Daily 17 : Throwback (3)

616 85 4
                                    

Rasanya baru kemarin Sehun minta ijin  ke Sejeong buat ngeyakinin dia, dan sekarang waktu cepet banget berlalu, sudah hampir dua bulan mereka deket, dan nggak dikit orang-orang disekolah yang gosipin mereka.

Ya... Sehun seperhatian itu ke Sejeong, buat kaum hawa iri, terutama mereka yang memang udah mengagumi Sehun dari dulu, mereka merasa kalah saing, meskipun banyak yang suka hubungan Sehun dan Sejeong, tapi ada juga yang nggak suka. 

Pernah beberapa kali Sejeong dilabrak secara sengaja sama salah satu pengagum Sehun, perempuan yang ya.. cantik memang, tapi kelakuannya berbanding terbalik. Sejeong nggak takut, toh dia nggak salah apa-apa, lagi pula dia harusnya sadar dan intropeksi diri kenapa Sehun bisa nggak suka sama dia dan lebih milih Sejeong, kelakuannya aja agak bar-bar.

Sehun tahu soal itu? Jawabannya ya, dan sejak itu, Sehun berjanji buat nglindungin Sejeong dari ancaman siapapun.

"Mau langsung pulang?" Tanya Sehun setelah tadi memasangkan seatbelt Sejeong. Awalnya waktu Sehun ngelakuin itu, Sejeong kaget, dan ngerasa aneh karena ya.. Sehun bener-bener memperlakukan dia seperti tuan putri, tapi sekarang? Dia udah terbiasa. 

"Hm, udah malem juga."

"Oke." Sahutnya.

Mereka selesai nonton, lalu lanjut makan di warung pecel lele langganan mereka. Seperti kegiatan pasangan yang lainnya, bedanya Sejeong lebih suka makan-makanan pinggir jalan atau warung-warung biasa dibandingkan di restoran.

"Je?"

"Hm?"

"Mama ajakin kamu buat ikut piknik minggu depan. Kamu ikut ya?"

"Kemana memangnya?"

"Katanya sih ke daerah lembang gtu."

"Lembang ya?" Ulangnya, lalu berpikir sejenak. "Aku nggak enak tau ikut gitu, malu juga, nanti malah ngrepotin lagi." Ditambah karena sampai sekarang Sejeong masih berstatus gebetan, bukan pacar, jadi ngerasa nggak enak aja kalau dia ikut ke acara keluarga Sehun. 

"Kan mama yang ajak, ada aku juga."

"Iyasih,tap—" belum selesai, ponsel Sehun berdering, nunjukin nama mamanya disana.

"Assalamualaikum ma," salam Sehun  kemudian yang disana menyahuti.

"Kak, dimana?"

"Di jalan, lagi mau anterin Sejeong pulang. Kenapa ma?"

"Pulangnya tolong mampir ke apotek ya, beliin obat yang waktu itu mama beli sama kamu."

"Oke. Satu aja?"

"Iya."

"Ma, Sejeong katanya nggak enak kalau ikut ke lembang." Adunya dan seketika Sejeong mencubit kecil pinggang Sehun. "Coba bilangin ma  anaknya malu-malu tuh." Katanya seraya tertawa. 

"Sehun......" gemas Sejeong dengan mata sedikit melotot. Sehun yang liat itu cuma cekikikan aja.

"Hallo nak Sejeong."

"Iya tante." Jawabnya malu-malu.

"Nanti ikut yah minggu depan, biar Sehun nanti jemput kamu. Kamu siap-siap nanti hari sabtu jam delapan pagi ya? Tante nggak terima penolakan loh." Katanya to the point, Sejeong seakan nggak dikasih kesempatan buat ngomong atau sekedar nolak.

"Takut ngrepotin tante." Cicitnya

"Nanti kalau kamu ngrepotin, tante bakalan suruh kamu sama Sehun midah aja." Candanya. "Udah, jangan ngerasa nggak enak, tante bakalan sedih kalo kamu nggak ikut. Ya?"

SESE'S DAILY || SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang