27

3.2K 184 21
                                    

GILA

LAPAK INI UDAH 3 BULAN KU TINGGALIN🙈🙈

Aku beneran minta maaf karena udah buat kalian menunggu lama. Patah hati bisa bikin semuanya kacau, jadinya cerita ini terbengkalai, aku minta maaf banget udah ninggalin kalian semua.

Dan terimakasih buat yang sudah ngedukung aku sama setia nunggu cerita ini. Doa yang terbaik buat kalian, semoga kalian sehat terus, apapun keinginan kalian semoga segera di ijabah oleh Tuhan🙏🙏

Malam harinya Zevin dan Leginem tiba di rumah. Mereka pulang sedikit terlambat karena harus berbelanja kebutuhan bulanan yang kebetulan ketersediaan di rumah sudah menipis.

Mata Zevin menyipit ketika menyadari jika ada sosok lain di teras rumahnya. Mereka dua orang, laki-laki dan perempuan. Sang laki-laki sedang memijat kaki perempuan yang bengkak, mungkin karena perjalanan jauh atau memang memiliki penyakit serius.

Tentu saja Zevin heran, ia tidak merasa mengenal kedua sosok yang membelakanginya itu. Dengan waspada, ia mendekati kedua orang itu. Sementara Leginem masih sibuk mengeluarkan barang belanjaannya tanpa tahu jika ada orang lain selain mereka di rumah itu.

"Permisi". Sapa Zevin.

Laki-laki yang tadi memijat kaki pasangannya kaget mendengar suara yang menegurnya, ia menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah Zevin.

Wajah Zevin mengkerut bingung karena tidak mengenal sosok yang ada di depannya.

"Anda siapa?". Tanya Zevin datar. Laki-laki itu melirik ke arah wanita yang umurnya sepantaran atau di bawah Leginem sedang mengelus perutnya. Zevin baru menyadari jika wanita itu hamil.

"Anda pasti Tuan Zevin?".

Zevin mengangguk mengiyakan.

"Perkenalkan saya Gunawan Cahyono". Ucap Gunawan sambil mengulurkan tangannya ke arah Zevin dan langsung di balas laki-laki itu.

"Ini istri saya Sari". Sari tersenyum ke arah Zevin. Wanita itu sesekali melirik ke arah mobil Zevin, memperhatikan gerak-gerik seseorang.

"Ok, tujuan kalian apa datang kemari?". Tanya Zevin to the point. Laki-laki itu masih mencurigai kedua orang yang ada di hadapannya, meskipun dari segi penampilan dan fisik mereka terlihat tidak berbahaya sama sekali, malah lebih terkesan seperti orang desa.

"Sebenarnya tujuan kami datang kemari karena ingin menyampaikan kabar buruk untuk mbak Leginem". Jelas Sari.

"Leginem?". Sela Zevin bingung. Meskipun begitu laki-laki itu sadar jika situasinya sedang baik-baik saja. Ia mengajak Gunawan dan Sari masuk ke dalam rumah.

Setelah itu ia menyusul Leginem yang masih kesusahan dengan aktivitasnya di dalam mobil, karena banyak barang-barang berat yang tidak bisa di bawa Leginem dengan mudah, butuh tenaga lelaki.

"Ada apa Mas, kenapa mukanya tegang begitu?".

Zevin tidak menjawab, ia menarik Leginem  keluar dari mobil dan menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Begitu mereka sudah ada di dalam rumah, Leginem kaget melihat sosok yang ia kenal berada di dalam rumah Zevin.

"SARI? PAK GUNAWAN?". Leginem menghampiri Sari, dan memeluk wanita itu penuh kerinduan.

"Sari... Mbak kangen banget sama kamu... Hiks hiks.. Kamu kenapa, kok bisa ada disini?". Isak Leginem. Wanita itu terharu karena bisa bertemu dengan Sari, satu-satunya gadis di desa Wonowono yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

"Sari juga kangen banget sama mbak.. Hiks hiks hiks hiks". Balas Sari dalam tangisnya, wanita hamil memang sangat sensitif. Apalagi jika bertemu dengan momen seperti ini makanya tangisnya akan mengalir dengan deras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Leginem & Mr. ZevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang