Hallo🤗 apa kabar nih kalian??? Semoga baik yaa udah lama banget gak up nih😄 gk tau kenapa kemarin" gk mood banget buat nulis dan emang belum ada ide juga siihh😁
Ya udah yuk langsung baca👇
Sorry for typo."Bagas" gumam tiara lirih
"Iya, ini gue kenapa? Kaget?" Tanya bagas dengan senyum sinisnya
"Kenapa loe nyekap gue? Gue ada salah apa sama loe?" Tanya tiara
"Loe tanya apa salah loe? Salah loe banyak ra sama gue dan loe gak pernah sadar sama itu semua" jawab bagas
"Gue minta maaf kalau emang gue punya salah sama loe tapi gue bener-bener gak tau apa kesalahan gue" ucap tiara
"Loe gak pernah lihat gue ada ra" ucap bagas lirih
"Maksud loe apa? Gue gak ngerti bagas" ucap tiara
"Loe emang gak pernah ngerti tiara. Gue suka sama loe gue cinta sama loe tapi loe malah buta suka sama orang yang pernah tulus sama loe" bentak bagas.
"Bahkan gue udah capek-capek nyebarin foto loe sama nuca pun loe masih bisa baikan sama dia" lanjutnya.
Tiara tersentak, ternyata bagas lah biang dari semua kesalahpahaman yang ada.
"Kenapa selalu nuca yang loe lihat ra? Gue ada didepan loe gue yang tulus cinta sama loe tapi kenapa loe selalu tutup mata dengan kehadiran gue?" Tanya bagas
"Maaf gas maafin gue. Tapi loe tau kan perasaan itu gak bisa dipaksain" ucap tiara dengan air mata yang mulai meluruh di pipinya.
"Gue udah gak butuh maaf loe" ucap bagas tajam. Dia berjalan mendekat ke arah tiara dan mencengkam dagu tiara erat, tiara meringis menahan rasa sakit karena kuku tangan bagas yang melukai dagu tiara.
"Kalau gue gak bisa milikin loe, gak ada satu orang pun yang bisa milikin loe juga" bisik bagas yang membuat tiara ketakutan. Tiara hanya mampu menangis dan berharap ada seseorang yang bisa menolong dirinya. Bagas yang sudah berusaha sabar mendapatkan tiara dari dulu sudah muak dengan tingkah tiara yang tidak pernah peka terhadap dirinya.
"Ada pesan terakhir ra? Atau mau ngucapin selamat tinggal dulu sama nuca?" Tanya bagas
"Bagas gue mohon jangan kayak gini, lepasin gue" jawab tiara
"Oke gue anggep loe udah siap mati ditangan gue tanpa kata-kata terakhir" ucap bagas.*****
Keisya yang sedari tadi mengkhawatirkan tiara pun segera melacak keberadaan gadis itu lewat hp nya. Keisya tersentak kaget saat mendapatkan posisi tiara saat ini. Gudang sekolah SMP mereka.
"Vin cepet kita harus ke gudang SMP kita yang dulu tiara ada disana" ucap keisya panik
"Hey, jangan terlalu panik gitu dong kei. Tiara pasti ketemu kok" ucap kevin menenangkan keisya.
"Tapi gue bener-bener khawatir sama dia, ngapain coba dia digudang? Gimana kalo tiara dijahatin dan disekap disana?" Tanya keisya. Kevin mengelus punggung keisya supaya gadis itu sedikit tenang.
"Udah yaa mending kita sekarang kesana. Kamu coba telpon nuca dulu, karena lokasi rumah dia lebih deket sama lokasi tiara sekarang" ucap kevin. Keisya mengangguk setuju dan langsung menghubungi nuca.
"Hallo nuc" sapa keisya
"......."
"Gue minta tolong sama loe buat ke gudang SMP kita dulu" ucap keisya
"....."
"Duuuhh nanti aja deh nanya nya. Tiara lagi dalam keadaan bahaya nih. Gue takut dia kenapa-kenapa" jawab keisya
"....."
"Tiara dari tadi gak ada kabar nuc. Tadi dia izin keluar sama gue tapi sampek sekarang gak balik-balik, jadi gue mutusin buat lacak hp nya dan lokasinya ada di gudang SMP kita yang dulu" jawab keisya
"......."
"Iya, tolong cepet ya nuc. Gue sama kevin juga lagi otw sekarang. Gue gak mau tiara kenapa-kenapa" ucap keisya lirih.
"......"
"Iya makasih. Bye" tutup keisya
"Gimana? Nuca mau?" Tanya kevin
"Iya. Dia juga langsung mau berangkat kok" jawab keisya
"Doa terus aja ya kei, semoga tiara nya baik-baik aja" ucap kevin. Keisya hanya menganggukkan kepalanya pelan.*****
Seorang pemuda tengah menatap sebuah foto yang berisikan 3 orang didalamnya. Siapa lagi kalau bukan nuca, keisya, dan tiara. Nuca menghela nafas pelan, menyadari kesalahannya yang membuat dua orang gadis di foto itu terluka karena nya. Nuca tau dia sangat egois kali ini.
