45 ~ Hukum Alam

1.2K 179 5
                                    

"Gue sama Lisa itu bukti nyata dari hasil negatif sebuah kenakalan remaja yang biasa orang-orang singgung dengan nama pergaulan bebas. Baik Mamak gue sama Ibu Lisa sama-sama kenal kita masing-masing, mereka percaya dua anak mereka bakal baik-baik aja. Tapi dengan kurang ajarnya kita menyia-nyiakan kepercayaan yang udah mereka kasih secara cuma-cuma. Dari gue sama Lisa bukan apa-apa, sampai kita punya hubungan khusus, kalian tau sendiri, kita main ke sana, main ke sini. Hari ini ke mana, besoknya lagi ke mana. Bertahun-tahun lengket gak kenal tempat. Benar-benar udah gak ada batasan, yang buat kita lupa diri--

--Dan kejadian lah hukum alam, hukum karma, hukum dari yang di Atas. Hukuman buat gue sama Lisa ngerti, kita gak bisa main-main dengan yang namanya pergaulan bebas. Lisa hamil, anak gue. Stres? Ya stres lah, ya kali kita tenang. Bahkan Lisa sempat di rawat gara-gara melakukan percobaan pengguguran janin. Gak tau kan lo pada? Ya iyalah, sibuk sendiri sih"

Kalimat terakhir Bambam membuat mereka yang tadinya udah sedih-sedih ngerasa bersalah, malah jadi kesal Liat Bambam yang kembali pada mode menyebalkannya, padahal tadi serius banget, tegas, sampe yang cowok-cowok gak ada yang berani interupsi dia. Benar-benar gak ketebak

"Kok mau di gugurin sih mbak, kenapa?" tanya Eunha sendu sambil baringan di paha Lisa. Padahal Jungkook udah narik anak itu biar gak dekat-dekat Lisa, takut gak sengaja ke senggol perutnya. Tapi Eunhanya ngambek, pengen manja-manjaan sama Lisa. Kan bingung jadinya, ini yang hamil Lisa atau Eunha

"Buntu neng. Ya siapa yang gak kaget sih, tiba-tiba Dokter bilang gue ngandung. Padahal awalnya gue cuma mual-mual kaya masuk angin biasa doang, tapi pas muntah gak keluar apa-apa, makanya meriksa. Eh tau-tau dapat bonus dede bayi di dalam" ucap Lisa gemas sendiri mutar-mutarin perutnya

"Terus lo mau gugurin ke mana kemaren?" tanya Mingyu juga penasaran

"Cimahi, dia datangin emak-emak tempat aborsi. Untung gue buntutin, coba kalau enggak, gue gak tau harus gimana lagi"

Jungkook noleh, "Kenapa emang?"

Bambam ngedengus, rasanya pengen nangis sambil melukin Lisa, tapi malu sama teman-temannya, "Si emaknya mala praktek. Lisa pendarahan hebat sampe pingsan. Di rumah sakit, Dokternya bilang kalau gue telat aja berapa menit, bukan cuma bayinya yang hilang,..tapi Lisa juga bisa pergi"

Semuanya tersentak, lalu menatap Lisa sedih. Hampir saja mereka kehilangan satu gadis ini

"Terus terus gimana?" Tanya Mingyu lagi

"Gimana apanya?"

"Bayinya?"

Bambam sama Lisa sama-sama terkekeh, "Calon anak gue kuat, sehat. Tuhan masih ngizinin gue sama Lisa jaga anak ini sampe lahir. Tuhan masih kasih kita kepercayaan buat jadi calon orang tua, nanti"

Eunha pengen nangis kejer rasanya, benar-benar perjuangan temannya yang dia gak tau sama sekali. Sedih.

Baru ingin memeluk perut Lisa, tangan Eunha sudah keburu di tarik Jungkook

"Di bilangin jangan deket-deket perut si mbak, kenapa sih? Jae! Adek lo nih, coba bilangin! Ngeri gue"

Jaehyun nyimpan handphone-nya ke saku, lalu narik tangan Eunha sambil terkekeh, di baringin kepala adiknya di pahanya, lalu nyubit ujung hidung Eunha gemas

"Nurut kenapa sih neng! Jangan pecicilan! Gak malu itu sama calon keponakan?"

Eunha merengut, akhirnya dia meluk Jaehyun, nyembunyiin wajahnya di perut abangnya

Jaehyun noleh ke dua pasang temannya yang kini berbincang itu, "Jadi kemaren adek-adek Gang ngilang itu, lo berdua yang culik?"

