.
.
~ Start Story ~
.
.
Chan memasang wajah mencibir, "Aku tidak masalah. Kami masih punya banyak perusahaan." Ujar Chan pongah, "Lagipula kami sudah memprediksi perusahaan itu tidak akan bertahan lama jika wanita itu yang memimpin. Anggap saja hyungdeul adalah pihak yang merealisasikan prediksi keluarga kami."
"Kau benar-benar sepupu yang sangat baik." Ujar Seokmin menyindir.
"Hanya padanya aku begini." Bela Chan sembari menunjukkan senyum licik.
...
Chan mengajak Samuel kerumahnya untuk yang entah keberapa kali. Tujuannya tentu adalah untuk mensukseskan rencana dari Seungcheol. Samuel bahkan sering menginap disana membuat Tzuyu kadang bersikap sinis padanya. Tapi sebelas-dua belas dengan Chan, remaja blasteran itu mengacuhkan semua komentar sinis yang keluar dari mulut manis Tzuyu. Bahkan terkadang dua remaja tanggung itu bekerja sama membuat Tzuyu kesal.
Seperti saat ini, kedua remaja tanggung itu tengah menikmati makan malam mereka ketika Tzuyu pulang dari perusahaannya. Gadis itu menatap sinis kearah Samuel dan Chan.
"Kau masih betah disini?" tanyanya pada Samuel yang baru saja memasukkan sesendok penuh bbibimbap kedalam mulutnya.
Samuel mendongak, "Ya." Jawabnya tanpa dosa setelah menelan makanannya dan kembali fokus pada hidangan di depannya setelah itu.
Tzuyu tersenyum meremehkan, "Nyaman sekali hidupmu. Kalian makan disini tanpa menungguku yang pada dasarnya adalah tuan rumah dan bekerja mati-matian mencari uang untuk makanan yang masuk ke dalam mulut tidak sopan kalian itu!" sindirnya dengan penekanan di beberapa kata.
Chan mendongak dan memasang ekspresi datar, "Kau hanya duduk diam di kursimu, bermain ponsel dan belanja barang tidak penting secara Online. Tugas yang seharusnya kau lakukan di perusahaan semuanya kau limpahkan pada Yang ahjusshi. Semuanya!"
"Apa?! Tau apa kau, bocah?" sentak Tzuyu.
"Aku tahu semuanya." Balas Chan pongah. Padahal sebenarnya dia tidak tahu apapun. Motto-nya adalah 'Tidak masalah jika dia salah asalkan bisa menjatuhkan Tzuyu'.
"Kalau kau bukan anak dari Lee Ahjusshi, aku akan mencekikmu, bocah." Ancam Tzuyu saking kesalnya.
"Kau pikir aku takut?" balas Chan sengit. Remaja itu menarik tangan Samuel yang baru saja menyelesaikan makannya. Keduanya hendak menemui Wonwoo yang tentunya juga sudah makan siang.
"Terima kasih makanannya. Lain kali bekerjalah dengan baik. Jadi menu makanan di rumah ini bisa berubah." Ejek Samuel. Koki yang ada di dapur terkikik. Dia sama sekali tidak tersinggung mendengar kalimat Samuel. Dia dan hampir seluruh pelayan di rumah ini juga sangat menikmati ajang pembullyan yang dilakukan dua remaja tanggung kepada Nona Muda mereka.
Tzuyu menggeram. Tangannya mengepal erat, "Dasar dua bocah tidak tahu diri!" kecamnya. Jika kalian bertanya kenapa dia tidak mengusir dua anak manusia itu dari rumahnya, jawabannya adalah karena dia diberi mandat khusus untuk menampung Chan dan untuk Samuel dia tidak bisa mengusir remaja itu karena Samuel merupakan anak dari pemilik perusahaan besar di Amerika sana jadi dia berpikir dengan membiarkan Samuel sering mampir kesini, orang tuanya berpikiran bahwa dia dekat dengan Samuel dan mempermudah jalannya untuk mengadakan kerjasama bisnis dengan orang tua Samuel. Dia harus tahan meskipun dadanya serasa ingin meledak tiap mendengar kalimat yang keluar dari mulut dua remaja titisan iblis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I - Us
FanfictionKelanjutan dari hubungan antara duo dingin, Kim Minggu dan Jeon Wonwoo. Akankah mereka mampu menghadapi rintangan dalam hubungan mereka?