Januari, 2005
Tokyo Manji Gang berkelahi. Melawan geng baru yang menantang dan meremehkan mereka. Hasilnya tentu saja Touman menang telak.
Meski begitu, kerusakan yang terjadi lumayan parah. Semua itu karena geng yang Touman lawan membawa senjata. Baik senjata tajam atau pun tumpul.
Banyak dari senjata itu terlempar dan merusak kaca toko dan fasilitas umum. Beruntung tidak ada korban jiwa dari masyarakat umum.
Salah satu dari toko yang mengalami kerusakan adalah toko sandwich langganan Izumi. Toko itu nyaris hancur seluruhnya karena kaca depan telah remuk tak bersisa.
"Maaf, Izzu." Mikey menggumam. Mata cokelatnya menatap Izumi yang sedang bersedekap dan nampak kesal.
"Kenapa minta maaf? Kau tidak berbuat salah padaku." jawab Izumi sambil berjongkok menghadap Mikey yang duduk bersandar pada dinding.
Draken, Mitsuya, dan yang lain duduk tidak jauh dari tempat Mikey berada. Mereka semua nampak sedikit kelelahan. Begitu pula dengan anggota Touman yang lain.
"Kau tidak banyak terluka ya, Mikey," ujar Izumi.
Debaran jantung Mikey menggila. Sepasang onyx Izumi memandang lekat-lekat wajahnya dalam jarak yang cukup dekat.
Detik berikutnya, saat Izumi menyentuh pipinya, Mikey merasa tubuhnya seperti tersengat listrik. Namun, dia menyukai bagaimana sensasi yang terjadi.
"Seandainya aku sekuat dirimu," Izumi menggumam lirih.
Tapi, Mikey masih bisa mendengar dengan jelas. Nada suara yang merendah dan terkesan murung. Mikey juga bisa melihat perubahan ekspresi di wajah Izumi.
"Kenapa? Kau juga kuat, Izzu. Kau gadis terkuat yang pernah ku tahu. Mana ada gadis yang melawan dua pria dewasa seorang diri dan berhasil mendominasi selain dirimu?"
Mikey tersenyum manis ketika Izumi menatap dua iris cokelatnya. Berusaha membuat sang gadis tidak murung lagi.
Kekehan Izumi terdengar tak berselang lama. Mata gadis itu bahkan menyipit dan membentuk lengkungan yang lucu.
"Kau memang pandai bicara,"
Kini, Mikey ikut terkekeh. Mendapat pujian seperti dari Izumi, tentu membuatnya sangat senang.
Tangannya lalu bergerak ke puncak kepala Izumi dan mengusap-usapnya hingga surai cokelat gelap Izumi menjadi cukup berantakan.
"Manisnya," ucap Mikey sambil tersenyum lebar.
Bug!
Hasilnya, dia mendapatkan pukulan dari Izumi. Pukulan kuat yang telak mengenai dadanya.
Izumi memukulnya karena malu. Begitu pikir Mikey.
Jika bukan karena malu, tidak mungkin gadis bermata tajam itu akan merona semerah ini.
.
.
.
"Izzu, kenapa kau tidak bilang kalau kau adalah adik kelasku?"
Mikey, dengan wajah masam dan kedua tangan bersedekap, menatap Izumi meminta penjelasan. Di sebelahnya, Draken ikut menatap sang gadis karena menuntut jawaban juga.
Saat ini adalah jam pulang sekolah. Mikey dan Draken yang baru keluar dari gedung sekolah terkejut bukan main ketika melihat Izumi juga keluar dari gedung yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐏𝐑𝐈𝐂𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ sᴀɴᴏ ✔
Fanfiction- ', 𝐌𝐀𝐍𝐉𝐈𝐑𝐎 '𝐌𝐈𝐊𝐄𝐘' 𝐒𝐀𝐍𝐎 ꒱ ↷🖇 ೃ⁀➷ Memang susah dimengerti, tapi kau bisa merasakan hangatnya sinar mentari di tengah musim dingin. ────────── ● ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ─────────...