[13]

10 1 0
                                    

Happy reading!




 "Wajahmu sangat mirip dengan wajah ibumu. Sama persis. Aku ingat saat kami remaja, ibumu persis terlihat sepertimu saat ini" ucap ibu Darrel. Ia mengambil jeda sebentar kemudian melanjutkan kalimatnya

"Elle punya semua hal yang membuat banyak perempuan iri padanya. Dia cerdas, cantik, pandai menjahit, berkebun, hingga memanah. Kekurangannya hanyalah dia sangat keras kepala"

"Kata ayah aku keras kepala. Mungkin aku menurunkan sifat asli bunda" ucap Lyora kemudian tertawa kecil

Bibi Ella ikut tertawa "Sebagai seorang kakak jelas aku pernah iri padanya. Dia punya semua hal yang kuinginkan. Namun, aku mengesampingkan rasa iriku. Dibandingkan iri padanya, aku lebih bangga pada Elle. Dia adalah orang pertama di Land of Vampire yang menemukan tanaman obat"

Lyora terus mendengar cerita tentang ibunya dari bibi Ella. Ia dapat melihat besarnya rasa sayang sekaligus rindu yang dirasakan bibinya itu pada ibunya

"Waktu Elle menghilang, kami berusaha mencarinya. Aku menemukannya di dunia manusia. Kudengar dari klan Mavro, Elle sedang diburu karena dianggap sebagai Rebels. Berita tentang Elle menikah dengan seorang manusia tersebar di Land of Vampire. Tidak sedikit yang setuju untuk menangkap Elle dan menyerahkannya pada Executor. Saat aku bertemu dengannya di dunia manusia, aku memberitahu Elle bahwa perang telah berakhir dan Arthur meninggal dalam perang itu. Namun Elle berkata bahwa aku harus kembali, ia akan menyusulku pulang namun tidak memberi tahu waktunya. Hingga akhirnya Elle kembali ke Land of Vampire, ia menyerahkan diri pada Roi. Ia juga membawa ayahmu kesini. Saat itu aku benar-benar berpikir bahwa dia sudah gila" jelas bibi Ella kemudian tersenyum pahit di akhir kalimat

"Sebelum eksekusinya, Elle sempat memberi tahu Roi, para petinggi dan juga kami yang ada di ruang eksekusi bahwa perang ini belum berakhir. Arthur tidak sendiri. Artha, pamanmu sekaligus adik Arthur membantunya juga. Saat itu Elle berkata bahwa Artha sedang merencanakan sesuatu. Sesuatu yang besar dan berpotensi menimbulkan perang kedua bahkan akan mengacaukan dunia luar. Tidak ada yang mempercayai Elle waktu itu, tidak juga kami sebagai keluarganya. Hingga beberapa waktu yang lalu, kami mendegar bahwa banyak manusia yang meninggal karena Rebels. Ternyata itulah yang dimaksudkan oleh Elle"

"Apa paman Artha masih hidup?"

Bibi Ella menggeleng "Ia sudah meninggal karena dieksekusi bersama Rebels yang lain"

"Kalau begitu bukankah perang tidak akan terjadi?"

Bibi Ella menggeleng "Artha sudah meninggal, tapi ia meninggalkan rasa dendam yang teramat besar kepada Land of Vampire. Rasa dendamnya itu ia turunkan pada anaknya, Azelo dan Azkara juga pada keponakannya Ardent"

"Ardent... aku pernah bertemu dengannya. Dia datang ke rumahku sebelum aku datang kesini. Aku juga pernah bertemu dengan Azkara"

Raut wajah bibi Ella berubah khawatir dalam sekejap "Apa dia menyakitimu?"

Lyora terdiam sebentar kemudian tersenyum dan menggeleng "Tidak bibi" jawabnya

Bibi Ella menunjukkan raut wajah lega "Syukurlah" ujarnya

"Bibi" panggil Lyora

"Iya?"

"Apa bibi sangat merindukan bunda?"

Bibi Ella mengangguk pelan, air matanya kembali menggenang di pelupuk matanya

"Sangat. Tapi terima kasih karena kehadiranmu rinduku terobati" ucap bibi Ella tulus sambil menatap Lyora

éternelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang