Lagi rajin nih😁 langsung aja yuk gak usah banyak basa-basi👇
Sorry for typoSesuai dengan janji mereka tadi malam ini mereka sedang berada di tukang sate langganan mereka, keisya yang tadinya berpikir mereka akan ke caffe atau restoran sempat protes namun pada akhirnya keisya yang mengalah. Kini mereka sedang duduk lesehan ditaman dekat dengan penjual sate. Mereka sedang menunggu pesanannya datang.
"Jadi loe dulu sama nuca musuhan?" Tanya ziva pada kevin
"Iya tapi gue udah minta maaf kok. Lagian kita musuhannya ya karena gue gak kepilih jadi ketua tim basket aja dulu" jawab kevin
"Terus sekarang loe sekolah dimana?" Tanya lyodra
"Belum milih sih, tapi kayaknya bakalan sekolah ditempat kalian deh" jawab kevin
"Waaahhh enak dong bakalan rame nih kita ada temen baru" ucap ziva
"Ini mas, neng pesenannya" ucap penjual sate tersebut dan meletakkan pesanan mereka ditikar.
"Makasih mang" ucap mereka kompak. Tiara menatap nuca yang sedari tadi diam, memasang wajah dingin seperti dulu saat mereka kembali bertemu. Tatapannya beralih pada keisya dan kevin yang sedang makan sesekali di selingi dengan obrolan ringannya. Tiara menunduk memikirkan apa yang harus dilakukan ke depannya. Memaksa nuca mencintainya? Atau lebih memilih pasrah dengan keadaan? Tapi, sesuatu yang dipaksakan tidak pernah baik bukan?
"Ra, kok cuma dilihatin doang gak dimakan?" Tanya ziva. Tidak ada jawaban dari tiara, dia masih terus menatap kosong ke makanannya.
"Wah jangan-jangan kesambet nih tiara" ucap ziva lagi
"Jangan ngawur deh ziv" ucap samuel
"Ya kamu lihat dong dia diem aja gitu kok" ucap ziva. Keisya menepuk pelan pundak tiara.
"Eehh" sentaknya kaget lalu menoleh kesampingnya.
"Kenapa kei?" Tanya tiara setelah sadar dari lamunannya.
"Loe tuh yang kenapa? Ngelamun aja dari tadi. Makan gih nanti kalo udah dingin gak enak" ucap keisya. Tiara mengangguk lalu bergegas memakan satenya. Sedangkan yang lain masih menatap tiara bingung lalu melanjutkan makan pesanannya.
"Kenyang" gumam lyodra
"Beneran kenyang? Gak mau nambah lagi?" Tanya riza
"Enggak. Udah beneran kenyang kok" jawab lyodra
"Kalo mau nambah bilang aja atau mau bungkus buat dirumah?" Tanya riza lagi.
"Enggak kak aku beneran kenyang" jawab lyodra
"Bungkusin gue aja kak riza. Gue gak bakalan nolak kok" cetus ziva
"Yee elo mah makan mulu. Gendut tau rasa ditinggal sam" ucap keisya. Ziva langsung menolehkan kepalanya pada samuel.
"Beneran?" Tanya ziva
"Apa?" Tanya samuel bingung
"Yang kata keisya tadi" ucap ziva
"Enggak kok. Aku tuh cinta sama kamu bukan karena fisik kamu, tapi karena hati kamu" ucap samuel mengacak pelan rambut ziva.
"Duuhh jadi baper" gumam ziva yang masih bisa didengar oleh mereka semua.
"Alay banget sih loe" gerutu keisya
"Kamu pengen digituin juga?" Tanya kevin
"A..apaan siih. Enggak kok" jawab keisya gugup. Kevin tersenyum kecil melihat pipi keisya yang merona lalu mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala keisya. Tentu saja apa yang dilakukan kevin tidak luput dari penglihatan nuca, nuca mengepalkan tangannya menahan emosi. Dadanya tiba-tiba terasa panas.
"Gue duluan" pamit nuca langsung pergi begitu saja. Tiara yang melihat nuca sudah menjauh pun mengejarnya.
"Napa tuh nuca? Lagi pms?" Tanya lyodra
"Gak tau" jawab ziva
"Ya udah yuk pulang udah jam 8 lebih nih" lanjutnya. Mereka pun berlalu menuju motor dengan pasangan masing-masing dan pulang ke rumah mereka masing-masing.*****
"Nuca tunggu" teriak tiara saat nuca ingin naik ke motornya.
"Apa?" Tanya nuca
"Kan tadi berangkatnya bareng, pulangnya boleh bareng lagi kan?" Tanya tiara
"Naik" ucap nuca singkat. Tiara pun langsung naik ke motor nuca. Masing-masing dari mereka tak membuka obrolan sama sekali hanya hening. Sesampainya di depan rumah tiara. Tiara turun dari motor nuca dengan perasaan yang masih campur aduk. Bingung, takut, dan kecewa.
"Gue balik" ucap nuca singkat.
"Bentar nuc" ucap tiara menahan nuca.
"Kamu kenapa? Ada masalah? Kok kamu diem aja sih dari tadi?" Tanya tiara
"Gak papa cuma gak mood aja" jawab nuca. Tiara mendekat ke arah nuca lalu menggenngam tangan nuca lembut.
"Kamu cinta sama keisya?" Tanya tiara menatap nuca teduh tak lupa dengan senyuman manis nya
"Kalau emang kamu udah cinta atau memang masih cinta sama keisya kamu boleh kok perjuangin dia. Tapi dengan cara yang fair yaa, jangan berantem sama kevin" ucap tiara. Nuca masih diam dan menatap tiara penuh arti. Dirinya merasa bersalah pada gadis cantik dan baik di depannya ini.
"Aku gak bakal gangguin kamu lagi kok. Aku bakal coba buat hapus perasaan aku ke kamu, tapi sebelum kamu benar-benar pergi dan lari buat ngejar keisya, boleh aku peluk kamu?" Tanya tiara penuh harap. Nuca yang sudah tidak sanggup dengan segala ucapan tiara langsung menarik tiara ke dalam pelukannya. Dadanya selalu merasa sesak saat melihat gadis itu terluka. Dan bodohnya dirinya sendiri lah yang membuat gadis ini terluka.*****
Keisya masuk ke dalam rumahnya dengan wajah yang benar-benar bahagia. Yah mungkin memang benar perasaannya pada nuca hanya rasa obsesi semata. Kevin adalah orang yang benar-benar dicintainya, keisya tersenyum sendiri saat mengingat pertemuannya dengan kevin tadi.
"Duuhh bisa gila gue kalo gini" gumam keisya sembari menepuk pelan pipinya.
"Kamu tau kan ini jam berapa? Seharusnya kamu sadar anak gadis seperti kamu tidak baik untuk pulang malam" bentakan seseorang membuat keisya mengalihkan perhatiannya ke ruang tamu rumahnya. Disana sudah ada papanya yang sedang memarahi tiara, disampingnya juga ada sang mama yang mencoba menenangkan papanya. Sedangkan gilang, pemuda itu memilih tidak ikut campur dan hanya melihat saja.
"Papa berhenti" teriak keisya saat melihat papanya mengangkat tangannya untuk menampar tiara.
"Tiara tuh tadi keluar sama aku pa, dia gak macem-macem kok. Kalau papa mau marahin tiara seharusnya papa juga marahin aku juga dong" ucap keisya.
"Tiara masuk kamar. Ingat, jangan sampai kamu ulangi lagi kejadian ini kalau sampai kamu ulang lagi lebih baik kamu tidak usah pulang juga sekalian" ucap papanya. Tiara yang tidak ingin melihat papanya lebih marah lagi langsung menuju ke kamarnya.
"Pa seharusnya papa gak marahin tiara kayak gitu dong, tiara juga butuh main keluar gak di dalam rumah doang" ucap keisya
"Kei, papa gak mau bahas ini" ucap papanya lalu berjalan menuju ruang kerjanya.
"Udah ya kei, kamu tau papa kamu kan? Mendingan kamu masuk kamar kamu yaa istirahat, mama mau nyusulin papa kamu dulu" ucap sang mama
"Tapi papa benci tiara karena aku juga" gumam keisya
"Udah yaa gak usah dipikirin, kita coba perbaiki ini bareng-bareng" ucap gilang
"Iya kak" ucap keisya dan melangkahkan kakinya ke kamarnya. Namun sebelum itu keisya ingin melihat keadaan tiara.
Tok tok tok
"Ra, loe udah tidur" ucap keisya didepan pintu kamar tiara.
"Kok gak nyaut yaa? Udah tidur kali yaa, udah lah tidur juga capek" gumam keisya lalu masuk ke kamarnya sendiri.
Sedangkan didalam kamar tiara, gadis itu sedang berada di balkon kamarnya, menatap bintang yang sedang menghiasi langit malam ini.
"Apa gue bener-bener bisa ngelupain nuca? Kalau emang dia cintanya sama keisya buat apa gue maksain" gumam tiara.
"Apa memang semesta gak pernah ngebolehin gue buat bahagia" lanjutnya.Waaahhh gimana part ini?? Hancur kan?? Sudah kuduga siih kalau bakal nambah gak jelas😄 semoga aja kalian terhibur yaa. Jangan lupa vote and comment nya gaes. Sampai jumpa dipart selanjutnya byee🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
General Fictionpersahabatan yang berujung menjadi cerita atau perpisahan karena sebuah rasa??