"Maafin gue" gumam nuca
"Maafin aku yang selalu ngeraguin perasaan kamu ra. Aku emang bodoh buat ngerti sama apa yang aku rasain sendiri. Kamu mau maafin aku kan?" Ucap nuca lirih.
"Gue harus perbaiki semuanya. Gue gak mau kehilangan tiara lagi" lanjutnya. Dering telepon di hp nuca berbunyi. Membuat pemuda itu mengalihkan perhatiannya ke ponsel nya. Salah satu alisnya terangkat.
"Keisya? Ngapain telpon malem-malem?" Tanya nuca pada dirinya sendiri.
"...."
"Iya, hallo kei. Ada apa?"
"...."
"Ngapain? Loe ada disana? Malam-malam begini?" Tanya nuca
"......"
"Ha? Tiara? Dia ada disana? Dia kenapa kesana malam-malam kei?" Tanya nuca. Dadanya mulai sesak saat tau gadis itu menghilang.
"......."
"Ya udah gue ke sana sekarang" ucap nuca
"......"
"Iya. Loe sama kevin hati-hati" ucap nuca.
"....." Setelah panggilan telepon mereka terputus nuca langsung menyambar kunci motornnya.
"Kamu baik-baik aja kan ra? Kamu ngapain ada disana? Apa ada orang yang jahatin kamu sekarang?" Batin nuca. Tak dapat membohongi perasaannya sendiri lagi, nuca sangat takut sekarang. Takut kehilangan gadis yang dia cintai, takut jika gadis itu akan terluka. Semua pikiran buruk menghampirinya. Tak terasa dirinya sudah sampai di parkiran sekolahnya dulu. Nuca turun dari motornya dan bergegas menuju gudang sekolahnya.
PLAAAKK.
Baru sampai didepan pintu gudang nuca mendengar ada suara tamparan yang lumayan keras. Tak lama ada suara seseorang yang sangat familiar untuk nuca.
"Lepasin sakit" ucap orang itu
"Tiara" gumam nuca. Tanpa basa-basi lagi nuca langsung mendobrak pintu gudang. Dirinya melihat tiara yang terikat dikursi kayu dalam keadaan yang sudah lemah dan juga beberapa lebam di wajah dan lengannya. Nuca mengepalkan tangan nya menahan emosi saat melihat kondisi gadis itu.
"Lepasin tiara" ucap nuca sembari menatap bagas tajam.
Tiara tersentak saat pintu gudang di dobrak oleh seseorang menampilkan nuca dengan wajah khawatirnya lalu menatap bagas dengan tajam.
"Hahaha lepasin tiara? Gak akan" ucap bagas
"Kalo gue gak bisa dapetin dia loe juga gak akan dapetin dia" lanjutnya sembari menjambak rambut tiara kuat.
"Sshhh. Sakit" desis tiara lirih.
"Bangsat" ucap nuca saat melihat bagas menyakiti gadis itu. Tak tinggal diam nuca langsung memberi pukulan bertubi-tubi pada bagas sampai bagas terkapar lemah. Nuca yang melihat bagas sudah lemah pun menghampiri tiara dan melepaskan ikatannya pada tubuh gadis itu.
"Kamu gak papa kan?" Tanya nuca. Tiara menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis. Nuca langsung menarik tubuh tiara ke dalam pelukannya lalu mengecup puncak kepala gadis itu. Tanpa mereka sadari bagas mengeluarkan pistol nya dari saku jaketnya dan mengarahkan pistol itu ke arah mereka berdua.
BRAKKKK
DOORRRR
Terlambat. Kevin yang menendang tangan bagas yang memegang pistol tak dapat menghentikan peluru yang sudah mengenai bahu seseorang.
"Sshhh" desis seseorang menahan sakitnya saat peluru itu mengenai bahunya. Tubuhnya merosot diiringi dengan pandangan yang mulai gelap.
"A aku ss sayang sama ka kamu" ucapnya terbata dan mulai memejamkan matanya.Weeehh weehhh gimana part kali ini?? Gak begitu hancur kan??? Ya maklumin aja yaa kalo gak greget sama sekali. Gak bisa banget ngasih feel nya kayaknya😄 tapi semoga menghibur kalian yaa.
Kira" siapa tuh yang ketembak?? Tiara atau nuca yaa?? Atau malah keisya??? Tunggu jawabannya di part selanjutnya guys🤗
Jangan lupa vote and comment nya yaa. Byee
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
General Fictionpersahabatan yang berujung menjadi cerita atau perpisahan karena sebuah rasa??