19.00wib
Susunan demi susunan acara hari ini telah di lakukan. Kini acara puncak yg dinantikan semua orang telah tiba, dimana pasangan saling bertukar cincin dan saling mengikat janji bersama komitmen masing masing.
Frisilla kini tampak menawan dengan gaun yg ia kenakan beserta riasan pelengkap lainnya.
Kini di hadapannya adalah orang yg akan menjadi suaminya kelak nanti.
" Silla, Setiap detik dalam hidup manusia adalah bagian dari takdir. Masa lalu adalah jejak yang telah terlewati. Masa depan adalah pandangan yang menuntun kita untuk berlari."
"Kamu tau, cinta adalah sesuatu yang nggak bisa dilihat tapi bisa kamu rasakan dihati kamu. Kamu nggak butuh seseorang untuk melengkapi hidup kamu, yang kamu butuhkan adalah seseorang yang bisa menerima kamu."
" Semua orang memiliki cara sendiri untuk mencintai orang lain."
"Bahkan sampai saat ini aku tidak pernah jatuh cinta karena aku yakin cinta sejati akan datang dengan sendirinya. Apa kau bersedia membangun komitmen untuk tetap bersamaku kedepannya?"
" Aku tidak mau egois. Semua orang diberi hak untuk memilih , jika kamu menemukan lelaki yg lebih baik dari aku maka pilihlah lelaki itu. Namun jika lelaki itu hanya mampu memberi mu luka maka kembalilah padaku, disini aku akan selalu membuka pintu untuk dirimu" Ucap Rendi kepada frisilla di hadapan semua orang.
Tanpa sadar frisilla sudah bercucuran air mata.
' tuhan jika memang setiap detik adalah takdir maka aku menerima itu semua, aku mohon ijinkan aku untuk egois karena orang yg ku sayangi bukanlah dia. Aku hanya menyayangi satu orang di dalam hatiku, jika orang yg ku sayangi adalah jodohku maka dekatkanlah kami kembali dan takdirkan lah kami untuk bersama. Namun jika tidak, maka dekatkan lah orang yg hanya bisa mampu membuat ku tertawa ' rintih frisilla dalam hatinya.
Semua orang yang menyaksikan momen ini sangat terharu.
Terlebih firman ia sudah tak kuat menahan lagi air matanya. Ia tak tega melihat adiknya yg terus menangis selama acara ini berlangsung.
" Apakah kau bersedia? " Ucap Rendi memastikan jawaban frisilla.
" Hiks..ya saa-sa-saya hiks.. be-bersedia " jawab frisilla lirih.
Semua orang nampak bahagia mendengar ucapan frisilla kini mereka semua bertepuk tangan.
Pasangan itu pun memakaikan cincin di jari manisnya bergantian.
Lalu Rendi memeluk tubuh frisilla dan menyeka air matanya.
Kini semua orang pun berbaris seperti antrian untuk mengucapkan selamat kepada Frisilla dan Rendi.
" Silla! " Sahut firman memeluk adiknya yg nampak baik baik saja namun sebenarnya rapuh.
" Araa hiks.. maafin gw hiks.. gw gk ada pilihan lain hikss.." lirih frisilla di dalam pelukan sang kakak.
" Gk! Bukan salah lu. Ini semua salah gw, dari awal gw gk berusaha buat batalin ni acara. Maaf , maafin gw" sahut firman mengeratkan pelukannya.
" Argh hiksss.." tangisan frisilla semakin menjadi.
" Maafin gw, gw gk becus jadi kakak " lirih firman menangis.
Asep tak tau harus berbuat apa ia hanya bisa mengelus elus punggung firman.
" Ren, gw mohon bahagiain Silla ya " ucap Asep kepada Rendi yg sama tengah menyaksikan momen tersebut.
" Iya sep gw paham " jawab Rendi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMK
Teen FictionMasa yang tak pernah terlupakan, dimana masa ini adalah masa terindah.