Lily sedang menunggu Jovanka pada ruang tunggu tamu disebuah stasiun televisi, Kakaknya itu sedang berdiskusi untuk tawaran acara televisi baru, karena Lily yang sedang tidak ada pekerjaan jadi ia menawarkan diri untuk menemani sang Kakak.
"Lil? Sedang apa?" Seruan pria membuat Lily mendongakkan kepalanya dan mendapati Jovian sudah berdiri didepannya. Bagaimana mereka bisa saling mengenal karena dikenalkan oleh Bara.
"Ah! Bang Jov! Ini sedang menunggu Kak Jo, abang ngapain kesini?" Lily mempersilahkan pria itu untuk duduk disampingnya.
"Itu ngurus tawaran nikahan Kakakmu itu, mereka pengen buat tayngan live dan sudah pasti ditolak oleh Jenandra jadi abang kesini buat mbahas itu." Karna saking hebohnya berita yang lalu, banyak televisi yang ingin menarik keuntungan dari pernikahan sang aktor terkenal dengan menanyangkan pernikahannya.
"Ooo--"
"Ayo, Lil." Jo datang dengan David yang merupakan partnernya nanti untuk acara baru kali ini.
Walaupun Jovian tahu Lily sedang menunggu Jo, tapi rasa kaget tetap hadir padanya apalagi melihat wanita itu bersama pria lain. Tak jauh berbeda dengan Jo yang kini sedang menetralisir jantung dan badannya agar tidak bergetar karna bertemu Jovian.
"Aku pergi dulu, Jo. Sampai besok waktu syuting, dah Lily." David pamit sambil melambaikan tangnnya yang dibalas semangat oleh Lily.
"Ayok, katanya mau ke-bengkel pacarmu?" Jo berpura-pura mengobek-ngobek tasnya guna mencari mobil padahal sudah dalam genggaman, ia hanya ber-akting agar tidak menatap mata Jovian.
"Abang juga mau ke-bengkel, Lil. Ayok, bareng aja." Mendengar usulan Jovian membuat Jo mendongakkan kepalanya guna menatap pria itu tidak percaya.
"Ayok, bang." Lily menggandeng lengan Jo menariknya untuk bergegas karna ingin segera menemui Bara. Mereka berjalan beriringan dengan Lily ditengah-tengah.
"Mau ngisi acara apa, Jo?" Yang ditanya sedikit tersentak kaget, tak mengira atau bahkan berharap untuk ditanyai Jovian.
"Cari jodoh."
"Lumayan, Kak. Sekalian cari jodoh buat Kakak, Hahaha." Lily tertawa akan pemikirannya tapi diangguki dengan cepat oleh Kakaknya.
"Maka dari itu Kakak terima tawarannya, siapa tahu ada yang cocok buat dibawa ke Ibu-Bapak." Mereka berjalan hingga sampai pada kendaraan milik Jo, Lily langsung masuk kedalam sementara Jo sedang mengarah pada pintu kemudi namun berhenti karna ucapan Jovian.
"Cowok yang ada disitu belum tentu bisa dipercaya, Jo." Jo membalikkan badannya menghadap Jovian, memandang pria itu sedatar mungkin.
"Kadang orang yang baru bisa mudah dipercaya dari pada orang yang lama." Tanpa basa-basi lagi ia masuk kedalam, menyalakan mesin mobil lalu membuyikan klakson karna Jovian tak kunjung beranjak dari sana.
Dua kendaraan itu beriringan melewati jalan raya yang sedikit macet karna ada demo dan harus dialihkan kebeberapa jalanan lain.
Setelah cukup lama melawan macet dan juga harus berputar-putar jalan akhirnya mereka sampai pada sebuah ruko yang cukup luas, masih sedikit berantakan dan hanya ada satu orang yang terlihat sedang sibuk memindah-mindahkan barang.
"Yang! Kok sendiri?" Lily turun dari mobil langsung menghampiri Bara yang tampaknya tengah kelelahan dengan keringat terus bercucuran.
"Punya saudara pada kurang ajar! Bucin semua anjing! Masa pada ninggalin kerjaan buat cewek masing-masing, kan taik." Sungut Bara yang sedang di-lap keringatnya oleh Lily dengan tangan saja.
"Sabar, Sayang." Lily tertawa mendengar keluhan kekasihnya, ia sudah terbiasa mendengar kata kasar keluar dari mulut Bara, jadi tidak akan kaget atau bahkan melarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal [END]
FanfictionBlackvelvet Lokal Mempunyai kekasih seorang kriminal? Hah! Itu hanya film action semata. -BlackvelvetLokal- 18+