25. Menaklukan Hati

19.9K 1.7K 341
                                    

Vote, komen, follow ea maniez♡

Enjoy it

———

Renjun mengerjap pelan, mencari rasa nyaman saat sinar matahari yang menembus dari jendela besar kamaranya masuk lalu memaksa lelaki manis itu untuk terjaga.

Renjun diam sebentar, tapi saat ingin memindahkan posisi tidurnya, lelaki mungil itu meringis, astaga, tubuhnya mau melebur rasanya.

"Ah.. Lee Jeno sialan." Ringis Renjun saat rasa sakit dan pegal itu menjalar keseluruh tubuhnya.

Sekarang bagaimana? Dia ingin membersihkan diri, tubuhnya terlalu lengket dan ada bau Jeno di mana-mana.

Clek!

Pintu kamar terbuka, seorang Pria dengan tampilan kasual dan secangkir teh di tangannya masuk dengan perlahan.

"Sudah bangun?" Tanya Jeno sambil berjalan kearah Renjun setelah menutup pintu.

Renjun berguman sebagai jawaban, tenggorokkannya sangat kering sekarang ini.

Jeno meletakkan gelas teh itu di atas nakas, lalu membungkuk ke arah Renjun dan mengelus surai yang telah lepek akibat keringat si submisif dengan lembut.

"Tidak mau bersih-bersih?"

"Mau.. tapi bergerak saja sulit."

"Kenapa kesulitan?"

Renjun yang kesal memukul pipi Jeno pelan, "brengsek, masih bertanya."

Jeno terkekeh pelan, lalu mencuri sebuah ciuman di bibir Renjun.

"Ayo, aku bantu."

Jeno meraih tubuh mungil Renjun yang masih terbalut selimut, lalu membawanya ke kamar mandi. Tidak ada permainan lain, Jeno hanya membantu Renjun untuk membersihkan tubuhnya.

.

"Diam saja di sana."

"Tapi aku bosan.." Renjun meletakkan kepalanya di atas meja.

"Jadi mau bagaimana lagi? Berdiri saja tidak bisa."

Renjun mendengus sambil mengangkat kepalanya, kesal sekali rasanya, memangnya dia seperti ini karena siapa?!

Tapi jika dipikir-pikir lagi, kenapa Renjun menurut saja tadi malam, padahal jika melawan atau menolak, bisa saja dia tidak memberikan tubuhnya untuk Jeno.

Kenapa sekarang Renjun bertingkah seperti jalang begini?

Jeno yang melihat Renjun diam sambil melamun, berinisiatif untuk menghampiri lelaki mungil itu, duduk di sebelahnya, lalu mengelus pipi gembilnya pelan.

Renjun yang menerima sentuhan tiba-tiba itu langsung tersentak kaget saat melihat Jeno yang kini tersenyum di sampingnya.

"Mengagetkan saja."

"Kau melamuni apa? Sampai tidak sadar kalau aku sudah ada di sampingmu?"

Renjun menggeleng, masih kepikiran dengan dirinya sendiri.

Ingin rasanya mengamuk sambil memaki Jeno, tapi sehabis itu, apa semuanya akan kembali? Lagi pula sudah terjadi, kalau mau menyesal, ya tinggal menyesal, mau bagaimana lagi?

"Apa yang kau sembunyikan, katakan saja padaku."

"Tidak ada, sudah, kembali bekerja sana, aku tidak akan menganggu."

Mana bisa begitu!!!

Dengan perlahan, Jeno memindahkan Renjun keatas pahanya, Renjun tersentak dan sedikit meringis dibuat Jeno.

I Will Not Let You Go [NOREN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang