.
.
Start Story
.
.
Terhitung tiga hari setelah Wonwoo dan Mingyu saling mengungkapkan perasaan. Dan ini juga kali ketiga Wonwoo melihat mobil Mingyu terparkir di depan gang menuju rumahnya. pemuda tiang itu bersikeras untuk selalu menjemput dan mengantarkannya kemanapun yang dia mau -meskipun Wonwoo dengan tegas menolak idenya, tapi dia adalah Kim Minggu, penolakan Jeon Wonwoo jelas tidak akan menghentikannya. Wonwoo mengamati mobil Mingyu yang lagi-lagi berganti sebelum kemudian membuka pintu mobil penumpang dan duduk di samping Mingyu.
Mobil milik keluarga Mingyu itu perlahan mulai berjalan menuju Pledis SHS. Selama perjalanan itu tidak ada satupun yang bersuara. Wonwoo dan Mingyu memang sepasang kekasih sekarang tapi bukan berarti keduanya akan pamer kemesraan dimana-mana layaknya pasangan kekasih lainnya. Mereka tetap sama, Mingyu yang dingin dan acuh serta Wonwoo yang datar dan irit bicara.
Laju mobil perlahan melambat begitu sampai di pelataran parkir sekolah. Wonwoo membuka pintunya sendiri -menolak dibukakan oleh salah satu pengawal Mingyu. Seperti biasa kedatangan mereka selalu ditunggu. Entah sejak kapan banyak siswa dan siswi yang menyukai mereka dan pasangan lain dari kelas mereka. Bukannya tidak mungkin jika ini adalah hasil pengaruh dari trio fujoshi kelas berat Sandara, Seyoung dan Minkyung.
Keduanya memasuki kelas yang masih sepi -jangan harap ada siswa di kelas mereka yang akan berangkat pagi. Wonwoo kembali mengklaim kursi di sebelah Mingyu karena Tzuyu sudah keluar dari sekolah mereka. Entah bagaimana kabarnya sekarang. Tapi menurut gosip yang beredar dia kembali ke negara asalnya, Taiwan dan melanjutkan sekolahnya disana.
Wonwoo membuka tasnya dan mengambil novel dari sana. Beberapa saat kemudian pemuda emo itu mulai tenggelam dalam kegiatannya. Mingyu sendiri hanya memainkan tabnya melihat perkembangan project perusahaan yang –terpaksa- ditanganinya. Dia memijit keningnya pelan karena ada beberapa masalah yang sulit untuk diatasi dalam proses pengerjaan. Dia ingin memantau proses secara langsung tapi dia harus sekolah. Dia benar-benar serba salah sekarang.
Wonwoo melirik kearah Mingyu karena pemuda disebelahnya itu tidak berhenti menghela nafas sejak tadi. Dia menutup bukunya dan meletakkannya di laci meja lalu menghadapkan dirinya kearah Mingyu dan menatap pemuda itu dalam. Dia meraih tab ditangan Mingyu kemudian meletakkannya di meja. Mingyu yang terkejut menatap Wonwoo bingung.
"Berhenti." Ujar pemuda emo itu datar. Mingyu kembali menghela nafas berat dan memejamkan matanya. "Tenangkan dirimu." Tambahnya.
Mingyu menggerak-gerakkan tangannya masih dengan mata tertutup. Mengerti maksud Mingyu, Wonwoo meraih tangan Mingyu dan menggenggamnya yang dibalas remasan oleh Mingyu.
"Begini lebih baik." Ujar Mingyu, "Tanganmu hangat. Aku menyukainya."
Tangan keduanya terus bertautan bahkan ketika teman-temannya datang dan menggoda mereka. Keduanya baru melepas tautan tangan mereka ketika suara Hwang Ssaem yang mengajar bahasa inggris terdengar.
"Ssaem tahu di kelas ini ada beberapa siswa yang mahir menggunakan bahasa inggris dan beberapa lagi sangat kurang." Ujar Hwang Ssaem ketika waktu belajar sudah berjalan satu jam, "Seperti yang kalian tahu, kemampuan berbicara dengan bahasa asing akan terasah dengan terus berlatih bersama orang yang mahir. Oleh karena itu untuk melatih beberapa siswa dan mengusir kebosanan, Ssaem akan memilih dua dari kalian dengan satu siswa mahir dan satu siswa yang kurang untuk bercakap-cakap bahasa inggris di depan kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I - Us
FanfictionKelanjutan dari hubungan antara duo dingin, Kim Minggu dan Jeon Wonwoo. Akankah mereka mampu menghadapi rintangan dalam hubungan mereka?