Oktober, 2005
Tok! Tok!
Pagi sekali di penghujung bulan oktober saat matahari belum terbit, Mikey mengetuk pintu kamar kos Izumi. Berkali-kali sampai akhirnya terdengar suara Izumi dari dalam.
"Mikey, jika itu kau aku akan memukulmu!"
Mendengar ancaman dari sang gadis, Mikey terkekeh. Ya, memang salahnya datang sepagi ini tanpa memberi tahu lebih dulu. Tapi, Mikey sesekali ingin mengejutkan Izumi dengan datang tiba-tiba.
"Sial. Kenapa kau datang sepagi ini? Matahari bahkan belum terbit!"
Bug! Bug!
Izumi langsung mengomel dan memukul dada Mikey setelah membuka pintu. Menyatakan keheranannya karena Mikey datang di pagi yang masih dini.
Gadis bersurai cokelat gelap itu nampak sangat berantakan khas orang bangun tidur. Rambut kusut, mata yang belum sepenuhnya terbuka, dengan kaos hitam kebesaran dan celana pendek.
"Aku masuk!"
Mikey mendorong tubuh mungil Izumi masuk lagi ke dalam kamar kos usai berujar ceria. Pintu kemudian ditutup lagi karena suhu masih amat dingin.
Tidak terlalu ambil pusing dengan keberadaan Mikey di sana, Izumi langsung merebahkan diri lagi di atas futon. Selimut lalu ditarik hingga sebatas leher.
"Jam berapa ini?" tanya Izumi dengan nada suara yang lesu karena masih mengantuk.
"Setengah lima," jawab Mikey sembari duduk di sebelah Izumi yang sedang tidur.
"Hm, baiklah. Aku akan tidur lagi," gumam Izumi pelan.
Namun, Mikey bisa jelas mendengarnya karena keadaan di kamar ini sangat sunyi.
Setelah berkata seperti itu, Izumi benar-benar terlelap. Matanya terpejam rapat dan napasnya begitu teratur.
Ketika memandang lebih dekat, Mikey melihat adanya jejak kehitaman di bawah mata Izumi. Jejak yang samar namun akhir-akhir ini terlihat semakin jelas. Yup, mata panda.
Entah apa saja yang dipelajari Izumi semalaman suntuk hingga membuat area matanya menghitam seperti itu.
Mikey menyandarkan punggung pada tembok lalu menghela napas pelan. Pasang matanya kini bergulir mengamati seisi ruangan yang bisa dibilang kecil ini.
Objek pertama yang menjadi perhatiannya adalah sebuah foto. Ya, foto Izumi dengan Ibu dan saudara kembar laki-laki yang bernama Itsuki.
Meski sudah tiga kali masuk ke sini, Mikey tidak pernah bosan untuk menatap foto itu. Di sana, Izumi terlihat bahagia. Selain itu, rupa Itsuki selalu membuatnya takjub karena benar-benar terlihat seperti Izumi versi laki-laki.
"Izzu, aku selalu penasaran dengan Itsuki. Apa dia juga terdengar sepertimu?" tanya Mikey lirih sambil melirik ke arah Izumi yang sedang tidur.
Pemuda pirang ini kemudian bangun. Berjalan menuju kulkas dan mengambil dua buah roti dalam sana. Tidak lupa membawa dua gelas susu pula.
Dia kembali duduk di sebelah Izumi. Berniat akan memakan roti yang baru diambil namun suara Izumi menginterupsi.
"Itu rotiku!"
Mikey terkekeh. Tangan satunya yang kosong bergerak untuk mengacak rambut cokelat Izumi, "Aku minta satu," ucapnya memelas.
Izumi yang masih dalam keadaan setengah sadar mendengus. Gadis itu mengusap wajahnya kasar, memegang tangan Mikey yang menyentuh kepalanya, dan akhirnya bangun. Sekarang Izumi sudah duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐏𝐑𝐈𝐂𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ sᴀɴᴏ ✔
Fanfiction- ', 𝐌𝐀𝐍𝐉𝐈𝐑𝐎 '𝐌𝐈𝐊𝐄𝐘' 𝐒𝐀𝐍𝐎 ꒱ ↷🖇 ೃ⁀➷ Memang susah dimengerti, tapi kau bisa merasakan hangatnya sinar mentari di tengah musim dingin. ────────── ● ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ─────────...