Sorry for typo guys🙏 selamat membaca😉
Pagi ini ziva berjalan dengan lesu. Melewati beberapa kelas yang masih terlihat kosong. Yah, kosong karena jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi, seperti hal nya hatinya. Hatinya juga kosong. Entah mengapa cerita keisya kemarin membuatnya sangat tidak nyaman. Ada kekosongan tersendiri saat keisya bilang bahwa samuel juga menyukai tiara. Apa dia harus merelakan cintanya pada sahabatnya?? Ziva sangat bimbang, dirinya ingin memiliki samuel, namun dirinya juga tidak ingin persahabatannya hancur. Jika memang tiara dan samuel saling suka mengapa dia harus menjadi penghalang untuk mereka. Namun jika memang tiara menyukai samuel kenapa gadis itu tak pernah jujur pada dirinya? Kenapa seolah-olah tiara mendukung ziva saat dirinya bercerita tentang perasaannya pada samuel. Bimbang. Itu yang dirasakan ziva sekarang. Sampai sebuah tarikan dilengannya membuyarkan lamunannya.
"Sam?" Ucap ziva kaget
"Iya ini gue" Jawab samuel
"Ngapain loe narik tangan gue?" Tanya ziva
"Loe mau jatuh?" Tanya samuel balik
"Maksud loe?" Ziva kelihatan bingung dengan pemuda didepannya, pemuda yang mampu mengikat hatinya.
"Di depan loe ada tangga. Makanya gue tarik supaya loe gak jatuh" Jawab samuel.
Ziva mengalihkan pandangan nya ke depan. Didepannya memang ada tangga, mungkin karena keasyikan melamun jadi dia tidak sadar bahwa didepannya ada tangga.
"Lagi ada masalah?" Lanjut samuel
"Enggak kok, gue gak papa" Jawab ziva
"Ya udah kalau gitu hati-hati, jangan ngelamun. Jatuh itu sakit lho, gue duluan yaa ada urusan" Ucap samuel sambil berlalu pergi.
"Jatuh emang sakit sam, sama hal nya kaya gue yang ngerasain sakit saat jatuh cinta sama loe" Ucap ziva pelan lalu berlalu menuju kelasnya.****
Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu namun keempat gadis cantik ini masih berada di dalam kelasnya.
"Kamu pucat kei. Ada yang sakit?" Tanya tiara memecah keheningan. Sedangkan keisya hanya menatapnya datar sembari menggeleng.
"Ya udah ke kantin yuk" Ajak lyodra mereka hanya mengangguk setuju. Saat akan berdiri dari kursinya keisya merasakan punggung nya terasa sakit, dan tanpa sadar dia merintih kesakitan membuat ketiga gadis yang ada didepannya menoleh.
"Kamu kenapa kei? Ada yang sakit? Kita dikelas aja yaa?" Tanya tiara khawatir. Dari raut wajahnya sangat terlihat kalau tiara sangat khawatir.
"Gue gak papa" Jawab keisya lirih.
"Ya udah biar gue sama ziva aja yang ke kantin biar tiara nemenin keisya disini. Kalian mau nitip apa?" Tanya lyodra
"Beliin keisya bubur sama air putih aku terserah kalian deh" Jawab tiara sedangkan keisya menunduk mencoba menghilangkan rasa sakit yang dirasakan nya.
"Oke" Jawab lyodra dan menarik tangan ziva untuk pergi ke kantin.
Sesampainya dikantin ziva dan lyodra memilih untuk memakan makanan nya disana karena lyodra ingin menanyakan sesuatu pada ziva.
"Loe mau tanya apa ly?" Ucap ziva memulai percakapan.
"Loe kenapa sih? Dari tadi diem aja. Bukan dari tadi sih, tapi sejak gue balik ke kantin loe itu diam terus. Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya lyodra.
"Tiara suka sama sam yaa?" Tanya ziva balik
"Haa?? Loe ngomong apa sih ziv" Lyodra benar-benar tidak mengerti dengan apa yang diucapkan ziva. Akhirnya ziva pun menceritakan kegelisahan nya. Ziva pikir mungkin dia akan menemukan solusi bila menceritakan masalahnya pada lyodra.
"Apa?? Jadi keisya bilang gitu?? Dan loe percaya?" Tanya lyodra shock saat ziva telah menyelesaikan ceritanya.
"Ya gue gak tau ly. Ini gue juga mikir apa iya tiara setega itu sama gue?" Jawab ziva
"Kayaknya keisya mau bikin kita berantem deh ziv" Ucap lyodra
"Maksud loe??"****
Setelah kepergian ziva dan lyodra hanya keheningan yang ada. Tiara masih menatap keisya cemas. Khawatir?? Jangan ditanya lagi. Tiara sangat khawatir pada gadis didepannya.
"Jangan natap gue kayak gitu" Ucap keisyaa dingin
"Eehh maaf kei" Ucap tiara
"Gimana?? Masih sakit?" Tambah nya lagi
"Gue gak papa" Jawab keisya terkesan jutek dan ketus
"Jangan bohong kei. Muka kamu tuh pucet" Ucap tiara
"Gak usah sok khawatir gitu deh" Jawab keisya sinis
"Aku gak sok khawatir kei, aku emang beneran khawatir" Ucap tiara lagi
"Kenapa?" Tanya keisya
"Kenapa apanya?" Tanya tiara bingung
"Kenapa khawatir?" Tanya keisya.
Tiara tersenyum tipis lalu menjawab.
"Karena kamu sahabat aku kei. Selamanya akan begitu. Meskipun hubungan persahabatan kita sedang dalam keadaan gak baik. Tapi kamu tetap teman kecil aku, dan sekarang kamu jadi saudara aku. Itu mimpi kita dari kecil kan??" Tanya tiara menolehkan kepalanya pada keisya. Sedangkan keisya hanya diam tidak menjawab ucapan tiara.
"Aku kangen kita kayak dulu lagi kei" Ucap tiara lirih. Keisya menoleh pada tiara. Gadis itu sedang menundukkan kepalanya.
"Maafin gue ra, gue egois" Batin keisyaGimana part ini?? Jujur setiap selesai nulis itu bingung nyambung gak sih?? Tapi semoga part ini gak mengecewakan yaa. Jangan lupa vote dan comment nya guys🤗 sampai jumpa di part selanjutnya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
Fiksi Umumpersahabatan yang berujung menjadi cerita atau perpisahan karena sebuah rasa??