5. Bersama The Bujang

747 118 13
                                    

Malam ini The bujang ditambah dengan Jenar sudah berkumpul di ruang tengah keluarga Arya, rencananya mereka akan begadang semalaman. Mereka juga sudah menyiapkan amunisi untuk menunjang rencana mereka seperti, kasur lipat yang sudah berada di depan televisi dan juga beberapa makanan, minuman, dan camilan sudah terjejer di meja.

Dony dan Tama sedang bermain PS, Joshua sibuk memakan camilan, Jenar juga sibuk dengan game di ponselnya sedangkan Jeffry sibuk mencari perhatian dari sang kekasih, karena sedari tadi Jenar sibuk dengan ponselnya.

"Rambutku ketarik, yan," karena ditegur Jeffry langsung berhenti memainkan rambut Jenar, berganti dengan terus menatap Jenar dari samping dengan bibir yang ditekuk.

Merasa dirinya ditatap dengan intens, Jenar menghela napas. "Kenapa sih?" tanya Jenar tanpa menatap Jeffry.

"I want your attention, dari tadi kamu sibuk. Akunya dianggurin."

"Sorry, bentar ya. Aku kasih makan ayam sama sapiku dulu."

Jeffry menghela napasnya berat, dia dinomor duakan karena game kesayangan Jenar, Harvest Moon.

Setelah mengurus ayam dan sapi-sapinya, Jenar mematikan ponselnya dan langsung mengubah posisinya agar menghadap Jeffry yang masih terus menatapnya dengan muka cemberut.

Tangannya terulur untuk mencubit pipi Jeffry, mulut mungilnya bergerak tanpa suara mengucapkan kata 'I love you' yang membuat Jeffry tersenyum lebar dan langsung memeluk Jenar.

"Bisa banget ya, bikin aku ngga jadi ngambek," ucapnya yang membuat Jenar tertawa.

"Gampang itumah, lo kan bucin banget sama Jenar," timpal Dony.

"Bener banget, ngga mungkin seorang Jeff lama-lama ngambek sama Jenar," tambah Joshua.

Jenar melepaskan pelukannya dan menatap lurus tepat di mata Jeffry. "You really love me that much, huh?"

"Yes, I do," jawab Jeffry mantap sambil balik menatap Jenar.

Jenar tersenyum, dia bersyukur ada orang selain keluarganya yang begitu mencintainya. Jenar kadang berpikir, dia dimasa lalu telah berbuat apa sampai dia bisa menjadi kekasih seorang Jeffry Narendra yang begitu mencintainya.

"Duh, uwuphobia gue," ucap Tama.

"Bilang aja iri lo, Kak," ledek Jenar yang sekarang telah memangku sepiring strawberry.

"Jomblo diem, jomblo ngga boleh iri," dan ketiga laki-laki yang ada di situ langsung menatap tajam Jeffry.

"Ini susu nya udah expired ya, Bang," kata Jenar tiba-tiba.

"Coba sini aku liat," pinta Jeffry sambil mengambil botol susu nya.

"Udah expired ini dari tiga hari yang lalu, Ra," kata Jeffry setelah melihat expired date nya.

Dony menoleh ke arah Jenar. "Nggak usah pake susu lagi, Nar."

Jenar mengambil kembali botol susunya dari tangan Jeffry dan kembali menuangkan susu kental ke atas strawberrynya, "Kurang manis kalau ngga pake susu."

𝐎𝐔𝐑 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang