2. First Day

1.6K 174 3
                                    

Gadis berpipi tembam itu sudah siap dengan seragam sekolahnya, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah dua minggu kemarin libur kenaikan kelas.

Sekarang Jenar sedang melakukan ritual paginya di depan cermin, yaitu memakai rangkaian skincare paginya agar wajahnya terlihat fresh dan tidak pucat.

Setelah selesai dengan rangkaian skincare paginya, Jenar langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya. Karena kata Ayah hukumnya wajib bagi keluarga Arya untuk sarapan bersama.

"Pagi, Ayah, Ibu," sapa Jenar saat sudah berada di dapur.

"Pagi, Kak," jawab Ayah dan Ibu berbarengan.

"Bang Dony mana tumben belum turun," tanya Jenara. Karena biasanya Kakaknya itu yang paling cepet turun ke dapur untuk sarapan.

"Tuh, Abangmu," kata sang Ayah seraya menunjuk ke arah tangga menggunakan dagunya.

"Kenapa, mbem?" tanya Dony seraya menghampirinya dan mengecup pipi tembam Jenar dan sang Ibu

"Nggak, tumben aja aku duluan yang turun," jawab Jenar.

"Kalian mau dibikinin susu atau teh?" tanya sang Ibu.

"Abang teh, Bu."

"Jenar mau susu yaa, Ibu" yang dibalas anggukan oleh sang Ibu.

Setelah selesai dengan kegiatan sarapannya, semuanya kembali keaktivitasnya masing-masing. Sang Ibu yang mengantar Ayahnya ke depan untuk pergi ke kantor, Dony yang masih bersiap-siap dan Jenar yang sibuk dengan ponselnya sambil menunggu sang pacar menjemputnya. Saat sibuk scroll media sosialnya, muncul notifikasi pesan dari sang pacar.

Jeff❣

sayang, 15 menit lg aku sampe

ayay captain
oiya, mau roti isi ga?

mauuuu

oke, nanti aku bawain
ati-ati di jalan

siap, love you

love you too

"Bang, mau roti isi nggak?" tawar Jenar kepada sang Kakak "biar sekalian bikinnya," kata Jenar lagi seraya menuju ke dapur.

"Nggak deh, makasih. Istirahat nanti mau makan soto aja kangen sotonya Pakde gue," jawab Dony.

Pakde itu pemilik salah satu kantin dan penjaga sekolah di SMA mereka, padahal yang masak dan jaga kantin tersebut adalah istrinya tetapi kantin tersebut terkenal dengan panggilan "kantin Pakde". Kantin Pakde ini sangat terkenal karena rasa soto dan mie ayamnya yang enak, tapi menurut Dony dan Jenar rasa sotonya lah yang paling juara di kantin tersebut.

"Nar— ini jeffry nya udah dateng," panggil sang Ibu dari ruang tamu.

"Iya, bentar lagi, Bu" jawab Jenar sambil memasukan roti isi yang sudah dibuatnya ke dalam tupperware kesayangan sang Ibu.

Jenar berlari-lari kecil menuju ke ruang tamu yang sudah ada Jeffry dan sang Ibu yang duduk di sofa, takut Jeffry kelamaan nunggunya.

"Nggak usah lari-lari gitu, ngga bakal ditinggal kok" ucap Jeffry

Jenar tertawa kecil. "Takut udah nunggu lama kamunya."

"Ya udah sana cepet berangkat, abang kamu juga udah berangkat," ucap sang Ibu.

"Iya, bu. Kita berangkat dulu ya," kata Jenar sambil menyalimi tangan sang Ibu disusul dengan Jeffry.

"Ati-ati di jalan ya kalian, jangan ngebut yaa, jeff."

𝐎𝐔𝐑 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang