32. Jarak

9.1K 1K 125
                                    

Vote dan komen jangan lupa!!

NGGAK USAH NEROR GUE, KITA NGGAK KENAL!😠🥢

NGGAK USAH NEROR GUE, KITA NGGAK KENAL!😠🥢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy it~

---

Renjun duduk terdiam di atas kursi meja makan, sedangkan rumah itu terasa sangat kosong, sunyi dan hampa.

Yang bisa Renjun lakukan saat ini hanya melamun dan sesekali menghela napas.

Walau Jeno menambah beberapa penjaga dan menaruh beberapa pelayan di rumah itu, mengingat bagaimana kondisi Jungwoo saat ini. Tapi tetap saja, suasananya tetap sunyi.

Sedangkan Shotaro dan Sungchan kembali sibuk karena sesuatu yang tidak Renjun ketahui. Setahu Renjun, ya mereka sedang sibuk bekerja.

"Nyonya."

Renjun menoleh, mendapati seorang pelayan berdiri dengan sopan di sampingnya.

"Ya?"

"Ada tamu."

"Siapa?"

"Katanya ada perlu dengan Tuan Jeno."

"Oh.." Renjun mengangguk, "suruh tunggu saja di ruang tamu dulu, aku akan panggilkan Jeno."

"Baik nyonya."

Pelayan itu berlalu, diikuti oleh Renjun yang juga bangkit dari duduknnya, melangkahkan kaki jenjangnya menuju ruangan Jeno.

Tok.. tok..

Jeno mengadah, mengalihkan fokusnya dari beberapa kertas yang dia bawa dari perusahaannya.

"Ya?"

Mendengar suara Jeno, Renjun kembali gugup, jujur mereka berdua masih perang dingin saat ini, bahkan Renjun masih enggan memberitahu Jeno perihal kehamilannya.

Renjun takut dengan reaksi Jeno nantinya, apalagi Pria Lee itu sedang kalut karena kondisi Jungwoo.

"Ini aku."

"Masuk saja."

Renjun menurut, membuka pintu ruangan itu perlahan, lalu berdiri di ambang pintu.

Melihat hal itu, Jeno mendengus, "masuk Huang, tutup pintunya."

Lagi, Renjun kembali menurut, memasuki ruangan itu lebih dalam, lalu menutup pintu ruang kerja Jeno.

"Ada apa?" Tanya Jeno setelah Renjun menutup kembali pintu itu.

"Itu.. ada yang mencarimu." Renjun berkata pelan.

"Siapa?"

"Tidak tau, pelayan yang memberitahuku, aku menyuruh pelayan agar tamunya menunggu di ruang tamu lebih dulu."

Jeno mengangguk, "baik, terima kasih, aku akan keluar sebentar lagi." Lalu Pria itu kembali fokus pada lembar kerja di atas mejanya.

Renjun terdiam.

I Will Not Let You Go [NOREN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang