17 - Reminiscence

1.3K 230 64
                                    

Desember, 2005

Musim dingin telah tiba. Warna putih mendominasi. Sepanjang mata memandang, warna yang bersih ini selalu terlihat.

Ketika hari semakin malam, suhu pun semakin turun. Sangat dingin. Ditambah salju yang terus berjatuhan tanpa jeda.

Di tengah lebatnya salju yang turun, Izumi terus melangkah. Menuju minimarket untuk membeli beberapa barang.

Tidak sendiri, Izumi pergi bersama Mitsuya. Pemuda jangkung itu berjalan di sebelahnya sambil memayungi Izumi.

"Aku bisa pegang payung sendiri, Mitsuya," ujar sang gadis cokelat. Menatap jengkel pada Mitsuya yang tak mau memberikan payung padanya.

Pemuda tinggi itu menoleh, balas menatap, "Ini perintah Mikey. Apa kau mau dia menggantikanku memayungimu?"

Izumi terdiam. Mencerna dengan baik ucapan Mitsuya. Dia pun terdiam dan tidak protes lagi atas tindakan Mitsuya yang sedikit membuatnya risih ini.

Di belakang Izumi dan Mitsuya ada Hanma. Mantan wakil ketua Valhalla yang resmi bergabung dengan Tokyo Manji Gang di bulan kemarin usai insiden Touman VS Valhalla berhasil diselesaikan dengan damai.

Pemuda jangkung itu tiba-tiba saja bilang ingin ikut pergi ke minimarket bersama Izumi saat sang gadis bilang ingin pergi.

Mikey tentu was-was. Dia tahu Hanma memiliki ketertarikan pada Izumi. Namun, karena pembicaraan dengan yang lain belum berakhir, pemuda pirang itu memerintahkan Mitsuya menemani Izumi.

"Itu Hakkai? Dia bersama siapa?" tanya Izumi pada Mitsuya sembari menunjuk seseorang di dekat tiang listrik.

Seorang pemuda jangkung dengan bekas luka di sudut bibir. Sedang bersama seorang gadis yang kelihatan cukup galak.

"Yuzuha. Dia kakaknya Hakkai," jawab Mitsuya.

"Hm? Jadi, Hakkai punya dua kakak," gumam Izumi sembari memegang dagu. Maniknya menatap bergantian Hakkai dan sang kakak yang bernama Yuzuha.

Usai memperhatikan dua orang itu dari kejauhan selama beberapa menit, Izumi berjalan lagi. Membuat Mitsuya mengikuti. Begitu pula dengan Hanma.

Sebenarnya Izumi ingin menyapa. Tapi diurungkan. Hakkai tidak datang ke pertemuan Touman pasti karena suatu alasan. Jika dia menyapa, Hakkai tidak akan suka, begitu lah pikir Izumi.

"Izumi-chan, apa yang ingin kau beli? Biar aku membelikannya,"

Tanpa sadar Izumi bergeser lebih dekat ke Mitsuya. Reflek untuk menghindari Hanma yang mendekat.

Gadis ini tidak nyaman. Selain Kisaki, Hanma adalah orang yang juga selalu dicurigainya.

"Ah tidak per-"

Mitsuya menepuk pundaknya kuat. Seolah memberi kode agar Izumi tidak jadi menolak. Maka, Izumi pun buru-buru meralat ucapannya.

"Dua roti, tiga kaleng kopi, dan plester," jawab Izumi. Menyebutkan barang yang akan dibeli.

Hanma tersenyum lebar, "Oke! Akan kubelikan. Kau tunggu di sini saja bersama Mitsuya,"

Dengan langkah panjang Hanma segera masuk ke dalam minimarket. Meninggalkan Izumi dan Mitsuya di area depan.

"Kenapa kau melarangku menolak?" Izumi bertanya. Mengenai alasan Mitsuya melarangnya menolak tawaran Hakkai tadi.

Gadis ini heran. Seingatnya Mitsuya juga tahu mengenai Hanma yang tertarik padanya. Izumi tidak paham mengapa Mitsuya justru bersikap seperti sekarang.

"Mood-nya kelihatan buruk. Kalau kau menolaknya, aku khawatir dia akan melakukan sesuatu," jawab Mitsuya penuh kecurigaan.

Izumi mendongak dan menatap Mitsuya, "Bagaimana kalau dia menaruh racun di roti dan kopiku?"

𝐀𝐏𝐑𝐈𝐂𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ sᴀɴᴏ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang