[09]

19 3 0
                                    

(revisi)

Happy reading!







Musik mengalun lebih cepat. Kini ruangan pesta dipenuhi dengan suara tawa para hadirin pesta. Lampu yang berkelap-kelip, dentingan cawan saling beradu, berpadu dengan musik yang kini mengundang para hadirin menari ria



Diantara ratusan orang, dua diantaranya hanyut dalam obrolan ringan diantara keduanya



"Tiap tahun selalu ada pesta?"



Joel mengangguk "Masquerade Ball hanya dilaksanakan setahun sekali. Untuk merayakan hasil panen rakyat Land of Vampire dan juga perdamaian antara tiga kaum disini. Semacam perayaan thanksgiving di dunia manusia"



Gantian Alana mengangguk "Entah cuma perasaan aku atau kamu keliatan lagi cemas? Apa ada sesuatu yang akan terjadi?"



Joel tersenyum tipis "Kamu memang gadis yang pintar"



"Aku anggap itu pujian" ucap Alana dengan kekehan di akhir kalimatnya



"Aku ingin menyampaikan sesuatu" ucap Joel kemudian melanjutkan kalimatnya


"Apapun yang terjadi. Tetap bersamaku. Jangan lepaskan genggaman tanganku" ucap Joel serius



Alana menganggukkan kepalanya, rupanya gadis itu paham akan maksud dari ucapan Joel. Sesaat kemudian ia terkesiap "Val?" Tanyanya dengan pandangan menyisir seisi ruangan



"Tenang. Kupercayakan Raiven untuk menjaganya"



"Nadine dan Lyora?"



"Nadine bersama Jayden. Lyora, gadis itu bersama dengan ayahnya. Namun Darrel mengawasinya. Jaga-jaga jika terjadi sesuatu"



Alana menarik nafasnya pelan "Kalau kalian sudah tahu akan terjadi sesuatu, kenapa pesta ini harus dilanjutkan?"



Joel tersenyum kecil "Apa yang sudah dijanjikan harus ditepati"



"Janji?"



"Roi berjanji Masquerade Ball tahun ini akan dibuat semeriah mungkin. Karena bertepatan dengan peringatan sepuluh tahun berlalunya perang"



Alana terdiam sebentar "Jika boleh, apa aku bisa tau perang apa yang terjadi sepuluh tahun yang lalu?"



Joel menarik nafas dalam "Setelah ini, aku akan memberitahumu. Yang terpenting sekarang adalah tetap bersamaku"



Kalimat Joel berakhir disusul dengan dentuman keras sedetik kemudian



Seluruh hadirin pesta mencari pintu keluar. Suasana pesta kacau, asap merah memenuhi ruangan



"Genggam tanganku" ucap Joel sekali lagi kemudian membawa Alana berteleportasi keluar ruangan pesta



Begitu juga dengan Nadine dan Yoshi, juga Vallerie dan Raiven



"Ayah-"



"Jika kamu butuh bantuan, buka laci kamar ayah di istana. Disana ada banyak petunjuk yang bisa membantu kamu"



Lyora mengernyit tidak paham "Kita harus pergi dari sini, ayah"



"Darrel!" Seru ayah Lyora



Semuanya terjadi begitu cepat. Genggaman Lyora yang terlepas dari tangan ayahnya, Darrel yang menariknya menjauh, hingga sesaat kemudian Lyora merasa tertarik ke dalam pusaran yang memusingkan



Dan semuanya menggelap.



•••••

éternelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang