Februari, 2014
Acara berita di televisi sedang menayangkan sebuah peristiwa yang belakangan ini sedang ramai diperbincangkan. Yaitu, perseteruan antara kelompok kriminal yang membuat banyak kerusakan bahkan menimbulkan korban jiwa dari kalangan masyarakat biasa.
"Mereka lagi?"
Suara Draken menginterupsi. Membuat Izumi mengangguk singkat sebagai jawaban.
"Siapa yang akan kalah, ya?" tanya Draken lagi sambil melangkah mendekati Izumi yang duduk santai di sofa.
"Kabuki. Mereka akan tamat sebentar lagi," jawab Izumi yakin. Onyx-nya memandang datar layar televisi yang kini memperlihatkan kerusakan sebuah gedung.
"Sepertinya akan begitu. Bonten tumbuh sangat cepat selama empat tahun ini," Draken menggumam. Tangannya memegang dagu, melakukan pose berpikir.
Izumi dan Draken saat ini berada di toko sepeda motor milik Draken. Tepatnya di ruangan yang dekat dengan ruangan pribadi Draken. Sedang bersantai sambil melihat acara televisi.
"Kenchin?"
"Apa?"
Sang surai cokelat menengok, menatap Draken tanpa emosi yang terpancar dari dua iris onyx. "Dia akan ke sana tiga hari lagi," ujarnya.
Draken balas menatap amat tajam, "Kau ingin menemuinya?"
Izumi mengangguk, "Aku harus membawanya kembali."
Lelaki jangkung bertato naga itu lalu menghela napas. Raut wajahnya yang semula keras perlahan melembut, "Lakukan sesukamu dan kembalilah dengan selamat!" ujarnya.
Izumi tertawa pelan, "Tidak biasanya kau seperti ini, Kenchin. Biasanya kau akan marah dan melarangku pergi."
"Biasanya kau juga tidak pernah mendengarkanku atau Mitsuya dan nekat pergi," Draken menanggapi ketus. Nampak jengkel karena Izumi saat ini justru tertawa tanpa dosa.
"Jangan khawatir! Aku belajar banyak bela diri bukan tanpa alasan," ujar Izumi lirih. Tak lagi memandang Draken tetapi memandang layar televisi yang menampakkan segerombolan kriminal yang tak sengaja tertangkap kamera.
Di antara orang-orang itu, Izumi melihat seseorang berambut perak. Dia memiliki tato yang sama persis dengan Rindou. Berada di bagian tengkuk.
"Kau harus mendaratkan beberapa pukulan padanya, Izzu,"
Draken lagi-lagi murung. Setiap mereka membicarakan Bonten, lelaki jangkung itu secara perlahan akan menujukkan raut wajah yang sedih. Terutama jika pembicaraan mengenai Bonten itu sudah mengerucut pada sang pemimpin.
"Akan kupatahkan tangannya bila perlu," Izumi menggumam.
.
.
.
Bonten, kelompok yang muncul sekitar empat tahun lalu. Dalam waktu singkat merangkak naik menjadi organisasi kriminal paling buruk yang pernah ada di sejarah Jepang.
Kelompok itu kini sedang berseteru dengan kelompok yang memegang gelar terhebat dalam dunia hitam Jepang, Kabuki.
Pertarungan mereka terjadi di mana saja. Tidak peduli di tempat umum atau apakah ada masyarakat biasa yang terdampak. Tak jarang pertarungan kedua organisasi ini akan menimbulkan kerugian cukup besar sebab fasilitas umum yang terdampak tak bisa dibilang sedikit.
Malam ini, menurut kabar yang Izumi dapat dari informan terpercaya, Bonten dan Kabuki akan kembali bentrok. Tempatnya berada di sebuah gedung hotel yang dulu didatangi Izumi untuk menemui Tomo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐏𝐑𝐈𝐂𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ sᴀɴᴏ ✔
Fanfiction- ', 𝐌𝐀𝐍𝐉𝐈𝐑𝐎 '𝐌𝐈𝐊𝐄𝐘' 𝐒𝐀𝐍𝐎 ꒱ ↷🖇 ೃ⁀➷ Memang susah dimengerti, tapi kau bisa merasakan hangatnya sinar mentari di tengah musim dingin. ────────── ● ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ─────────...