Perdebatan

1.7K 220 35
                                    


"Jadi apa penjelasan kamu soal anak saya, bagaimanapun dia dibully karna perempuan itu menyukai kamu!"

"Mas, jangan disidang gitu ih, kasian kan Jaeminnya." Eunha menenangkan suaminya yang sepertinya tengah dilanda emosi.

"Kamu diam dulu Na!". Jungkook menatap tajam istrinya. Eunha yang dibentak seketika terperangah, hatinya tambah ngilu saat suaminya tidak memanggilnya dengan panggilan sayang seperti biasanya.

"Saya nggak tau apa yang harus saya jelaskan Om, jangankan untuk Heejin, saya kemarin tidak ada waktu bahkan untuk diri saya sendiri. Saya minta maaf tidak bisa menjaga Heejin dengan baik."

"Setidaknya nanyain kabar Adek gua kan lu bisa, ini dia udah sebulan lebih dibully, lu bisa liatkan mukanya masih memar." Celetuk Soobin menambahi.

Heejin hanya bisa menundukan wajahnya, tidak kuat dengan kondisi semacam ini, dirinya ingin masalah ini diselesaikan dengan kepala dingin. Tapi apa daya Ayah dan Kakaknya sudah terlanjur emosi.

Diam-diam dari sudut matanya Heejin memperhatikan Jaemin yang tengah menatap padanya. Ingin menolong Jaemin untuk keluar dari situasi ini pun tidak bisa. Mengeluarkan suara saja dirinya tidak mampu. Ayah dan Kakaknya terlalu menakutkan.

"Jaemin mau minum apa, biar Tante bikinin. " Eunha masih berusaha membuat suasana mencair. Tidak tega melihat gadisnya yang ketakutan.

"Nggak usah Tante, aku juga nggak bakal lama kok." Jaemin tersenyum pada Eunha, dan beralih menjadi melihat Jungkook.

"Om, saya akui memang saya salah, tidak bisa menjadi pacar yang baik untuk Heejin, tapi kemarin itu, waktu saya semua terpakai bukan untuk bermain, saya diposisi yang tidak bisa menolak, saya kapten dan saya diandalkan oleh pihak sekolah."

"Jadi sekarang gimana?!, Mau kan lepasin anak saya?!

"Pih?! " Mata Heejin langsung berkaca-kaca mendengar pertanyaan Ayahnya.

"Mas, kita udah omongin ini semalem, bukan ini hasil akhir pembicaraan kita."
Eunha memeluk kepala Heejin yang terisak.

"Terus aku harus gimana?!, membiarkan putriku disiksa manusia-manusia tak berguna itu?, membiarkan dia dijambak dan bahkan ditampar berulang kali?! "

"Pih, tenang dulu pih, jangan terlalu terbawa emosi." Soobin juga mencoba menenangkan Ayahnya.

"Maaf Om, saya nggak bisa lepasin Heejin. Saya sangat menyayangi anak Om. Om silahkan hukum saya, tapi untuk yang satu itu saya nggak bisa."

"Terus mau kamu apa anak muda?!, Kamu mau bersikeras, sementara kamu tidak bisa menjaganya?!, Kalau bukan karna tangan saya, sampai sekarang anak saya masih dibully dan itu semua kamulah penyebabnya!.
Asal kamu tau, sampai sekarang Heejin masihlah seorang putri kecil bagi saya, saya yang menggendongnya kalau dia ketiduran, bahkan sampai sekarang saya masih sering mengikatkan rambutnya!"

"Mas!, kamu nggak kasian liat Adek?, dia udah terpukul disekolah, kamu mau dia semakin ketakutan karna kamu?!"

"Terus aku yang salah begitu Na?, kamu mau hal ini terjadi lagi sama anak kita?!"
Jungkook beralih menjadi manatap Jaemin. "Saya nggak mau tau, ini hari terakhir kamu untuk bisa bertemu anak saya!"

"Hiks! hiks! Papi jahat!"

Heejin melepaskan pelukan Ibunya dan berlari keluar rumah. Teriakan Eunha sama sekali tidak dihiraukan Putrinya itu.

Hal ini lah yang sedari kemarin dicegah Eunha. Tapi ternyata suaminya tetap saja hilang kendali.

"Biar gua yang nyusul Bang." cegah Jaemin saat Soobin akan menyusul Heejin. Dirinya berlari sekuat tenaga menyusul Heejin yang sepertinya mulai kelelahan karna berlari.

Bunny Family The Series 🐰💜🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang