Tok tok tok
"A'a tamu tuhh" ucap Junkyu dengan mata yang tetap memandang layar TV, mengemudikan motor virtualnya dengan stik pees di tangannya
"Lo aja bisa gak Kyu? Ini gue lagi ngetik" saut Mingyu tanpa bisa melepaskan pandangannya menatap layar penuh dengan berbagai macam bentuk tulisan dan gambar, untuk di bawanya sore nanti ke Kampus
"Bercanda lo mah A'a, gue lagi sibuk nih. Gak bisa bangun"
"Yang masuk akal dong Kyu! Sibuk naon sia mah, ini gue sibuk beneran!"
"Assalamualaikum, Jiho..."
"Tuh A'a, masih ada sana buruan. Bisi tamunya kabur"
Mingyu menahan nafasnya sejenak, setelahnya ia bangkit lalu menarik kerah kemeja Junkyu dari belakang, membuat adiknya terjungkal
Mengabaikan Junkyu yang berteriak mengumpatinya, Mingyu berjalan menuju ruang tamu, di mana pintunya terus di ketuk dari luar
Ceklek
"Gyu..."
"Eh neng? Kenapa? Ayo-ayo masuk"
"Eh enggak kok, mau nyari Jiho bentaran.."
Mingyu ngangguk, "Ada kok di atas, bentar gue panggil ya. Lo duduk dulu gih masuk" setelahnya Mingyu berjalan masuk
"TETEH!!! ADA MINA NIH NYARIIN!"
"BERISIK A'A! TETEH DI RUMAH DEPAN"
"Oh teteh di depan Kyu? Mina sebentar neng! Gue panggilin Jiho-nya dulu"
Mingyu berjalan ke teras luar melewatinya, lalu berdiri di depan pintu
"TETEH! PULANG! INI ADA NENG!!"
"GAK USAH TERIAK A'A BERISIK!!"
"BACOT KYU! DIEM KENAPA SIH!"
"YA LO-NYA BERISIK A'A!"
Mina terkekeh, rumah ini jadi salah satu rumah favorite-nya karena keberisikan penghuninya. Berbeda dengan teman-temannya yang lain yang mengutuk gimana tiga adik beradik ini sama-sama bermulut besar, bagi Mina ini asik. Soalnya di rumah dia anak tunggal, orang tuanya juga menganut tentang 'sopan santun'. Itu kenapa Abahnya di pilih menjadi ketua RT beberapa bulan lalu.
Mina juga mengakui Abah Ambunya adalah sepasang orang tua yang menunutun anaknya ke arah yang benar, di jalan yang lurus juga. Tapi bagi Mina, yang saat ini sedang ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang remaja, tentu ingin merasakan sesuatu kebebasan. Ia ingin mencoba, bagaimana rasanya pulang tengah malam seperti Jiho Rose. Ia ingin main jauh sampai Bogor seperti Lisa yang di culik Bambam tempo lalu, lalu ingin merasakan rasanya seperti Eunha yang bisa main sana sini tanpa di kekang orang tuanya juga kembarannya gadis itu, Jaehyun
"Heh neng, ngelamun aja..."
Mina mengerjap-erjapkan matanya, Mingyu menepuk kepalanya tadi sambil terkekeh
"Nugas Gyu?" tanya Mina melihat Mingyu membawa laptop dari dalam rumah, lalu menyimpannya di meja ruang tamu, dan duduk lesehan di lantai dengan punggung yang menyandar di kaki sofa
"Iya neng, ada persentasi nanti sore"
"Lohh, untuk nanti sore? Kenapa baru di buat sekarang?" tanya Mina terkejut,
"Tuh si June gak ngasih tau kalau ada tugas kaya begini, kan aturan dia harusnya ngasih tau kalau ada tugas tuh.."
"Aw..."
Mingyu menoleh terkejut ke belekangannya, sambil mengusap kepalanya yang di pukul sama Mina dari belakang
"Ya kalau ada tugas mah kerjain aja sendiri, jangan bergantung sama June dong Gyu. Kan tau sendiri June anaknya gimana. Terus kalian juga udah magang masing-masing, June di Kota, lo di Cimahi, jauh! Ya kali kalau tugas doang masih ngarepin June, Gyu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Gang - Kisah Klasik || 97Line
Hayran Kurgu"Neng, Teh geseran. Ini sempit" "Udah mentok Rose, ga bisa lagi" "Itu yang cowok, suruh geser coba. Engap nih" "UDAH MENTOK WOY!" "Mingyu nih geser-geser terus, sempit gyu" "Bukan gue elah, ini Jaehyun gak bisa diam dari tadi, madep sana madep...