Hallo welcome back sama cerita yang gak jelas ini😁 semoga masih suka sama jalan cerita nya meskipun kadang gak nyambung sih.
Langsung aja yuk 👇 happy reading.
Sorry for typoAndai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku.
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hati ku terlukaTiara berjalan menyusuri taman dekat rumahnya. Hari ini hari libur, tiara memilih untuk joging keliling taman ini. Ada banyak orang di sana. Entah itu hanya untuk bersantai, berpacaran ataupun joging seperti yang tiara lakukan saat ini. Tiara mendudukkan dirinya di atas rumput yang lebat di bawah pohon yang rindang. Tempat paling nyaman untuk tiara. Mata tiara terus berkeliling memandang taman yang sepertinya semakin ramai, sampai tatapannya jatuh pada dua orang yang sedang berlarian dan juga bercanda ria tak jauh dari tempatnya duduk.
"Udah ah nuc capek. Aku mau istirahat dulu" ucap keisya pada nuca yang sedari tadi mengejarnya. Yah, orang yang dilihat tiara tidak lain dan tidak bukan adalah nuca dan keisya.
"Mau es krim?" Tawar nuca
"Mauuu" jawab keisya antusias. Nuca tersenyum kecil lalu mengulurkan tangannya untuk mengacak rambut keisya pelan. Gemas dengan kekasihnya ini.
"Ya udah tunggu disini jangan kemana-mana" ucap nuca
"Tapi jangan lama-lama ya. Gak enak sendirian" jawab keisya
"Iya sayang" jawab nuca sambil tersenyum.
Tiara yang melihat dari tempatnya itu hanya mampu menghela nafas pelan.
"Udah tau bikin sakit kenapa masih dilihat sih ra. Bodoh banget deh" gumam tiara pada dirinya sendiri. Tiara memilih meninggalkan taman itu, dari pada dia cemburu lebih baik dia pulang saja. Aahh tunggu. Cemburu?? Masih pantaskah dirinya cemburu?? Nuca bukanlah siapa-siapa bagi tiara, lalu untuk apa harus cemburu?? Yah, mungkin tiara saja yang terlalu berlebihan menanggapi perasaannya pada nuca, dan sekarang lihat? Dirinya sendiri yang terluka.
"Cowok banyak tapi kenapa pikiran aku masih ke dia terus sih" gumam tiara kesal. Mood nya mendadak buruk. Padahal sebelum-sebelumnya tiara pun tidak pernah bermasalah dengan kemesraan nuca dan keisya. Walaupun sakit, tapi tiara masih bisa menahannya.
BRUKKK
Karena terlalu banyak melamun membuat dirinya tidak sabar menabrak seseorang.
"Eehh maaf-maaf saya gak sengaja" ucap tiara
"Gak papa kok" ucap orang itu mendongak.
"Tiara?" Sapa orang itu.
"Eehh kamu nuc. Maaf ya aku gak sengaja nabrak kamu aku gantiin deh es krim nya" ucap tiara
"Padahal niat hati mau ngehindar kenapa bisa ketemu sih" batin tiara
"Gak perlu" jawab nuca singkat
"Eehh aku beliin aja nuc. Es krim kamu jatuh karena aku jadi aku harus ganti" ucap tiara.
Belum sempat nuca menjawab keisya datang dengan muka datarnya menatap tiara dan nuca.
"Katanya beli es krim? Kok malah ngobrol disini sih?" Ucap keisya
"Iya tadi gak sengaja nabrak tiara jadi es krim nya jatuh" jelas nuca
"Maaf ya buat kamu nunggu" lanjutnya.
"Ya udah deh. Yuk beli lagi. Sama aku aja biar gak ada yang nempelin kamu" balas keisya sambil menatap sinis tiara.
"Ya udah yuk" ucap nuca sambil menggandeng tangan keisya
"Duluan" lanjutnya pada tiara.
Tiara melihat sepasang kekasih yang sudah menjauh dari hadapannya. Tiara menghela nafas pelan.
"Salah gak sih gue punya perasaan kayak gini?? Mereka udah bahagia tapi kenapa gue harus ada di tengah-tengah kebahagiaan mereka? Tuhan tolong hapus perasaan ini." Gumam tiara
"Sakit rasanya setiap ngelihat mereka. Tapi aku gak bisa berbuat apa-apa" batin tiara.*****
Suasana pagi ini sedikit mendung. Awan terlihat berwarna hitam, sepertinya akan turun hujan pagi ini.
Tiara menarik sweater biru muda kesayangannya, matanya masih fokus pada buku yang dipegangnya. Jangan kalian kira tiara sangat rajin karena membaca di pagi hari. Karena buku yang sedang di pegangnya adalah buku novel bukan buku pelajaran. Kelas masih sangat sepi, itu sebabnya tiara membaca buku novelnya supaya dirinya tidak bosan.
"Rajin amat ra udah di kelas aja" sapa ziva yang baru saja sampai.
"Aku emang rajin kali ziv, emang kamu suka telat" balas tiara
"Yeee itu kan dulu. Sekarang mah rajin gue" ucap ziva
"Iya in aja deh nyonya sam" jawab tiara
"Iihh apaan sih ra. Malu tau" ucap ziva sambil menutup kedua pipinya yang mulai memerah.
"Hahaha kenapa harus malu. Kan emang bener kamu bakalan jadi nyonya samuel" ucap tiara
"Udah ah gak usah bahas sam kepanasan nanti kupingnya kasihan" ucap ziva
"Lyodra belum datang yaa??" Lanjutnya
"Belum. Mungkin agak telat datangnya" jawab tiara
"Ada apaan nih kok ngomongin gue" sambar lyodra yang baru saja datang
"Iihh siapa yang ngomongin elo pd banget sih jadi orang" balas ziva
"Yee orang gue denger ada nama gue kok" jawab lyodra
"Gue cuma tanya kenapa loe belum datang udah itu aja sih" ucap ziva
"Owalah" jawab lyodra
"Tumben telat ly?" Tanya tiara yang sedari tadi diam dan memperhatikan kedua sahabatnya yang sedang berdebat.
"Iya. Kesiangan, tadinya sih ogah masuk sekolah. Hawanya pengen nempel sama kasur dan selimut" jawab lyodra.
Tiara dan ziva yang mendengar alasan lyodra sedikit terlambat pun sontak tertawa. Tapi tidak bisa di pungkiri, cuaca pagi ini memang sangat cocok untuk tidur dengan nyenyak.Sambil nunggu BAHAYA rilis jadi nulis aja deh. Maafin kalau pendek dan semakin gak jelas. Lagi gak ada ide sama sekali.
Jangan lupa vote and comment nya.
Sampai jumpa di part selanjutnya, byee🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
Fiksi Umumpersahabatan yang berujung menjadi cerita atau perpisahan karena sebuah rasa??