Darrel My Bad Husband [Terbit]

| 9

Follow :
@wattpadmahar_
@_pmahar

P_mahar

Jgn siders ya, ramein komen & votenya supaya rajin up👍🏻

Darrel menekan beberapa digit angka password apartemennya, tak disangka-sangka hari ini lumayan menyenangkan. Ia yakin seluruh pikiran negatif dan caci maki hinggap diotak Alvaro itu. Darrel tak sabar ingin bertemu lagi dengan Alvaro, sepertinya ini akan menjadi hobinya mengompori cowok itu.

"Kamu dari mana Rel?" tepat saat Darrel menginjakan kaki diruang tamu, Naya langsung menyambutnya dengan pertanyaan itu.

"Bikin kejutan." jawab Darrel.

"Buat aku?"

"Mundur dikit deh, PD lo kelewatan." sinis Darrel.

Naya hanya diam saat Darrel mengatakan itu, matanya mengikuti kemana Darrel bergerak. Ia sedikit kaget saat segelas kopi yang Darrel bawa tertulis cafe Troy.

"Rel kamu dari cafe?"

"Hm."

"Sama Sandra?"

Darrel menggeleng dan mendekati Naya, "Sama mainan baru." bisiknya.

"M-maksudnya?"

"Banyak tanya banget."

"Maaf, aku cuma tanya. Kamu gak usah jawab gap-"

"Ya emang gue gak mau jawab, jangan kepoan. Ini urusan gue. Inget perjanjian kita. Urus urusan sendiri atau cerai."

"I-iya. Aku ambilin makan ya?"

"Gue gak laper."

"Tapi kamu cuma sarapan doang tadi, sekarang udah siang hampir sore malah nanti-"

"Urus urusan sendiri. Paham gak sih lo!"

Naya terjengkit kaget mendengar bentakan Darrel, "Tapi udah jadi kewajiban aku layanin kamu. Setidaknya-"

"Apa?!"

"Aku cuma-"

"Basi. Gue udah bilang pernikahan ini gak berlaku disini. Itu artinya lo sama gue sekedar kenal di depan orang tua."

"Egois kamu."

"Emang. Kenapa, keberatan? gak rugi gue."

🥀

Darrel terbangun tengah malam saat mendengar suara ribut dari depan apartemennya. Ia menoleh ke samping, tidak ada Naya disitu. Seketika Darrel membuka matanya lebar-lebar.

"Awas aja lo bikin ribut disini Nay." Darrel menyingkirkan selimutnya dan berjalan keluar dengan pelan. Sepertinya menguping adalah bakat barunya.

"Nay gak bisa Pa, Nay gak ada uang sebanyak itu. Lagian Papa gak seharusnya minta uang ke Nay." isak Naya.

"Uang?" ulang Darrel dengan pelan. Ia semakin mendekat dari sumber suara.

"Kamu berani bohong sama Papa Nay? kamu dijodohin sama anak pengusaha tapi gak punya uang?"

"Pa tapi-"

"Halah alasan kamu, Papa bakal kesini lagi besok untuk ambil uangnya." Pria yang dipanggil Papa itu berlalu begitu saja meninggalkan Naya yang masih sesegukan. Gadis itu tidak menyangka jika Papa kandungnya nekat kesini dan darimana dia tau nomor serta alamat apartemennya.