12 - Queen

3.7K 268 11
                                    

Aku tau kalo cerita-cerita yang ku buat itu banyak yang nggak jelas dan nggak nyambung. Tapi kalo nggak suka ya silahkan tinggalkan lapak ini, nggak usah komen yang bikin orang nggak mood aja. Dipikir bikin cerita yang jalannya menarik itu mudah apa. Tuyul harus punya mood yang bagus dulu, sambil nonton film atau baca cerita penulis lain biar idenya ngalir. Nulis part ini aja butuh waktu 3-4 hari.

Suasana lebaran gini, masih ada aja yang bikin orang emosi. Jadi kesellll.

Buat readers yang lain Mohon maaf ya atas ketidaknyamanannya,

Zevin tiba di kantornya pukul 15.00 WIB. Laki-laki itu datang dengan wajah menyeramkan yang tak bisa ditutupi dari wajah tampannya.

Kedatangannya di sambut oleh Jack yang menatapnya dengan takut-takut.

"B-bos". Sapa Jack gugup.

"Dimana wanita itu?". Zevin tidak berniat untuk berbasa-basi dengan Jack. Ia ingin menuntaskan virus membahayakan yang telah mengganggu kesenangannya.

"Di dalam bos". Tunjuk Jack ke arah pintu ruangan Zevin.

Zevin melangkah masuk dan membuka pintu secara kasar diikuti oleh Jack yang setia berada di belakang Zevin. Ia takut jika Zevin melakukan yang tidak-tidak alias melakukan kegiatan tak senonoh terhadap wanita cantik yang sedang tidur-tiduran di atas meja kerja Zevin. Berkas-berkas penting yang tertata rapi diatas meja Zevin telah berantakan.

Zevin emosi melihatnya, tanpa pikir panjang ia menarik tubuh wanita itu secara kasar sehingga wanita itu terjatuh di atas lantai. Jack meringis melihatnya, pasti rasanya mantap sekali. Ia hanya bisa menonton dan tidak berniat membantu karena takut menjadi sasaran Zevin.

"Sayangggg... Sakit tauuuu". Rengek wanita itu dengan manja. Ia berusaha berdiri namun tidak bisa karena pantatnya terasa sakit akibat benturan lantai yang sangat keras.

"Sayangggg... Bantuin aku donggg. Aku nggak bisa berdiri". Kedua tangannya mengulur ke arah Zevin. Berharap Zevin iba terhadap keadaannya.

"Nggak usah banyak drama Queen, kenapa kamu kesini?". Ketus Zevin dengan nada tidak suka, pada Queen mantan istrinya yang keenam.

"Aku berhak dong ke sini sayang, aku kan masih jadi istri kamu". Jawab Queen dengan nada suaranya yang dihalus-haluskan dan sedikit ada desahan menjijikan disana.

Zevin menatap Queen tajam. Ia mencoba memahami motif wanita itu kembali mengusiknya di waktu yang terlihat sangat kebetulan sekali, ketika ia sedang mencoba menjalin hubungan dengan Leginem. Tak mungkin Queen datang tanpa alasan, apalagi ia tahu jika wanita itu sudah bahagia karena menjadi istri simpanan seorang pejabat dengan uang yang terus mengalir ke rekeningnya belum lagi uang bulanan yang masih ia kirim ke wanita itu.

"Nggak usah berbasa-basi Queen, kamu tahu jika kita sudah bercerai secara sah baik agama dan negara. Cepat jawab yang jujur sebelum kesabaranku habis dan kamu akan merasakan akibatnya!". Ancam Zevin. Mantan istrinya ini memang yang paling berani dan terkenal licik. Pernikahannya dengan Queen hanya bertahan 2 bulan karena kelicikan Queen yang hampir membuat ia kehilangan anak perusahaannya.

Setelah ia tahu Queen lah yang menjadi dalangnya, ia segera menceraikan wanita itu tak perduli dengan protes yang dilayangkan Mamanya.

Dan sekarang, pasti ada misi tertentu yang direncanakan wanita licik itu, yang jelas akan mengusik ketenangan batinnya yang sudah aman dan tentram.

"Aku tidak memiliki tujuan tertentu seperti yang otak cerdas kamu pikiran Zevin sayang. Aku hanya ingin kita rujuk kembali, membina keluarga yang bahagia. Setelah 1 tahun berpisah dari kamu. Aku sadar jika aku bodoh karena menyia-nyiakan laki-laki sebaik kamu". Ucap Queen. Wanita itu masih terduduk di lantai, kali ini posisinya sedang memegang kedua kaki Zevin.

Leginem & Mr. ZevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang