6

505 45 5
                                    

.

.

~ Start Story ~

.

.

Mingyu membuka matanya perlahan. Netranya bergerak mengamati sekitarnya dan sadar bahwa dia tidur di kamar Wonwoo. Pemuda tampan itu meregangkan tubuhnya kemudian bangun. Kakinya melangkah ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi.

Hari ini hari sabtu, jadi dia tidak harus mandi pagi karena sekolah libur.

Setelah merasa lumayan segar, dia melangkah menuju dapur untuk membasahi tenggorokannya dan disana dia melihat sosok kurus yang tengah berkutat dengan peralatan memasak. Harusnya dia tahu Wonwoo ada disana karena sejak dia membuka matanya tadi, pemuda itu sudah tidak ada disampingnya. Dipelukannya lebih tepatnya.

Wonwoo menoleh ketika mendengar suara pintu kulkas yang dibuka, "Pagi." Ujarnya yang dibalas gumaman oleh Mingyu.

"Kubantu." Tawar Mingyu.

"Apa yang kau bisa?" tanya Wonwoo datar. Fokusnya masih pada sayur yang akan diolahnya.

"Apapun."

"Kupas wortel dan kentang." Titah Wonwoo yang langsung dilakukan oleh Mingyu.

"Untuk apa?" tanya Mingyu. Wonwoo menatapnya datar seolah memintanya menjelaskan maksud dari pertanyaan itu. "Kau masak banyak."

"Kenapa?"

"Semua bahan makanan di kulkas habis."

"Kau tidak terima?"

"Tidak. Hanya heran. Kita hanya berdua."

"Kau lupa?" tanya Wonwoo datar. Tatapannya terarah pada Mingyu yang masih fokus pada wortel ditangannya. Merasa diperhatikan oleh pemuda di sebelahnya, Mingyu akhirnya menghadap Wonwoo dan meletakkan wortel yang sudah dikupasnya di dalam wadah berisi air.

"Apa?" tanyanya datar. Tatapannya terarah lurus membalas tatapan datar Wonwoo.

"Semalam." ujar Wonwoo singkat. Mingyu berusaha memancing ingatan mengenai pembicaraannya dengan Wonwoo semalam. Dari masalah pekerjaan Wonwoo, laki-laki asing yang dia lupa namanya dan...

"Kemana?" tanyanya begitu mengingat percakapan terakhirnya dengan Wonwoo sebelum pemuda manis itu meninggalkannya ke dunia mimpi lebih dulu.

"Kau akan tahu." Wonwoo kembali mengalihkan fokusnya pada sup yang sudah mulai mendidih diatas kompor. Mencicipi rasanya kemudian memasang wajah berpikir. Dia mengambil satu sendok sup dan mengarahkannya pada mulut Mingyu. Mengerti yang diinginkan Wonwoo, pemuda tampan itu membuka mulutnya menyesap sup yang dibuat Wonwoo.

"Sudah cukup." Komentarnya. Mendengar itu, Wonwoo tersenyum tipis kemudian mematikan kompornya lalu memindah sup itu ke dalam wadah yang biasa digunakan untuk camping.

Dua anak manusia itu terus berkutat dengan peralatan dapur tanpa banyak mengeluarkan suara. Sesekali Wonwoo menyuruh Mingyu untuk mencicipi masakannya, mengupas bawang atau memotong sayur yang tentu dilakukan Mingyu tanpa protes.

...

Mingyu menatap datar bangunan yang ada di depannya. Di dalam sana ada banyak anak-anak kecil bermain dengan ceria. Tawa bahagia terdengar dimana-mana tanpa tahu takdir apa yang mereka terima dan yang akan mereka terima. Dia tidak tahu kenapa Wonwoo mengajaknya ke tempat ini.

Panti asuhan. 

Ya. Kekasih manisnya itu mengajaknya ke panti asuhan yang letaknya lumayan jauh dari Seoul.

You & I - UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang