Part 29

175 22 22
                                    

Haaaii udah lama banget yaa kita gak ketemu. Sebenernya siihh masih bingung mau nulis apa tapi ya udah lah yaa di tulis aja apa yang ada dipikiran ini.
Langsung aja yuk👇
Sorry for typo








Pagi ini entah apa yang terjadi kepada keisya, tiba-tiba saja gadis itu mengajak tiara untuk berangkat bersama. Bukan hanya itu, keisya juga menggandeng tangannya untuk menuju kelas bersama.
"Kamu sehat kan kei?" Tanya tiara ketika mereka melintasi koridor sekolah.
"Sehat kok, kenapa?" Tanya keisya balik.
"Kok tumben kamu baik sama aku? Udah gak benci sama aku?" Tanya tiara. Keisya menghentikan langkahnya lalu menatap tiara.
"Gue sadar ra, kalo selama ini gue egois. Gue minta maaf, gue akan tanggung jawab sama apa yang udah gue lakuin ke loe" ucap keisya
"Loe mau maafin gue kan?" Lanjutnya
Tiara tersenyum manis lalu memeluk keisya erat.
"Iya kei aku maafin kamu"

*****

"Halo kei? Kok dari tadi kamu gak angkat telpon aku sih?" Ucap nuca diseberang sana.
"Ya ampun nuc, kan aku masih sekolah. Kamu kenapa sih?" Jawab keisya
"Ya gak papa sih kan kangen aja sama kamu" ucap nuca
"Dasar bucin" ledek keisya
"Eehh iya, sepulang kamu dari medan aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Penting" lanjutnya.
"Mau ngomong apa?" Tanya nuca
"Udah nunggu kamu pulang aja, aku mau ke kantin nih laper. Aku matiin yaa" ucap keisya
"Ya udah nanti kabarin aku yaa" ucap nuca
"Iya" ucap keisya lalu memutuskan panggilannya.
"Mungkin ini bisa nebus kesalahan aku ke kamu dan juga tiara" batin keisya.

*****

Bagas menarik tangan keisya pelan menuju ke taman belakang sekolah.
"Iihh lepas, apaan sih loe?" Tanya keisya melepas gandengan tangan bagas.
"Gue cuma mau bilang tentang rencana kita, tapi ngapain loe tadi bareng sama tiara?" Ucap bagas
"Gue gak mau lanjutin lagi deh, gue ngerasa udah terlalu jahat sama tiara" kata keisya.
"Loe mau nyerahin nuca gitu aja ke tiara?" Tanya bagas
"Dari awal, tiara sama nuca itu emang ditakdirin buat bareng" ucap keisya
"Gak. Loe gak bisa langsung lepasin nuca buat tiara, loe tau kan gue suka sama tiara, dan gue gak akan dengan mudah lepasin dia" jawab bagas.
"Gue udah gak mau ngelakuin hal yang bodoh lagi" ucap keisya lalu pergi meninggalkan bagas sendiri.
"Gue gak akan biarin nuca sama tiara bersatu. Gak akan" gumam bagas pelan.

*****

Tiara merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya. Tiara tersenyum mengingat hari ini dia dan keisya bahkan juga ziva dan lyodra sudah berbaikan. Bahkan saat istirahat mereka menghabiskan waktu bersama. Tiara hanya berharap semuanya akan kembali membaik. Hubungannya dengan keisya, hubungannya dengan keluarganya, dan juga dengan nuca.
"Tapi tadi gue gak lihat nuca sama sekali deh. Dia kemana yaa??" Gumam tiara pelan.
"Harusnya gue udah ngelupain nuca dan gak inget-inget tentang dia lagi, tapi kenapa sulit banget siihh?? Kenapa?" Lanjutnya.

*****

"Hai kei, tumben langsung ngajak ketemu?" Tanya nuca
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu" jawab keisya
"Apa?" Tanya nuca
"Tentang tiara. Aku mau ngejelasin semuanya sama kamu. Sebenernya dulu, aku yang nyuruh kevin buat pura-pura nembak tiara. Tiara gak bener-bener nerima kevin, dia nerima kevin karena mungkin dia ngiranya itu kamu. Aku sengaja nyuruh kevin datang duluan karena aku tau kamu mau nembak tiara di hari itu. Aku lakuin itu karena aku suka sama kamu nuc. Aku pengen kamu jadi milik aku. Aku benci sama tiara yang selalu jadi nomer satu. Aku gak mau jadi yang kedua nuc. Maafin aku" jelas keisya. Nuca diam, masih mencerna apa yang keisya jelaskan.
"Jadi aku cuma salah paham sama tiara?" Tanya nuca
"Iya nuc, aku minta maaf" ucap keisya menundukkan kepalanya.
"Tiara tau?" Tanya nuca. Keisya menggelengkan kepalanya.
"Aku gak ngasih tau tiara, aku mau ngelurusin semuanya sama kamu dulu. Aku tau nuc, meskipun kita pacaran tapi hati kamu cuma buat tiara. Aku harap kamu bisa maafin aku yaa" ucap keisya
"Aku pamit" lanjutnya. Baru beberapa langkah keisya berjalan nuca menarik tangan keisya dan mendekapnya.
"Makasih udah jujur" ucap nuca.

*****

Pagi ini nuca memutuskan untuk menjemput tiara. Keisya bilang gadis itu terlambat bangun. Memang, keisya akan membantunya untuk mendapatkan tiara lagi. Nuca menghela nafas pelan, entah mengapa dirinya merasa gugup kali ini.
"Eehh nuca, kok masih disini? Keisya kan udah berangkat" ucap tiara. Sebenarnya tiara juga sedikit terkejut saat mendapati nuca berada didepan gerbang rumahnya.
"Gue mau jemput loe" ucap nuca
"Hah? Gak salah?" Tanya tiara. Nuca tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Ayo naik" ucap nuca
"Eehh gak usah nuc aku naik ojol aja. Aku takut keisya marah" tolak tiara
"Gak akan. Udah yuk naik dari pada telat" ucap nuca
"Beneran?" Tanya tiara ragu.
"Iya tiara. Keisya gak akan marah. Gue pastiin itu" jawab nuca. Akhirnya tiara pun naik ke motor besar nuca dengan bantuan nuca tentunya.
Di dalam perjalanan mereka hanya diam. Menyembunyikan detak jantung masing-masing.
Sesampainya disekolah.
"Makasih ya nuc" ucap tiara
Nuca mengangguk dan tersenyum manis.
"Ya udah aku ke kelas dulu" ucap tiara
"Eehh tunggu ra" tahan nuca menggengam pergelangan tangan tiara.
"Nanti pulang sekolah bareng yaa. Ada yang mau gue omongin" ucap nuca
"Gak menerima penolakan" lanjutnya tanpa memberi waktu tiara untuk menjawab. Tiara mengernyitkan keningnya bingung. Ada apa dengan pemuda ini sebenernya.
"Tiaraa" panggilan seseorang membuat lamunannya buyar. Tiara mengedarkan pandangannya mencari siapa yang telah memanggilnya. Tiara membulatkan matanya saat melihat bahwa keisya lah yang telah memanggilnya. Perasaan takut menghampirinya. Berharap keisya tidak marah lagi terhadapnya.
"Loe..."





Digantung dulu yaaa😅 masih ada yang baca ini gak siihh?? Semoga ada yaa. Maafkan alur yang semakin tidak jelas ini yaa, semoga menghibur. Jangan lupa vote and comment nya yaa. Sampai jumpa dipart selanjutnya. Byeee🤗

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang