Part 22

277 34 18
                                    

Halo guys. Masih ada yang nunggu cerita ini gak sih???
Langsung aja yuk👇
Sorry for typo.









Pagi yang sangat cerah. Namun tak secerah apa yang dirasakan gadis cantik yang sedang bersandar pada jendela rumah sakit ini. Entahlah, rasanya seperti dia sudah tak bersemangat untuk terus berjuang dengan penyakitnya. Meskipun sudah ada kabar baik untuk dirinya.
"Kei, kok ngelamun?" Sapa nuca yang sedari tadi sudah berdiri dibelakang gadis itu. Sedangkan keisya hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.
"Nanti sore jadwal operasi kamu lho. Seharusnya kamu senang karena sebentar lagi kamu bakalan sembuh" ucap nuca
"Aku cuma takut nuc" jawab keisya
"Takut apa?" Tanya nuca
"Aku takut kamu pergi ninggalin aku" jawab keisya
"Kamu ngomong apa sih kei? Aku bakal tetep ada disamping kamu. Kamu jangan mikir yang aneh-aneh yaa?? Sekarang sarapan dulu yuk. Aku suapin" ucap nuca. Keisya pun hanya mampu mengangguk mengikuti perkataan sang kekasih.



*****




Dilain tempat. Tiara masih saja sibuk dengan kegiatan musiknya. Dirinya ingin mengajukan seseorang untuk menggantikan posisinya nanti. Tiara kini sedang berbincang dengan sang wakil yang disuruh nuca untuk menggantikannya beberapa hari ini.
"Loe serius mau ngundurin diri?" Tanya bagas.
"Iya. Gue udah pikirin ini mateng-mateng kok. Lagian keisya juga pandai musik kan?? Dia bisa gantiin gue" jawab tiara.
"Loe mutusin buat ngundurin diri gara-gara foto dimading kemarin? Iya?" Tanya bagas lagi. Laki-laki ini tak habis fikir dengan gadis didepannya ini, mengapa mudah sekali memberikan jabatannya untuk orang lain.
"Itu salah satunya. Gue gak mau organisasi musik kita jadi jelek gara-gara gue" jawab tiara.
"Tolong yah. Cuma loe yang bisa bantu gue." Lanjutnya. Bagas menghela nafas pelan lalu menyetujuinya. Dia mengalah dan membiarkan tiara keluar.




*****




Sore hari diruangan keisya semuanya sudah berkumpul lengkap. Keluarga nya, nuca, dan juga lyodra serta ziva. Mereka ingin memberi semangat pada keisya yang akan menjalani operasi.
"Anak mama pasti bisa. Setelah ini kamu pasti sembuh dan bisa meraih mimpi kamu yang sempat terhenti" ucap sang mama memberikan semangat. Keisya tersenyum menanggapi ucapan mamanya.
"Kita semua disini doa in kamu. Keluar dari ruang operasi kamu harus ngasih kita kabar baik ya" ucap nuca.
"Aku usahain yaa. Doain aku" jawab keisya.
"Maaf pasien harus segera memasuki ruang operasi" ucap sang suster. Keisya pun langsung dibawa keruang operasi dan mereka semua menunggu didepan ruang operasi tersebut. Mereka berdoa dalam diam untuk kesuksesan operasi tersebut.
2 jam kemudian dokter keluar dari ruang operasi.
Gilang langsung berdiri dan menanyakan keadaan adiknya.
"Dok gimana keadaan adik saya?" Tanya gilang.
"Al-hamdulillah operasinya lancar. Keisya masih dalam keadaan obat bius. Sebentar lagi akan dipindahkan keruang rawat" ucap sang dokter.
"Al-hamdulillah" ucap semua yang ada disana. Mereka semua lega mendapatkan kabar baik ini.


*****




Dilain sisi. Gadis manis ini masih terbaring lemah. Dia sempat kehabisan darah saat operasi dilakukan. Mendonorkan satu ginjalnya untuk kebahagiaan orang yang dia sayang. Perlahan jari-jari gadis itu bergerak. Gadis itu mulai membuka matanya perlahan.
"Syukurlah kamu sudah sadar" ucap sang dokter.
"Keadaan keisya gimana dok?" Tanya tiara. Gadis yang diam-diam mendonorkan satu ginjalnya untuk menyelamatkan keisya.
"Kamu tidak perlu khawatir keisya baik-baik saja. Dia juga sudah sadar. Bagaimana keadaan kamu?" Jawab serta tanya dokter itu.
"Masih sakit sih dok." Jawab tiara
"Ingat. Kamu harus menjaga pola makan kamu, jangan lupa olahraga. Kondisi tubuh kamu tidak sekuat dulu." Ucap sang dokter.
"Kamu harus rawat inap dulu. Setidaknya sampai luka bekas operasinya mengering." Lanjutnya. Tiara hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Saya permisi dulu. Kalau ada sesuatu yang kamu butuhkan pencet saja tombolnya" ucap dokter itu lalu berlalu dari ruangan tiara.
Sedangkan tiara menghela nafasnya lega. Akhirnya keisya kembali sehat.



*****




"Kamu makan apa kei? Mau bubur atau buah aja?" Tanya sang mama
"Aku mau apel aja ma" jawab keisya
"Siapa yang donorin ginjalnya ke aku ma?" Tanya keisya
"Mama gak tau kei. Dia gak mau ngasih tau identitasnya" jawab mamanya.
"Keisya pengen bilang makasih sama dia" ucap keisya
"Nanti kita tanya sama dokternya yaa" ucap mamanya.
"Sekarang kamu makan dulu" lanjutnya.
4 hari dirumah sakit membuat tiara bosan. Apalagi dirinya hanya sendiri diruangan yang serba putih ini. Untung saja dirinya sudah diperbolehkan pulang. Walaupun sedikit memaksa. Tiara berjalan pelan untuk sampai keluar rumah sakit. Tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan mata ziva. Mereka terdiam sesaat.
"Loe kok disini ra?" Tanya ziva
"Hhmm itu, aku habis jenguk keisya" jawab tiara gugup
"Loe sakit juga yaa?? Kok pucet?" Tanya ziva lagi. Ziva merasa bahwa tiara menyembunyikan sesuatu darinya. Sudah hampir seminggu juga mereka tidak bertemu.
"Enggak kok ziv aku gak papa. Aku duluan yaa" ucap tiara langsung pergi meninggalkan ziva.
"Loe kenapa sebenarnya ra. Kenapa tingkah loe makin aneh aja?" Gumam ziva.


*****



"Nuc, gue mau ngomong sama loe" langkah kaki nuca yang ingin menuju parkiran pun terhenti.
"Ada apa gas?? Ada masalah sama kegiatan musik kita?" Tanya nuca pada bagas
"Keisya masih dirumah sakit?" Tanya bagas balik.
"Udah pulang kok. Kenapa emangnya?" Tanya nuca.
"Kira-kira dia mau gak ikut kegiatan musik kita?" Tanya bagas lagi.
"Gak tau juga sih. Tapi dia suka musik kok. Kemungkinan sih bakal mau. Nanti coba gue tanyain deh" ucap nuca
"Kenapa tiba-tiba ngajakin keisya?" Lanjutnya.
"Dia yang bakal gantiin posisinya tiara" ucap bagas lalu melangkah pergi meninggalkan nuca.
"Tiara ngundurin diri? Kenapa?" Gumam nuca pelan. Sudah hampir seminggu dia tidak pernah bertemu dengan gadis cantik itu. Rasa rindu menyergap hati nuca. Rasa bersalah tiba-tiba muncul dibenak nuca.
"Apa gue terlalu kasar sama tiara waktu itu?" Gumam nuca.
"Maafin gue ra" batin nuca.
Nuca pun memilih untuk pulang dan tak ingin memikirkan tentang tiara lagi. Kepalanya pusing. Ingin melupakan tiara dan mencintai keisya sepenuhnya. Namun, hatinya masih tetap menyimpan nama tiara. Dirinya dilema.







Bersambung.......
Aku tuh sering lupa sama nama-nama pemain tambahan. Kayak nama gurunya, nama dokternya. Jadi harap maklum yaa.
Semoga kalian suka dengan cerita gak jelas ini yaa.
Jangan lupa vote and comment.
Sampai jumpa di part selanjutnya. Byee🤗

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang