Part 9 - Pemanasan

4.9K 278 12
                                    

Happy Tuesday night guys, mantep-mantep/anteng-anteng/tetep di rumah guys. Jangan keluyuran. Walaupun kebosanan melanda, dan kefrustasian kalian dengan tugas yang berjibun dari Bu guru, Pak guru, Bu dosen dan Pak dosen. Karena tuyul juga merasakan stressnya, tuyul juga tahu perasaan Mamak-Mamak muda di luar sana, yang selain sibuk mengurus tangga, tapi sibuk pula mengerjakan tugas dan memberikan materi kepada anak-anak kesayangannya. Buat bapak-bapak muda ataupun tua, tuyul tahu perjuangan kalian dalam mencari nafkah untuk keluarga ditengah krisis kesehatan di negeri ini. Nyawa menjadi taruhannya agar anggota di rumah bisa makan dengan kenyang. Tapi apa boleh buat, kita harus menjalani dengan lapang dada karena ini semua untuk kebaikan kita bersama.

Tuyul sangat memberi apresiasi buat Mamak-Mamak dan bapak-bapak. Dengan cinta tuyul berikan part ini buat kalian semua.

Semoga kalian diberikan kesehatan, dijauhkan dari segala hal yang membahayakan. Aamiin.

€€€

€€€

€€€

Saat ini Leginem dan Zevin Adam sudah didudukkan diruang tamu Rumah Nyonya Arsy yang masih bisa menampung orang sekompleks lagi. Leginem hanya menunduk ketakutan, gadis itu tak sanggup melihat tatapan sinis, kemarahan, cibiran para ibu-ibu yang berada di ruangan ini.

Sementara sang pelaku utama, terlihat begitu santai. Wajahnya begitu datar tak menunjukkan rasa bersalah apapun.

Sejak kejadian 10 menit yang lalu, dimana Bu Ajeng sang Istri kedua seorang pengusaha memergoki adegan nista yang dilakukan oleh Zevin dan Leginem. Dengan cemprengnya, ibu bertubuh tambun itu berteriak sehingga membuat penghuni ruang tamu berlomba-lomba mendatangi sumber suara.

Zevin yang tahu suasana sudah kacau masih tetap pada posisinya, bahkan dengan lancang ia memeluk tubuh Leginem. Tak memperdulikan tatapan marah Nyonya Lily kepadanya. Kedua manusia berbeda jenis itu hampir saja diamuk masa, jika Nyonya Arsy tidak menengahinya dan membawa mereka untuk duduk di ruang tamu.

Janda kembang itu memilih untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, walau hatinya sedikit tidak terima karena arisan yang harusnya berjalan dengan damai dan lancar harus kacau balau karena drama yang dibuat oleh Zevin dan pembantunya.

"Jadi ini selera anak jeng Lily! Rendahan sekali!". Bisik Bu Tomi, yang berdiri tak jauh dari Mama Lily.

"Iya, jauh sekali dengan mantan-mantan istri terdahulu!". Timpal Bu Ajeng, sang sumber kekacauan.

Suara bisik-bisik khas ibu-ibu nyinyir itu masih bisa di dengar Mama Lily. Amarahnya berkobar-kobar. Belum reda amarahnya 2 Minggu yang lalu saat tahu kenyataan anaknya memiliki hubungan spesial dengan si Jack sang banci di perusahaan anaknya. Dan sekarang anaknya itu malah membuat skandal dengan sang pembantu.

"Zevin! Kelakuan kamu itu sudah membuat Mama Malu! Sungguh kamu telah mencoreng citra baik Mama dikalangan ibu-ibu kompleks. Kamu kan tahu jika selera keluarga kita itu sangatlah tinggi, kenapa kamu tergoda dengan pembantu seperti ini!". Sembur Mama Lily dihadapan seluruh ibu-ibu arisan yang menyaksikan, bahkan sebagian dari mereka mengeluarkan handphone mahalnya untuk mengabadikan momen ini.

Zevin Adam hanya diam menyimak Omelan Mamanya, sesungguhnya ia sudah mengantuk. Tapi ia harus menyelesaikan drama yang ia buat agar wanita disebelahnya ini tidak terlalu malu. Karena ia akan membuat drama baru lagi di lain hari bersama Leginem. Baginya ini adalah pemanasan, belum awal dari permulaan.

"Jawab Zevin! Jangan diam saja!". Bentak Mama Lily. Dadanya sesak, nafasnya ngos-ngosan. Wanita itu mengambil jus jeruk di atas meja. Baru saja ia menelan 1 teguk, wanita itu langsung menyemburkan air di dalam mulutnya ke wajah Leginem yang kebetulan ada di depan Mama Lily.

Leginem & Mr. ZevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang