Fara dan David tersenyum lembut ketika Olivia mulai bicara. Mereka lanjut bertanya soal luka-luka yang ada di tubuh Olivia, namun Olivia tidak menjawabnya. Gadis itu terlihat sangat ketakutan. Dia berusaha menahan air matanya, namun tanpa ia inginkan, air matanya jatuh begitu saja.
David dan Fara tidak ingin memaksa. Pada akhirnya mereka menyerah untuk bertanya. Merasa tak tega melihat tubuh kurus Olivia, pasangan itu bergegas meminta asisten rumah tangga mereka untuk membawa makanan. Namun Olivia hanya makan sedikit.
Beberapa saat kemudian, seorang pria dewasa berseragam polisi memasuki ruangan. Pria itu menatap Olivia dengan teliti. Lantas ia mendekati Olivia dan bicara dengan suara lembut, "Olivia Gunawan? Masih inget Om?"
Olivia menatap polisi itu. Tentu saja ia masih ingat. Dulu, setelah tantenya datang menjemputnya, tantenya membawa Olivia ke kantor polisi terlebih dahulu sebelum membawanya ke rumah. Di sanalah Olivia bertemu dengan polisi itu. Kalau Olivia tidak salah ingat, nama polisi itu adalah Abdi.
Olivia tidak memberikan respon atas pertanyaan Abdi.
Meski Olivia tidak menjawab, Abdi bisa tahu kalau anak yang kini berusia sembilan tahun itu masih mengingatnya. "Kalau boleh tau, kenapa Olivia bisa luka begini?"
Kenapa polisi itu bisa ada di rumah ini?
Olivia terus mempertanyakan hal itu.
"Olivia?"
Olivia terperanjat ketika namanya disebut.
"Kenapa Olivia bisa luka begini?" tanya Abdi lagi.
"Tante," lirihnya.
"Apa tante kamu yang buat luka ini?"
Olivia tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan berubah ketika menganggukkan kepalanya. Kehidupannya yang menyedihkan seketika berubah menjadi sebaliknya, meski tetap menyisakkan luka yang dalam di hatinya.
Beberapa bulan berlalu, Fara dan David memutuskan untuk mengadobsi Olivia setelah tantenya ditangkap atas kasus penganiayaan. Olivia tidak pernah berharap bahwa Fara dan David akan mengadopsinya. Dia berpikir tinggal di panti asuhan juga tidak buruk. Namun keputusan pasangan itu sudah bulat. Mereka mengganti nama Olivia Gunawan menjadi Olivia Yujian. Namun, Olivia ingin nama depannya juga dirubah agar benar-benar lepas dari masalalunya yang suram.
Kania Yujian.
Namanya diganti menjadi Kania Yujian.
Lewat dua bulan Fara dan David memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Sebenarnya Fara dan David berasal dari Jakarta, tetapi mereka berniat untuk tinggal di kota ini selama beberapa tahun. Dan dikarenakan ada urusan mendesak yang membuat mereka harus kembali ke Jakarta, mereka membatalkan niat untuk tinggal di kota ini.
Rumah Fara dan David di Jakarta tidak semewah dan sebesar rumah yang ada di kota sebelumnya. Namun masih bisa dikatakan cukup besar.
Akibat kekerasan yang Kania alami, ia menderita gangguan kecemasan. Namun Fara rutin mengajaknya terapi psikologi. Karena kondisinya, Kania mengikuti program homeschooling.
Kania juga jarang bicara dengan Lucy, padahal tanpa ia ketahui Lucy sangat ingin bermain bersama kakak barunya. Kania sudah sangat nyaman dengan hidupnya, tanpa teman pun tidak apa-apa. Hingga ketika anak tetangga sebelah datang berkunjung ke rumahnya sambil senantiasa memasang senyum bodoh.
Anak itu bernama Reno.
Seorang anak laki-laki yang baru Kania ketahui adalah putra semata wayang dari polisi bernama Abdi. Ternyata Abdi, Fara, dan David adalah teman SMA, juga menjadi tetangga. Tak heran mereka begitu dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY (END)
Teen Fiction"Tadi lo bentak dia dan hampir aja main fisik. Dia itu pacar lo, lo nggak boleh bersikap kayak gitu." "Dia nggak terlalu penting. Pacar gue nggak cuma dia." Bara terdiam sebentar lalu menengokkan kepalanya ke samping, menatap cewek disampingnya. "La...