Zevin sampai di rumahnya 15 menit setelah Mam Lily sampai di rumah. Ia membuka pintu rumah secara kasar, kemarahan yang muncul di wajahnya sangat jelas dan ia tidak berniat menutupinya. Dengan langkah tergesa-gesa Zevin berjalan memasuki rumahnya. Ia berniat ingin menghampiri Mama Lily di kamar wanita itu, tapi ternyata wanita itu sedang duduk di ruang TV sendirian sambil menonton FTV yang berjudul Ibu Mertuaku yang kejam adalah calon nenek buyut dari cucu suamiku.
Wanita itu terlihat begitu menikmati tontonan yang ada di depannya, ia tidak menyadari jika Zevin sudah ada di belakanganya.
"Seharusnya gadis itu dibuat gelandangan saja, karena sudah berani menikah dengan anak orang kaya. Yang jadi peran ibu mertua jahat itu kurang maksimal, aktingnya nggak natural kurang kejam, coba aku saja yang berperan di film itu pasti langsung laku di pasaran!". Komentar Mama Lily tidak suka, ia melihat gadis berjilbab di TV itu sedang menangis karena sedang di marahi oleh ibu mertuanya yang memang tidak suka akan keberadaannya.
Mama Lily mengambil cemilan yang disediakan oleh Mbok Jum, pembantu rumahnya. Lalu memakannya.
Zevin berjalan mendekati Mama Lily lalu duduk disebelah wanita itu.
Mama Lily menoleh ke sampingnya dan menatap Zevin antusias.
"Kamu sudah pulang Vin?".
"Nggak ada kerjaan di kantor!". Jawab Zevin cuek, ia memainkan ponselnya untuk mengalihkan kemarahan yang sebentar lagi akan meledak. Ia masih menunggu kejujuran Mamanya.
"Mama kok tumben ada di rumah bukannya biasanya jam segini Mama sedang berada di butik atau belanja di Mall?". Tanya Zevin mencoba memancing kejujuran Mama Lily.
"Mama bosen gitu terus, Mama udah capek ngabisin uang kamu yang nggak akan habisnya". Elak Mama Lily.
Zevin mendengus kesal mendengar ucapan Mamanya.
"Yakin Mama nggak pergi kemana-mana?". Zevin mencoba bertanya lagi, ia ingin memancing kejujuran Mamanya.
"Iya dong, Mama dari tadi ada di rumah. Kamu kenapa sih kayak suami yang sedang mencurigai istrinya selingkuh saja. Aneh banget pertanyaan kamu itu!". Protes Mama Lily. Wanita itu merasa risih dengan pertanyaan tidak berbobot yang diajukan anaknya itu.
Wanita itu jadi tidak bernafsu untuk menonton FTV, ia berniat pergi ke kamar sebelum ucapan Zevin membuat ia menghentikan langkahnya.
"Bukan suami yang memergoki istrinya selingkuh, tapi seorang anak yang memergoki Mama kandungnya sendiri sedang melabrak gadis baik-baik yang sudah membuat anaknya tertarik". Koreksi Zevin. Ia masih setia duduk di tempatnya sambil menatap tubuh Mama Lily yang terlihat kaku.
Wajah Mama Lily pucat seputih mayat saat tahu ia ketahuan Zevin.
"Da..dari mana Kamu tahu!". Gugup Mama Lily. Ia tak berani melihat wajah Zevin yang ia yakini sudah memerah karena menahan amarah.
"Aku melihatnya dengan mataku sendiri bagaimana Mama menghina Leginem". Ucap Zevin datar.
Emosi Mama Lily kembali naik saat mendengar anaknya membela Leginem.
"Dia berhak untuk di hina! Dia tidak ada apa-apanya di bandingkan kita, kastanya itu sangatlah rendah!". Ujar Mama Lily yang sudah merasa benar dengan tindakannya menemui Leginem.
Zevin bedecih sinis. Lalu berdiri mendekati Mama Lily.
"Apa mama tidak ingat, jika Mama dulu hidup di perkampungan kumuh. Mama bisa seperti sekarang karena telah merebut suami orang yang telah bahagia dengan kehidupannya. Dan bagaimana liciknya mama membuat papa terperdaya sehingga aku lahir di tengah-tengah kalian. Karena Mama menginginkan harta Papa saja melalui aku!". Ucap Zevin. Laki-laki itu mencoba mengingatkan masa lalu Mamanya yang berasal dari keluarga miskin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leginem & Mr. Zevin
RandomLeginem (20 th) sesuai namanya Leginem, ia lahir pada hari Selasa Legi 20 tahun yang lalu bertepatan dengan malam 1 syuro. Ia adalah satu-satunya pemudi yang berpendidikan tinggi di desanya yang berhasil duduk di bangku SMP sampai lulus karena tema...