Darrel My Bad Husband [Terbit]

| 21

Follow :
@wattpadmahar_
@_pmahar
@galaksiangelo_
@araa.bridgette
@darrelbridgette._
@bara.stevano
@panca.mgntara
@birumaheswara
@kinansyakira_
@_naraalicia
@kanayaangelica._ 
@bimaandromeda._

P_mahar

Jgn lupa vote dan komennya cangtip👍🏻

"Gue mau pulang."

"Lo udah pulang."

"Gak disini Rel, rumah gue-"

"Rumah lo, gue."

Naya terkekeh sinis mendengar ucapan Darrel barusan. Rumah katanya? rumah itu melindungi, bukan menyakiti, "Mama pasti nyariin, gue mau pulang."

"Gue gak peduli. Selesain masalah ini baru lo boleh kemana-mana."

"Udah berapa kali gue bilang Rel, masalah ini, kita dan semua yang bersangkutan tentang masalah ini udah selesai. Ada masanya gue capek dan milih buat udahin semuanya. Dan itu sekarang."

Darrel tak menggubrisnya, yang penting pertanyaannya terjawab dan mereka tidak bercerai. Rasanya, seperti tidak rela. Belum lagi soal Alvaro dan rasa bersalahnya.

"Alasan lo gak bilang kalau lo hamil apa?"

Naya memalingkan wajahnya saat Darrel berdiri tepat di depannya sembari menatapnya intens, "Itu urusan gue."

"Emang urusan lo, tapi tanpa gue lo gak bakal bisa hamil. So, itu urusan gue juga."

"Gak perlu banyak alasan. Lo sendiri yang bilang masih pengen bebas diumur lo yang baru 18 tahun kan? jadi biarin ini jadi urusan gue."

"Lo egois."

"Sebaiknya lo banyak-banyakin ngaca ya Rel."

"Gue udah berniat baik buat minta maaf dan mau perbaiki tapi lo begini." ucap Darrel.

Naya menggelengkan kepalanya, "Gue udah gak bisa bertahan sama orang yang jelas-jelas gak mau mertahani gue juga. Lagipula mau diperbaiki sebaik apapun itu, tetep gak akan bisa kayak dulu lagi."

"Lo cukup diem dan tunggu. Jangan kebanyakan bantah."

"Gue selama ini diem dan nunggu lo tapi hasilnya apa? gue kehilangan anak gue sendiri dan gue kehilangan semua impian gue. Mikir sampai situ gak sih lo?"

"Nay, jangan lo-gue. Gue gak-"

Naya menarik napas panjang, "Intinya, berhenti ganggu aku dan berhenti bahas soal dia. Aku mau coba hidup tanpa harus mikirin banyak hal, termasuk tentang kamu,"

"Anggap aja ini imbas dari perlakuan kamu ke aku. Aku gak dendam tapi aku bakal ingat terus waktu kamu nyakitin aku selama ini. Dan soal permintaan maaf kamu, aku bisa terima. Tapi buat balik ke kamu atau kesini lagi, mungkin aku gak bisa. Aku gak mau ngulang semua yang jelas-jelas endingnya begini."

"Kata siapa udah ending?"

"Kata aku. Kita selesai, kamu jalanin hidup kamu seperti biasa begitupun aku."

"Lo mikir ini ending?"

Naya mengangguk samar.

Darrel terkekeh pelan dan menarik Naya mendekat, "Gue bakal tunjukin ending yang sebenernya. Tunggu aja. Lo milih untuk bantah, jadi jangan salahin gue kalau gue milih cara yang diluar nalar lo."

"Aku gak peduli, aku mau pulang."

Darrel mencondongkan badannya supaya tinggi mereka sejajar, "Seru gak, kalau gue bikin perusahaan bokap lo bangkrut?"