Bambam ketawa lalu ngangguk, "Iya, gue bawa adek-adek kalian ke Malang, buat minta restu ke Ayahnya Lisa, sekalian tunangan. Tadinya gue mau kalian yang jadi saksi, tapi karena kemaren-kemaren kondisi Gang lagi gak kondusif, gue bawa aja Jihoon Junkyu. Ruto sama kembar Hyunjin Yeji udah pasti ikut. Gue jadiin itu lima bocah saksi tukar cincin kita berdua, gantiin kalian"

Mingyu ngedecak, "Pantes Junkyu di tanya liburan kemana gak mau bilang mulu, ternyata.."

"Rose ngabarin nih, katanya udah sampe bogor sama Jihoon" seru Lisa sambil tangannya mengetikan balasan buat di kirim ke Rose yang baru saja mengiriminya pesan

"Gimana-gimana yang? Ketemu sama June gak?" seru Bambam semangat, lalu berpindah duduk di sebelah tunangannya ini

Lisa ngegeleng, "Katanya gak ada. Nih nih, kata Rose, kata si tante dari tiga hari yang lalu June sama sekali gak ada datang ke Bogor kok"

Jungkook natap Jaehyun, sedikit awkward karena masalah terakhir, tapi yaudahla ya, Jaehyun-nya aja juga biasa ini

"Lo bener kata June dia mau ke Bogor, gak salah dengar?"

Jaehyun noleh ke arah Jungkook sambil ngangguk, "Dia yang bilang langsung ke gue. Malam itu langsung cabut ke Bogor, gak pulang dulu ke Gang"

"Coba tanyain Rose, dia jadinya gimana? Balik lagi atau gimana?" suruh Mingyu di angguki Lisa langsung, gak lama langsung di balas sama Rosenya

"Dia nginap aja semalam di bogor, sekalian mamahnya Rose nyuruh mampir dulu ke apartemen mereka" ucap Lisa sambil nunjukin roomchat nya bersama Rose. Mingyu ngangguk

"Mbak, bilang. Kalau Jihoon capek nyetir kabarin aja, tar gue nyusul" ucap Jaehyun, buat yang lain reflek natap dia, termasuk Eunha yang mendongak natap abangnya kesal

"Ya jangan lo juga yang nyusul bang! Tar Rose-nya salah kaprah lagi"

Yang lain ngangguk setuju.

Peristiwa tiga hari yang lalu, tentang masalah cinta segitiga June Rose dan Jaehyun langsung Rose ceritakan kepada semua anak Gang. Jaehyun aja berani banting stir untuk meredakan masalah mereka, walau konsekuennya besar, masa Rose yang tokoh utamanya gak berbuat apa-apa.

Jadi malam itu Rose coba luruskan semuanya, termasuk pernyataan Rose sendiri yang ternyata memang mengakui kalau Jaehyun itu cuma pelariannya. Rose mengakui dia yang salah mengartikan perlakukan Jaehyun yang sebenarnya sama rata, dan malah menerka-nerka ke yang enggak-enggak. Yang lain mengerti tanpa banyak bertanya, karena mereka tau batasan, dan hanya akan mendengar kalau Rose sendiri yang mau bercerita

Tiga hari yang lalu June selepas pulang dari kafe, pemuda itu langsung mengatakan ke pada Jaehyun kalau dia akan pergi menemui orang tuanya di Bogor, yang padahal Jaehyun tau kalau June lagi butuh waktu untuk menyendiri. Tapi tiga hari berlewat, June gak ada kabar, bahkan orang tua June juga gak tau di mana June saat ini. Makanya tadi pagi Rose nekat berangkat ke Jakarta bersama Jihoon yang menemaninya, untuk mengecek langsung keberadaan June yang ternyata memang gak ada.

Tiba-tiba Jaehyun teringat sama Jiho yang dari tiga hari yang lalu pula, selepas pulang dari kafe, Jiho memutuskan untuk pulang sendiri. Besoknya Jaehyun gak ketemu lagi sama dia, bahkan di susul ke Rumah Sakit masih gak ketemu juga. Jaehyun mengangguk yakin bahwa gadis itu pasti sedang menghindarinya

"Gyu, Jiho ada?"

Mingyu menoleh, lalu ngangguk, "Ada di atas, tidur. Baru balik tadi subuh"

Udahnya Mingyu narik Jungkook mendekat, lalu berbisik sepelan mungkin, mencegah kemungkian yang lain mendengar suaranya

"Tinggal masalah Mina. Habis ini kita juga harus berani ambil tindakan kaya mereka, jangan biarin masalah ini berlarut-larut. Kasian Eunha, Mina"

Anak Gang - Kisah Klasik || 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang