[15]

7 1 0
                                    

Happy reading!





Tersisa Joel dan miss Sierra disana. Field yang tadinya ramai kini berubah menjadi sepi, hanya suara angin yang terdengar. Perlahan sebuah bayangan muncul dari kabut yang menutupi sebagian hutan disamping field. Tidak, bukan hanya satu, tapi tiga.

“Kudengar hari ini akan diadakan latihan. Tapi kenapa hanya ada kau dan miss Sierra disini?” Tanya Azelo sambil berjalan mendekat. Ketiganya berhenti saat sudah berhadapan dengan miss Sierra dan Joel dengan jarak yang lumayan dekat

“Azelo, kita harus menyapa miss Sierra terlebih dahulu. Bagaimanapun dia lebih tua dari kita” ujar Ardent

“Aku tidak butuh sapaan kalian. Jika kalian hanya ingin mengacau, kusarankan baik kalian pergi” ujar miss Sierra tenang, namun suaranya terdengar dingin dan menusuk

“Kenapa harus terburu-buru? Kurasa kita bisa bersenang-senang sedikit. Bagaimana jika kita duel?” tawar Azkara

“Aku tidak punya waktu untuk duel atau berurusan dengan kalian” balas Joel

“Aw, kau menyakiti perasaanku” ujar Azelo dengan nada mengejek

“Kubilang pergi. Sebentar lagi para guardian akan datang. Kalian tentu tahu apa yang akan terjadi jika guardian menemukan kalian disini”

“Joel, tenang dulu. Kami hanya ingin berkunjung. Dan kalau bisa, kami mau mengunjungi keempat gadis itu. Kebetulan kami masih sedikit lapar” ucap Azelo diakhiri kekehan

Joel masih berusaha bersikap tenang walaupun sebenarnya ia sangat ingin mematahkan leher Azelo saat pemuda itu berbicara seperti tadi. Sangat menyebalkan.

“Jangan harap kalian bisa bertemu dengan mereka”

“Tapi aku merindukan saudara tiriku. Dia pasti sedang berduka karena kepergian ayahnya. Kurasa aku bisa menghiburnya”

“Ardent, ini peringatan terakhir. Pergi sekarang juga atau-”

“Kau akan mematahkan leherku? Ah, kenapa kalian sangat ingin mematahkan leherku? Padahal niatku kesini baik” ucap Ardent

“Jangan buang waktu kami. Pergi sekarang juga” ujar miss Sierra. Kali ini suaranya terdengar lebih tegas

Ardent berpura-pura memasang wajah kecewa “Kalau begitu, aku tidak jadi bertemu dengan saudara tiriku dan teman-teman manusianya. Aku hanya mau mengundang kalian untuk…. bertaruh”

Ardent mengambil beberapa langkah maju kemudian melanjutkan kalimatnya “Kurasa ini sudah waktunya aku mengabulkan keinginan ayah dan pamanku. Mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami”

Ardent menatap sekitar kemudian pandangannya kembali jatuh pada miss Sierra dan Joel “Tiga hari lagi, aku mengundang kalian untuk bertarung. Kalian bisa menyiapkan pasukan terbaik atau mungkin kalian sendiri yang akan bertarung secara langsung. Sistemnya sama seperti latihan bertarung yang biasa dilakukan, satu lawan satu. Lima orang dari kalian akan melawan lima orang dari kami. Siapa yang menang berhak mengatakan keinginan mereka dan yang kalah harus mengabulkannya”

Joel menatap Ardent ragu. Bagaimanapun perkataan pemuda itu tidak bisa langsung dipercaya.

“Apa yang kamu inginkan?” Tanya Joel

éternelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang