(revisi)
Happy reading!
Setelah menemukan tempat sepi untuk berteleportasi, detik selanjutnya mereka tiba di depan sebuah bangunan apartemen kosong yang menjulang tinggi
"Sebuah apartemen? Di daerah sepi seperti ini? Yang benar saja" Ucap Leo
"Kita tidak salah tempat, kan?" Tanya Eric
"Tidak"
Mereka menoleh ke belakang mendapati Kevin, Joel, Daniel dan Ethan
"Ini memang tempat persembunyian Rebels. Dulunya daerah ini ramai, namun entah kenapa sudah menjadi sepi seperti ini" jelas Kevin
"Sepertinya memang benar. Tempat ini memang cocok untuk dijadikan tempat persembunyian Rebels" ucap Daniel sambil mengamati gedung di depannya
Kevin kemudian maju selangkah "Lantai lima, pintu terakhir" ucapnya
"Juven, Leo, Evrard, Jake dan Rue ikut bersamaku. Eric, Daniel, Ethan dan Kevin tunggu disini. Jaga-jaga jika Rebels berhasil kabur" perintah Joel lalu berjalan mendahului yang lainnya, masuk ke gedung apartemen
Kevin dan yang lainnya mengangguk kemudian menunggu di bawah sebuah pohon besar yang berada di depan gedung apartemen
"Kukira Darrel juga kesini" ucap Daniel
"Tadinya. Tapi dia meminta ijin pada Joel untuk kembali ke sekolah" jawab Kevin
"Kenapa?" Tanya Ethan
"Seorang siswi menolak ketika akan diberikan memory liquid. Dia mengancam akan membongkar identitas kita jika David dan yang lainnya memaksa"
"Dia tahu identitas kita?" Tanya Eric
Kevin mengangguk "Dia tahu banyak"
〰〰〰
"Jadi apa mau kamu?"
Gadis itu menatap Carel kemudian tersenyum miring
"Gampang. Kalian cuma perlu bilang ke orang-orang tentang identitas kalian yang sebenarnya dan mengaku kalau kalian yang membunuh wanita-wanita di pusat perbelanjaan kemarin" ucapnya
"Itu bukan ulah kami" ucap Louis
"Tolong jangan persulit keadaan. Ini juga untuk kebaikan kamu" ucap David
"Emangnya apa untungnya kalo gue minum itu?"
"Memori kamu tentang para pengacau tadi akan hilang" ucap David
"Dan kamu gak akan jadi buruan mereka. Makanya ayo minum" sambung Louis
Gadis itu tertawa kecil "Bohong. Sekalipun gue lihat wajah mereka juga nggak ada ruginya bagi mereka. Kalian pikir gue bego?"
"Iya" jawab Carel membuat si gadis mengepalkan tangan
"Gue tetap gak mau minum itu! Apapun alasan kalian. Mau itu untuk kebaikan gue atau apapun, gue tetep nolak!"
Ketiganya saling memandang satu sama lain
"Haruskah?"
Carel menggeleng pada David "tidak boleh"
"Kalian lagi telepati ya? Iya kan? Ngaku!" Tuduh gadis itu
Tiba-tiba suara langkah terdengar mendekat. Darrel berjalan mendekat sambil memandang Lyora dengan senyum tipis
KAMU SEDANG MEMBACA
éternel
Fantasy[ON GOING] Nothing is etenal. Nothing, unless you have the 'key'. A key that can make you turn back time, resurrect people, even control all elements. ❗chapter 1-10 sudah direvisi, chapter 11 dst adalah chapter baru yaitu chapter lanjutan dari chape...