"Can we fall in love? I already fall for you."
***
Ara
Jika aku tidak salah, pengumuman mengenai program Departemen musik itu akan keluar sekitar 3 minggu setelah audisi selesai. Setidaknya itu yang kuingat dari 3 hari yang lalu. Kalau tidak salah laki-laki yang bernama Yoongi itu yang mengatakannya. Aku tidak terlalu memusingkan itu sebenarnya. Aku juga tidak yakin akan lolos dan menjadi bagian dari program itu. Namun Soojin meyakinkanku bahwa dengan suaraku yang katanya bagus itu aku akan masuk. Semoga saja.
Aku sedang ada tugas kuliah yang harus kukerjakan. Mengetik paper sungguh tidak masalah bagiku. Aku suka membaca, aku suka menulis. Dengan kedua kegemaran itu maka sangat mudah bagiku melakukan riset mengenai awal mula kelas sosial terbentuk dan bagaimana Karl Max mengemasnya menjadi teori. Aku penasaran apakah di Korea Selatan ini masih berlaku kelas sosial dan apakah itu kentara seperti yang ada di Indonesia.
Yang kutahu pasti adalah Korea Selatan kuat akan pandangan konservatif dan patriarki. Namun aku berpikir lagi, negara mana didunia ini yang tidak menerapkan kelas sosial? Bahkan negara sejahtera sekalipun pasti ada setidaknya- walaupun tidak terlalu kentara- pembagian antara kaum borjouis(pemilik modal) dan proletariat(buruh).
Melakukan riset kecil-kecilan seperti ini sungguh menyenangkan. Aku menikmatinya. Aku sedang mengetik tentang kritik dari para ahli lain pada teori Karl Max saat notifikasi email universitas ku berbunyi. Alisku bertaut membaca subject yang ada pada emailku.
Journal Of Economic Development.
Fokus studiku memang pembangunan. apakah dosenku mengirimi kami bahan bacaan? Pertanyaanku langsung terjawab saat aku melihat email sipengirim. Aku sampai membuka kacamataku, membersihkannya kemudian memakainya lagi. Atau mungkin aku terlalu lelah menatap layar laptop hampir 4 jam sehingga mataku mulai megelabuiku?
Karena aku melihat nama Park Wooyoung diikuti dengan nama universitas pada kolom pengirim pada email yang kuterima. Tanpa sadar aku menyunggingkan senyum tipis.
Jadi ia menyadarinya?Jadi aku benar?
"Kau sedang menonton yang tidak-tidak ya?" Sontak aku menegakkan kepalaku untuk mendapati orang paling menyebalkan duduk dihadapanku, bersembunyi dibalik layar laptopku. Aku menghela nafas.
"Kau mengagetkanku, Sunbae..." Taehyung sunbae hanya merespon dengan tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Disampingnya tertumpuk beberapa buku, yang paling atas ada gambar bangunan bergaya Eropa pada bagian depannya. "Sunbae mengerjakan tugas kuliah?" tanyaku.
"Ya. Disini bukunya lebih lengkap dari perpustakaan fakultas." Jawabnya tanpa melihatku. Ia fokus pada buku-buku yang ia ambil, melihat beberapa lalu membaginya menjadi dua tumpukan.
YOU ARE READING
ABOUT TIME || KTH [Revisi Setelah Tamat]
Fanfiction"Seoul ini sempit, tapi denganmu aku tak pernah puas untuk menelusurinya. Kamu membuat Seoul ini terlihat berbeda." "Aku tak tahu bagaimana nanti. Yang ku tahu saat ini adalah jika aku bersamamu, semuanya akan baik baik saja" "So show me, Tae" "I'l...