[11]

13 1 0
                                    

mulai chapter ini dan seterusnya bukan chapter revisi lagi ya, tapi chapter baru yaitu sambungan dari chapter 10. 



Happy reading!






Angin sepoi-sepoi menerbangkan pelan surai cokelat Lyora. Gadis itu sudah berdiri lebih dari satu jam di bawah sebuah pohon beringin. Menatap puing-puing kastil Terre De Paix sembari tangan satunya memegang sebuah buku tua dengan sampul cokelat

"Petunjuk apa, ayah? Aku bahkan nggak bisa mikir sekarang" gumam Lyora pelan

Gadis itu membuka halaman pertama buku yang dipegangnya


"Elleora Chirac"


Gadis itu kemudian membuka halaman selanjutnya


"Sebuah kebetulan yang menyenangkan namun juga berbahaya untuk kami. Aku menulis ini untuk jaga-jaga, mungkin nanti memory liquid akan membuatku melupakan semua tentang hari ini"


Lyora terus membuka halaman selanjutnya


"Kami bertemu kembali. Dia sedang bertugas bersama teman-temannya saat aku dan Arthur sedang membuntuti manusia itu"

"Aku dan Arthur berhasil kembali ke istana, kami bertengkar karena Arthu menuduh aku terlalu lamban dan penakut sehingga kami kehilangan manusia itu"

"Keadaan di Land Of Vampire memburuk, aku terpaksa menitipkan Ardent pada paman dan bibinya"

"Aku berharap aku salah dengar. Tapi aku yakin Arthur bilang ia akan memulai perang dalam waktu dekat"

"Sial. Rencanaku gagal, aku tidak berhasil membawa Ardent bersamaku ke dunia manusia. Arthur berhasil membawanya. Satu-satunya hal yang kumiliki sekarang hanyalah buku ini"

"Apa ini yang disebut takdir? Kami bertemu kembali, dia menawarkan aku untuk tinggal di apartemennya"

"Sudah lama aku tidak menulis di buku ini. Aku tahu ini gila, tapi aku menikah dengannya. Kami akan memiliki seorang purti"

"Lyora. Nama yang cantik, sama seperti wajahnya. Ayahnya yang memberi nama itu. Katanya Lyora mirip denganku, makanya ia memberi nama yang mirip denganku untuk bayi kami"

"Ia berkata beberapa hari ini ada yang tidak beres. Entah mengapa ia merasa seperti diikuti oleh seseorang. Kuharap itu hanya perasaannya saja. Namun harus kuakui, aku juga merasa ada yang tidak beres"

"Aku bertemu dengan Ella, dia menghampiriku. Katanya perang telah berakhir. Dan Arthur tidak selamat dari perang itu. Harus kuakui aku sangat sedih. Aku menangisi Arthur berjam-jam kemudian terpikir akan Ardent. Apa dia baik-baik saja?"

"Peter, kutinggalkan buku ini untukmu. Jika kamu membaca ini, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sangat mencintai kalian berdua. Jangan mencariku, kumohon. Aku tidak ingin kalian berdua berada dalam bahaya"


Lyora menutup kembali buku tersebut. Menghembuskan napas berat kemudian pendangannya kembali jatuh pada puing bangunan di depannya

"Ayah bohong. Ayah bilang bunda pergi waktu aku lahir. Nyatanya bunda ninggalin aku pas masih kecil." gumam Lyora sambil menahan tangis

"Bundamu cantik"

éternelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang