Pagi

1.8K 202 69
                                    


Pagi hari yang dingin menyapa keluarga kelinci. Hari yang sibuk dengan aktivitas masing-masing akan kembali mereka lalui hari ini.

Eunha semakin mengusel dipelukan hangat suaminya. Sepertinya dirinya lupa apa yang terjadi kemarin siang. Pelukan hangat Jungkook mampu membuatnya lupa akan segalanya.

Eunha terbangun dari tidur nyenyak nya, matanya menyipit, menyesuaikan dengan lampu tidur yang masih menyala.

Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah tampan suaminya. Belahan jiwanya tertidur sangat nyenyak dengan mulut yang sedikit terbuka. Untuk sesaat Eunha tertegun, menikmati pemandangan paginya yang bisa saja membuat ribuan wanita diluar sana merasa iri.

Tangannya bergerak tanpa diperintah mengelus pipi tirus yang terlihat lelah karna selalu bekerja keras demi dirinya dan keempat anak mereka.

"Pagi Sayang. "

bisiknya halus, Telapak tangan mungilnya bergerak aktif mengusap rahang dan belahan bibir suaminya. Sungguh Eunha merasa Tuhan menciptakan suaminya dengan tanpa cela satu apapun.

"Maafin aku, kalau aku masih kekanakan, maunya menang sendiri, padahal aku tau kamu marah karna sayang sama anak kita. Walaupun sampai sekarang masih amatiran sebagai seorang istri, jangan pernah tinggalin aku yah?"

Pergerakan Eunha tiba-tiba terhenti, saat Jungkook membuka matanya. Suasana langsung canggung seketika. Pasalnya Ini pertama kalinya mereka tidak berbicara satu katapun selama lebih dari 12 jam lamanya.

Jungkook menahan saat Eunha akan menarik tangannya. Mengelus punggung tangan Eunha yang berada di pipi tirusnya.

"Kamu suka nggak bunganya?" Tanya Jungkook masih dengan mata mengantuk, karna tidak tau harus memilih topik apa pagi ini.

Eunha menganggukan kepalanya seraya tersenyum. Tangannya terlurur untuk membenarkan letak poni suaminya yang sedikit berantakan pagi ini. Namun hal itu justru membuat suami kekarnya nampak menggemaskan

"Udah nggak marah lagi kan?"
Tanya Jungkook beringsut mendekat, memeluk Eunha seperti bayi yang memerlukan pelukan Ibunya. Eunha secara automatisasi menyenderkan dagunya ke puncak kepala Jungkook.

"Disini wangi banget. "
Suara Jungkook terendam di dada istrinya. Tidak perlu yang terlalu intim, cukup dengan mendekap istrinya erat. Jungkook sudah merasa dunia adalah miliknya.

Jungkook yang dingin dan disiplin hanya akan ditemui di Jeon's corps saja, tetapi bayi kekar nan menggemaskan hanya Eunha yang memilikinya.

"Hari ini hari senin kan?, kamu pasti lembur lagi." Keluh Eunha sambil mengusap rambut tebal suaminya.

"Maaf Sayang" Hanya itu yang dapat Jungkook utarakan.

"Aku kangen tau sama kamu, perusahaan tambah gede, kamunya makin sibuk, waktu buat aku dan anak-anak jadi makin sedikit."

Jungkook kembali ke posisinya semula, berhadapan dengan wajah istrinya yang sendu. Jemarinya mengusap pipi tembam istrinya lembut.

"Jangan ngomong gitu, aku ngelakuin semua itu supaya kamu dan anak-anak tetap bisa hidup nyaman tanpa kekurangan satu apapun, aku ingin masa depan yang cerah buat anak-anak kita Sayang. "

"Iya, aku ngerti, tapi kadang-kadang aku juga pengen sama kamu terus, liat kamu main sama anak-anak, aku juga pengen kamu jadi lebih deket ama Abang juga Adek."

Jungkook merengkuh istrinya dalam satu rengkuhan hangat. Mengusap punggung istrinya lembut. Perasaan bersalah kembali bersarang didadanya.

Eunha, istrinya dari dulu tidak pernah meminta hal yang mewah padanya. Jungkook lah yang selalu membelikan yang dirinya rasa pantas untuk Eunha dapatkan darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bunny Family The Series 🐰💜🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang