| 44

162K 13.1K 2.1K
                                    

Wajib follow!!

@_pmahar
@wattpadmahar
@galaksiiagl
@araacaramell
@barastvno
@darrelorion
@kanayaanglc
@birumaheswara
@pancamgntr
@naraalc
@kinansykr
@bimaandromeda

Ramein komen per paragrafnya ok! jgn lupa votenya!

Darrel menopang dagunya di depan komputer. Matanya sibuk melirik jam serta memeriksa ulang soal-soal ujian di depannya. Tenang, kali ini Darrel mengerahkan semua isi kepalanya. Seminggu sebelum ujian, ia rajin menghafal serta membuat rangkuman materi yang kira-kira akan muncul di ujian. Dan usahanya tidak sia-sia, sudah empat hari ujian berlangsung tak ada kendala apapun.

Sudah sekitar 1 bulan berlalu juga kebiasaan buruknya mulai berkurang, yang biasanya nongkrong pulang hampir pukul 1 pagi berubah jadi jam 10 malam. Lalu rasa sabarnya juga harus diperbarui setiap hari, karena semakim besar kandungan Naya, semakin besar juga rasa sabarnya diuji.

Kadang tengah malam perempuan itu tiba-tiba menangis, meminta makanan aneh-aneh dan yang paling parah memintanya untuk mengganti cat kamar mereka, tengah malam pula.

Darrel yang merasa itu tidak mungkin bisa dikabulkan hanya pura-pura tertidur, berusaha mengabaikan permintaan Naya yang satu itu hingga akhirnya perempuan itu tertidur sendiri kerena lelah menangis dan keesokan harinya sudah lupa.

"Jangan melamun Darrel! Kamu sudah selesai?" tanya pengawas ujian.

Darrel tersadar dari lamunannya, "Udah pak."

"Sudah diperiksa lagi?"

"Udah 3X pak." jawab Darrel.

Pengawas itu menatap jam dipergelangan tangannya, "Oke kamu bisa keluar. Langsung pulang, jangan malah coret-coret baju atau tawuran." peringatnya.

"Sans pak," Darrel mengantongi pulpen dan ponselnya kemudian mengusap kepala Ara yang duduk di depan pengawas, "Kerjain yang bener, gak usah buru-buru. Nanti samperin Gala dilapangan ok?"

"Ok bang."

Darrel menundukkan kepalanya pada pengawas dan melenggang keluar. Ia seperti orang tidak niat sekolah sebenarnya, tapi ya hanya ujian jadi ia tak perlu membawa buku apalagi tas. Cukup pulpen, ponsel dan kunci mobil.

Darrel sedikit mengintip ruang BK, ternyata Naya belum selesai ujian. Fyi, Naya ujian kelulusan secara terpisah dari murid lainnya. Dikarenakan perutnya yang sudah lumayan terlihat besar dan mereka tak mau mengambil resiko serta bisik-bisik tidak mengenakan, Darrel dan keluarganya meminta izin pada Papa Galaksi agar memisahkan Naya.

Awalnya mereka terlebih bu Roro cukup terkejut dan hampir melempar penggaris kayu pada Darrel saat mendengar kata Kanaya hamil, Tapi tidak jadi setelah mendengar penjelasan Edmod serta Regan.

Lagipula setelah ujian ini mereka sebagai kelas 12 sudah tidak wajib datang ke sekolah, hanya tinggal menunggu nilai serta promnight yang akan diadakan paling cepat 2 minggu yang akan datang.

Ceklek

Darrel menoleh dan tersenyum, cowok itu langsung membawa Naya ke pelukannya dan mengecup keningnya.

"Lama banget sih?"

Naya mendorong dada Darrel dan membenarkan cardingan yang dipakainya, "Kemarin-kemarin juga selama ini Darrel, jangan lebay."

"Gitu...yaudah ayo pulang." ajak Darrel.

"Aku mau-"

"Mau apa hm?"

"Bakso aci, boleh?"

Darrel mengangguk dan menarik tangan Naya menuju kantin. Cowok itu berteriak memesankan makanan serta minuman kemudian menunjuk salah satu kursi di dekat pintu. Kantin tidak seramai biasanya, maklum yang datang hanya kelas 12. Itupun yang sudah selesai memilih pulang dan yang kesini tidak sebanyak biasanya.

Darrel My Bad Husband [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang