"Because i want you to look at me only"
Ramadan mubarak for those who are fasting💜💜
Ara
Dari total 78 mahasiswa yang ikut bergabung, 25 diantaranya ada di grup vokal. Aku tidak yakin apakah aku bisa beradaptasi dengan baik dengan orang sebanyak ini.
Dengan bahasa Korea seadanya ini. Kuperhatikan hanya segelintir orang yang (kutebak) adalah mahasiswa asing sepertiku. Selebihnya...
"Harmonisasi vokal, Jeon Jungkook dan Park Ara akan melakukannya untuk membuka sesi latihan kita. Ayo kalian berdua berdiri disini." Sepertinya Jungkook kenal dekat dengan mentor Kang.
"Dia teman Seokjin hyung, kakak Soojin." Bisik Jungkook saat kami beranjak dari tempat duduk, seakan tahu apa yang kutanyakan dikepalaku. Aku hanya mengangguk dan mengikutinya.
Semua yang mengikuti program ini masih berada dalam aula, hanya saja duduknya terpencar sesuai dengan grup masing-masing. Aku bisa melihat diujung aula, anak-anak dari grup tari mulai membentuk grup kecil dan menarikan gerakan-gerakan dan beberapa dari mereka memperhatikan dengan seksama.
"Sudah, jangan kau perhatikan mereka. Sebentar lagi mereka akan memperhatikan kita. Lihat saja."
"Maksudmu?"
"Kau tahu lagu ini kan?" Jungkok mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu, lalu menyodorkan ponselnya padaku.
"Aah ya, ini lagu yang kita nyanyikan saat karaoke tempo hari bukam? aku tahu. Lagu ini saja?"
"Yep, ingat. Harmonisasi." Jungkook mengingatkan. Aku mengangguk sembari mencari lirik nya diponselku.
"Okay, kajja."
"Baiklah. Kalian sudah siap? Silahkan mulai."
Karoke, kedai ramyeon, toko buku, dan warung internet, kemudian karaoke lagi. Tempat-tempat itu menjadi tujuan kami berempat ketika kami tidak memiliki kelas diwaktu yang bersamaan.Aku selalu mendapat kelas pagi dan sore, Soojin hanya kekampus 3 kali dalam 5 hari kuliah, sedangkan Hanna setiap hari berkuliah dan mengambil kelas pagi saja. Aku tidak terlalu hafal dengan jadwal Jungkook, tapi ketika kami berkumpul ditempat yang Soojin sering janjikan, laki-laki itu selalu ada.
Ketika aku ada kelas sore, aku akan kembali kekampus dan menyusul mereka dimalam harinya. Atau kadang-kadang Jungkook dan Hanna akan mendatangi kamarku dan Soojin membawa sekotak pizza atau cemilan yang mereka beli dari seven eleven.
Aku tidak terlalu mengerti dengan peraturan dormitory, namun Soojin bilang tidak apa-apa mahasiswa laki-laki untuk datang kekamar perempuan hingga pukul 12 malam.
Kami sudah hafal jika dalam waktu 10 menit Junkook tidak muncul, akan ada pesan muncul di group chat kami
Jangan tunggu aku, aku bersama Taetae hyung dan Chimchim hyung!
Mereka selalu ada diwaktu senggangku. Perlahan dinding kamar disisi meja belajarku penuh dengan foto kami berempat. Ibupun sudah hafal dengan Soojin, Jungkook dan Hanna, ia bangga padaku karena aku telah mendapat teman disini.Harmonisasi yang kulakukan dengan Jungkook sebenarnya bukanlah hal yang baru. Lagu inipun sudah sering kami nyanyikan saat berkaraoke. Lagu ini menjadi lagu favorit kami berdua.
Jungkok terlihat bangga bisa menyanyikannya dengan baik dan sedikit menggoda perempuan-perempuan yang memperhatikan kami dengan matanya. Sedangkan aku?
Aku tidak bisa melepaskan pandanganku pada Taehyung yang juga menatapku. Tatapannya terasa seperti menuntutku untuk tidak menatap kearah lain. Lalu ia tersenyum saat suara tepukan tangan dari grup kami terdengar.
"Well done both of you! Kukira kalian akan menjadi contoh yang bagus untuk pembukaan pertemuan pertamata kita. Baiklah, selanjutnya." Mentor Kang kemudian menunjuk mahasiswa lain untuk melakukan harmonisasi.
"Hyung, bagus tidak suaraku dan Ara?" Jungkook menyenggol lengan Taehyung.
"Tidak, biasa saja. Lebih bagus suaraku." Ujar Taehyung membuatku tertawa.
"Aigooo, sana. Menjauhlah dariku hyung."
Aku seketika menunduk ketika ia manatapku lalu tersenyum.
Rasanya malu.
Kami duduk bertiga dan agak menjauh dari kerumunan. Kemudian Taehyung menggeser duduknya dan mendekatkan wajahnya pada telingaku.
"Kau tadi hanya menatapku." Bisiknya.
"Karna kau menatapku. Aku grogi." Kuharap aku tidak terlihat gugup karena aroma colognenya membuat jantungku tidak tenang.
"Bagus.
Memang itu tujuanku."
###
"Soojinieee aku lelaah" Hanna langsung memeluk Soojin sesaat setelah kami keluar gedung. 3 jam yang terasa seperti seharian dan kerongkonganku seperti panas terbakar. Kami memutuskan untuk berjalan menuju cafetaria yang berada di Fakultas Seni.
"Rasanya aku ingin menaruh kerongkonganku dilemari es." Ucapanku langsung disetujui Jungkook dengan anggukan.
"Direndam diwadah air es" Jungkook menimpali. Lengannya tersampir pada pundakku merangkul sambil berjalan.
"Aku tidak pernah bernyanyi menggunakan awalan A3, mezzo-sopran itu untuk perempuan. Awalnya terasa menyiksa. Tapi ternyata—"
"Menyenangkan. Benar, kan?"
"Hell yeaahh. High fivee Arayaa!"
"Ah sial, menyenangkan yah di grup vokal? Bisa pindah tidak?"
"Yaaa Hanna chan, kau pikir bisa semudah itu?"
"Bagaimana denganmu, Soojinie?"
"Just like usual. Yoongi sunbae banyak mendampingiku."
"Ah tentu saja."
Kami baru akan memasuki kafetaria ketika menemukan dua orang tak asing disamping pintu masuk. Dari pakaiannya— baju kaos putih lengan panjang yang dimasukkan kedalam celana tartan. Taehyung. Dengan siapa?
"Taehyung dan Jimin sunbae. Kalian disini juga?"
🌻🌻🌻
Terima kasih karena sudah menunggu
Tandai cerita ini di librarymu agar muncul notifikasi update.
Jadilah pembaca yg baik dengan memberikan vote dan comment:")Terima kasih, aku mencintaimu💜
YOU ARE READING
ABOUT TIME || KTH [Revisi Setelah Tamat]
Fanfiction"Seoul ini sempit, tapi denganmu aku tak pernah puas untuk menelusurinya. Kamu membuat Seoul ini terlihat berbeda." "Aku tak tahu bagaimana nanti. Yang ku tahu saat ini adalah jika aku bersamamu, semuanya akan baik baik saja" "So show me, Tae" "I'l...