𝟙𝟝 | 𝐄𝐒𝐒𝐀𝐘 𝐑𝐀𝐌𝐔𝐀𝐍

489 80 2
                                    

"Kau bilang kau sedang mengerjakan petunjuk tugas kedua!" Suara Hermionie mengundang Carina yang baru saja memasuki ruang asrama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau bilang kau sedang mengerjakan petunjuk tugas kedua!" Suara Hermionie mengundang Carina yang baru saja memasuki ruang asrama. Ia menghampiri mereka bertiga yang sedang mengerjakan essay Charms. "Apakah semuanya baik-baik saja?" Tanyanya. Harry tanpa basa-basi menjawab, "Yeah, yeah, baik-baik saja disini, Ri. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya" ujarnya terburu-buru.

Carina menghela nafas dan melihat Harry dengan tidak percaya, "Okay, kalau begitu. Apakah ada hal yang perlu aku ketahui?" Tanyanya kembali. Harry terdiam sejenak, "Sebenarnya ada yang ingin ku ceritakan kepada kalian" jawaban Harry membuat Carina duduk diantara Harry dan Hermionie, dan mendekat.

...

"Snape bilang bahwa Moody menggeledah kantornya?" Ujar Ron heran, "Bukankah Moody disini untuk mengawasi Karkaroff? Lalu kenapa ia juga mengawasi Snape?" tanya Ron kembali.

"Aku tidak tau jika Dumbledore memintanya, tapi ia benar-benar menggeledahnya. Moody bilang Dumbledore mengizinkan Snape tetap disini karena kesempatan kedua atau sejenisnya..."

"Apa?!" ujar Ron diikuti kebingungan dari wajah Carina dan Hermionie, "Harry.. mungkin Moody berfikir bahwa Snape memasukkan namamu ke Piala Api!" serunya. Carina melihat Ron dengan ragu, sedangkan Hermionie memutar kedua bola matanya, "Oh, Ron" ujarnya sembari menggeleng kepala.

"Kita sempat mengira Snape berusaha membunuh Harry, kenyataannya ia menyelamatkan Harry! Dumbledore tidak bodoh, dia mempercayai Hagrid dan Professor Lupin walaupun banyak orang tidak mempercayainya. Jadi kenapa ia tidak percaya dengan Snape? Walaupun dia sedikit—"

"Jahat" potong Ron dengan nada ketus. Carina menenangkan Ron, "Hey, tapi apa yang Hermionie bilang masuk akal. Dumbledore tidak bodoh, Ron". Harry menggeleng kepalanya, "Aku tidak peduli. Aku hanya ingin tau apa yang Snape lakukan sampai ia diberikan kesempatan kedua" ujar Harry dengan tatapan kosong. Mereka berempat akhirnya setuju untuk mengirim surat kepada Sirius mengenai keganjilan ini, berharap akan sebuah pencerahan darinya.

ミ☆

Pekan Hogsmeade depan, ia akan menemui Ayahnya. Setelah sekian lama tidak bertemu, Carina merasa sangat senang sekaligus takut jika hal ini dapat membahayakan keberadaan Sirius yang masih dalam buronan. Tapi ada hal lain lagi yang menggubris pikirannya. Tugas kedua akan dimulai besok.

Carina menyesal terlalu lama menikmati majalah dari Dora, akhirnya ia harus mengejar tugas-tugas essaynya yang terlantar. Essay yang paling ia benci saat ini adalah Ramuan, tentu Snape sengaja memberikan soal tambahan khusus untuknya yang ia sendiri tidak tau jawabannya. Beberapa kali ia menggerutu membuat suara frustasi yang hanya mengundang tawa Angelina dan George.

"Bisakah kalian berhenti mentertawaiku dan membantuku?" Sindirnya. George menggeleng kepalanya, "Maaf, Ri. Aku sedang merancang mainan baru dengan Fred" jawabnya. Carina melirik Angelina, berharap ia mau berbaik hati membantunya, namun Angelina kembali membaca buku bacaannya, "Maaf, Ri. Aku telah mengajakmu untuk mengerjakannya bersama dengan Katie" ujarnya mengingatkan.

[ 2 ] 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐅𝐎𝐑 𝐘𝐎𝐔 | 𝘊. 𝘋𝘪𝘨𝘨𝘰𝘳𝘺 + 𝘉. 𝘞𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang