Di bab sebelumnya kurang srek kah? Wkwk, sepi banget soalnya..
Vote dan komen jangan lupa!!
Enjoy it~
---
Bau obat adalah yang pertama kali menyapa indera penciuman si Huang, kelopak mata dengan bulu mata lentik itu mengerjap pelan, berusaha menyesuaikan cahaya ruangan.
"Renjunie."
Yang dipanggil menoleh pelan, mendapati wajah khawatir sahabatnya, namun terlihat ada helaan napas lega juga di sana.
"Akhirnya kau bangun, sebentar lagi dokter akan datang."
Tangan kurus Renjun bergerak pelan, meraih pergelangan Jaemin dengan gemetar, "Jungwoo Hyung, bagaimana?" Suara serak itu menutut jawaban.
Jaemin mendesah pelan, "masih menjalani operasi, kondisinya kritis, Jeno sedang menunggu di depan ruang operasi, berdoa saja ya, Injunie."
Mata Renjun memanas, dadanya sesak, genggaman lemahnya mengerat di tangan temannya, harapan dia panjatkan agar Tuhan mau dengar, kalau yang di ruang operasi itu butuh pulih.
Tak lama, pintu terbuka, menghadirkan Taeil bersama dengan dua orang perawat.
Jaemin diminta untuk keluar sebentar, mereka butuh ruang untuk memeriksa kondisi Renjun yang juga tak bisa dikatakan baik.
Sebelum keluar, submisif Na itu memberitahu kalau dirinya akan ke ruangan Jisung sebentar.
Ya.. anak kecil itu cukup terguncang akibat kejadian beberapa jam lalu.
Submisif Huang itu diam, membiarkan saja apa yang para petugas medis lakukan, mengikuti intruksi kecil dari mereka dengan baik.
Tapi sungguh, pikiran si mungil tengah melalang buana ntah ke mana saat ini.
"Renjun, ada keluhan lain?"
Lelaki itu menggeleng, "tapi, apa dia baik?"
Taeil menunduk, mengikuti ke mana telapak tangan Renjun mendarat. Dokter Moon itu mengangguk, "baik, walau agak lemah. Pikirkan yang baik-baik dulu ya Renjun, walau sulit, tapi jika kau ingin kandunganmu aman, kau harus berusaha untuk tetap tenang. Aku panggilkan Jeno, ya?"
"Apa tidak bisa kalau aku saja yang menghampiri dirinya, Hyung?"
Dua perawat yang sejak tadi menyimak kini saling pandang, menunggu juga keputusan dari sang dokter.
"Kau yakin kau bisa?"
Renjun mengangguk.
Setelahnya, Taeil menyuruh salah satu dari perawat itu untuk mengambilkan kursi roda di ujung ruangan.
Dengan hati-hati, mereka memindahkan tubuh ringkih itu ke atas kursi roda.
"Sudah nyaman?" Tanya taeil.
"Sudah, Hyung."
Taeil menoleh ke arah dua perawat itu, "biar aku saja yang membawanya, kalian kembali lah."
"Baik, Dokter."
.
Beberapa tahun silam.
Salah satu orang paling berpengaruh di Korea Selatan, Jung Jaehyun, dikabarkan mengalami kecelakaan tepat ...
Suara langkah kaki bersahutan di lorong rumah sakit, terdengar riuh pada tengah malam tepatnya jam dua dini hari.
Dua bankar berisi masing-masing pasien terdorong dengan cepat, tubuh bersimpuh darah tergeletak tak sadarkan diri, terlihat begitu mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Not Let You Go [NOREN]✓
Fiksi Penggemar"Akh! Lepaskan aku bajingan!" "Tidak untuk kali ini, Huang.." [TAMAT] --- NOREN UNIVERSE by buah ceri #1🥇- noren [03/04/2021] #1🥇- markmin [25/04/2021] #1🥇- sungtaro [25/04/2021] #1🥇- kapalnct [25/04/2021] #1🥇- ilyoung [17/05/2021] #1🥇- jeno [...