16

152 14 13
                                    







Wonwoo tengah memainkan ponsel ditemani Wonho, Daehyun dan Yongguk di ruang tamu. Wonho dan Daehyun sibuk bermain game sedangkan Yongguk hanya tertawa-tawa melihat dua pria yang lebih muda darinya bertengkar karena game. Sesekali dia melirik Wonwoo untuk mengawasi pemuda itu. Dia melihat jam dan tersentak ketika sadar sekarang sudah memasuki jam makan siang.

“Wonwoo-ya, kau ingin makan apa?” tanyanya. Wonwoo yang ditanya mengalihkan fokus dari ponselnya kepada Yongguk.

“Kalian?” tanyanya alih-alih menjawab pertanyaan Yongguk.

“Pizza.” Jawab Wonho dan Daehyun bersamaan.

“Kalau begitu, cheeseburger.” Jawab Wonwoo.

Wonho dan Daehyun merinding ketika merasakan ada aura tidak mengenakkan dari belakang mereka. Kedua pria itu menoleh dan menemukan Yongguk sang tersangka yang menguarkan aura hitam. Butuh waktu sepuluh detik untuk menyadari kesalahan yang sudah mereka lakukan.

“Aahhh.. sepertinya aku tidak jadi ingin pizza, hyung.” Ujar Wonho dengan wajah yang bisa dikatakan aneh.

“Ya.. kalau dipikir-pikir kami sudah bosan makan pizza.” Kali ini Daehyun berusaha membuat alasan.

“Tapi aku mau cheeseburger.” Ujar Wonwoo membuat Yongguk mengeluarkan aura makin pekat membuat dua laki-laki yang tengah menggenggam erat konsol game berkeringat dingin.

“Err.. Wonwoo-ya, hyung ingin bibimbap, bagaimana kalau kita makan itu saja?”

Wonwoo terdiam sebentar, “Baiklah.” Jawabnya sebelum kembali sibuk dengan ponselnya mengabaikan helaan nafas lega dari tiga pria yang lebih tua darinya.

‘Aku bisa mati jika ketahuan memberi makan junk food lagi pada Wonwoo.’ Batin Yongguk.

Mingyu pulang sekitar jam 8 dan menemukan Wonwoo tertidur di sofa sedangkan tiga bodyguardnya sibuk bertanding game. Dia menatap pemandangan di depannya itu datar. Dia berdehem untuk mendapatkan perhatian ketiganya.

“Kau sudah bangun, Wonwoo-ya? Siapa yang kau dukung?” Tanya Daehyun tanpa menoleh kebelakang.

“Kalian tahu dia tidur?” Tanya Mingyu membuat ketiga pria yang masih terjaga disana membeku dan menolehkan kepalanya dengan gerakan slow motion.

“T-tuan muda.” Gugup ketiganya. Sadar apa yang mereka hadapi, mereka segera meletakkan konsol game di tangan mereka dan berdiri memberi salam, “Selamat malam, Tuan Muda. Bagaimana hari anda?”

“Kalian membiarkannya tidur disini?”

“Maafkan kelalaian kami, Tuan Muda. Tapi ini keinginan Tuan Muda Wonwoo.” Jawab Yongguk.

Belum sempat Mingyu membalas, suara lenguhan keluar dari bibir Wonwoo. Sepertinya pria manis itu terganggu dengan suara-suara di sekitarnya.

“Bangun?” Tanya Mingyu.

“Sudah pulang.” Tanya Wonwoo yang lebih tepat dikatakan pernyataan. Mingyu hanya menjawab dengan deheman.

“Kau tidur disini.”

“Aku menunggumu.” Jawab Wonwoo acuh. Wonwoo meregangkan badannya sekilas kemudian berdiri dan berjalan menuju kamarnya tidak lupa untuk membawa boneka Eddy yang dibelikan Mingyu dulu.

“Tuan Wonwoo ingin menunggu anda. Kami sudah menyuruh Tuan Wonwoo untuk tidur di kamar dan membangunkannya ketika anda sudah pulang, tapi Tuan Wonwoo tetap bersikeras untuk menunggu anda disini.” Papar Wonho.

You & I - UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang