erat oleh bagas.
"Gue udah coba sabar sama semua sikap loe ya ra. Sekarang gue gak mau tau loe harus ikut gue" ucap bagas sambil menarik paksa tiara menuju parkiran. Tiara terus memberontak, sepertinya sifat bagas yang asli mulai terlihat, dan tiara sangat tidak suka dengan bagas yang terus memaksanya. Takut, itu yang tiara rasakan saat ini.
Sesampainya di parkiran, bagas terus memaksa tiara untuk masuk ke mobilnya. Keadaan parkiran yang sangat sepi membuat tiara semakin takut jika bagas bertindak kasar padanya.
"Lepasin gue gas, gue gak mau ikut sama loe" ucap tiara
"Gue bilang masuk ya masuk" bentak bagas. Tiara yang dibentak bagas pun hanya menundukkan kepalanya mencoba menahan air matanya yang mulai meluruh tanpa seizinnya.*****
Sepulang dari rumah keisya, nuca pergi menuju sebuah mini market karena tiba-tiba mamanya menelvon untuk membelikannya bahan untuk membuat kue. Setelah semua selesai nuca pun melangkah menuju mobilnya. Tapi sebuah suara yang sangat tidak asing baginya membuatnya menghentikan langkahnya dan mencari sumber suara itu.
"Lepasin gue bagas, gue gak mau ikut sama loe" yah, itu suara tiara suara yang sangat tidak asing bagi nuca, tatapan mata nuca menajam saat melihat tiara yang sedang dipaksa untuk masuk ke mobil seorang pemuda yang tidak lain juga temannya sendiri.
"Gue bilang masuk ya masuk" emosi nuca memuncak saat mendengar bagas membentak tiara, nuca memutuskan untuk menghampiri mereka.
"Kalo gak mau gak usah dipaksa" ucap nuca mencoba tenang.
Tiara dan bagas lansung menatap nuca dengan pandangan yang berbeda. Tiara menghela nafas lega, karena dirinya tidak harus mengikuti bagas, namun sedikit khawatir akan terjadinya pertengkaran saat melihat tatapan tajam bagas pada nuca, tanpa bagas sadari dia semakin mencengkran pergelangan tangan tiara sampai sang empu nya tangan meringis menahan sakit. Nuca menatap tiara yang mencoba melepaskan genggaman tangan bagas pada tangannya, dapat nuca lihat betapa risihnya gadis itu.
"Lepasin tangan loe dari tiara" ucap nuca pada bagas.
"Gak akan" ucap baga tegas.
"Loe gak lihat dia kesakitan" ucap nuca masih tenang.
"Bukan urusan loe" ucap bagas
"Cepet masuk" lanjutnya pada tiara
"Gue gak mau" jawab tiara.
Nuca yang melihat itu langsung menarik tangan tiara kuat sampai-sampai tiara menabrak dada bidang nuca.
"Bawa kesini tiara, dia pulang sama gue" ucap bagas menahan marah karena genggamannya terlepas dari tiara.
"Gak akan" jawab nuca sembari menarik tangan tiara pelan menuju mobilnya meninggalkan bagas yang menatapnya tajam.
"Sial gue gagal" gumam bagas*****
Keadaan mobil terasa sangat hening. Nuca dan tiara memilih membungkam mulutnya masing-masing. Setelah kejadian foto itu memang nuca menjauh dari tiara, dan tiara yang masih takut untuk memulai percakapan. Nuca menghentikan mobilnya didepan sebuah apotik, tiara mengerutkan keningnya. Untuk apa mereka kesini?
"Mungkin beli buat dia kalau gak ya buat keluarganya kali" batin tiara tak mau ambil pusing.
Tiara tersentak saat tangannya ditarik pelan oleh seseorang. Nuca membuka plastik berisi salep untuk mengobati memar dipergelangan tiara, ternyata cengkraman bagas sangat kuat sampai pergelangannya membiru.
"Makasih ya nuc udah bantuin aku, dan juga ngobatin lukanya" ucap tiara
"Sama-sama" jawab nuca dingin
"Aku mau minta maaf soal foto yang waktu itu, aku bener-bener gak tau siapa yang ngambil dan nyebarin" ucap tiara semakin memelankan suaranya. Mendengar ucapan dingin nuca membuatnya merasa sesak.
"Gak usah dibahas" ucap nuca lalu mulai menghidupkan mobilnya untuk mengantar tiara pulang.
"Harus sampai kapan kamu bersikap seperti ini sama aku nuc" batin tiara.*****
Kini tiara sedang merebahkan tubuhnya dikasur nya yang empuk. Setelah diantar pulang oleh nuca, tiara langsung mandi dan berakhir merebahkan dirinya. Rumahnya sepi, orang tuanya belum pulang, gilang sedang berada di puncak bersama teman-temannya, sedangkan keisya entah lah, tiara belum melihat keisya sejak dia pulang tadi.
"Tiara buka pintunya" baru saja akan memejamkan matanya suara keisya terdengar dengan ketukan dipintu kamarnya yang sedikit keras.
"Ada apa kei?" Tanya tiara pada keisya. Tiara mengerutkan kening heran, ada apa dengan keisya? Dia terlihat seperti orang yang tengah menahan tangis.
"Ini maksudnya apa hah?" Tanya keisya sambil melemparkan amplop coklat pada tiara. Tiara membuka amplop itu dan sedikit terkejut melihat isinya.
"Jadi elo yang udah donorin ginjal ke gue?" Tanya keisya
"Iya" jawab tiara
"Kenapa loe lakuin itu hah? Loe tau kan gue benci sama loe? Kenapa loe harus ngebuat gue ngerasa hutang nyawa sama loe" bentak keisya. Air mata keisya meluruh. Bisa-bisanya tiara melakukan tindakan yang membahayakan dirinya sendiri untuk keselamatan keisya.
"Kamu gak harus ngerasa hutang nyawa. Karena aku lakuin ini untuk sahabat aku supaya tetap hidup. Untuk sahabat yang bahkan sudah menjadi saudara aku. Apa aku salah kalau aku mau nolong saudara aku sendiri?" Tanya tiara
"Gue udah jahat sama loe tapi kenapa loe masih bisa sebaik ini sama gue?" Tanya keisya. Tiara tersenyum lalu memegang dua bahu keisya.
"Karena aku sayang sama kamu kei" jawab tiara sambil tersenyum.Yeeaayy selesai untuk part ini. Kayaknya ini part terpanjang yang pernah aku buat😀 maafkan kalau semakin tidak jelas, semoga suka yaa.
Oh iya, selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankannya, tetap semangaatt.
Jangan lupa vote dan comment nya ya😉
Sampai jumpa di part selanjutnya. Byeee🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
General Fictionpersahabatan yang berujung menjadi cerita atau perpisahan karena sebuah rasa??