6 - Katarsis

2.1K 404 43
                                    

Ini hanyalah fiksi belaka, karakter dalam cerita adalah buatan penulis semata. Penulis hanya meminjam nama dari artis kesayangan kita semua, Stray Kids~

Mengandung BxB, hint!mature content (PG-13), Mpreg, ABOverse, Age-switch!Changbin

Direkomendasikan mendengarkan lagu DAY6 Congratulation dan You Were Beautiful

.

Unrealistic Love

.

Seungmin sedang menikmati waktu sendirinya di dalam kamar setelah pulang kerja. Dia berbaring di atas kasur, memainkan beberapa game sederhana dari ponselnya, sambil beberapa kali mengubah posisi yang dirasanya nyaman.

Ayah ibunya tiba-tiba mengetuk pintu kamar yang terbuka.

"Kenapa?" Seungmin mengubah posisinya menjadi duduk. Aneh sekali melihat ayah dan ibunya bersama-sama menghampirinya. Seperti ada suatu hal serius yang ingin mereka bicarakan.

"Hi, capek?" tanya sang ayah yang sudah duduk di kursi belajar Seungmin, ibunya duduk di sebelah Seungmin di atas kasur.

"Ya namanya juga pulang kerja. Capek itu biasa." Seungmin memperhatikan gelagat orang tuanya yang aneh. Apalagi ibunya yang punya tabiat berisik, kini terdiam seribu bahasa tanpa mencopot senyuman di wajahnya. "Kenapa?"

"Sudah agak lama ya kamu dan Chan..." ucap Ibunya.

"Itu pertanyaan atau apa?" Dahi Seungmin mengernyit karena nama Chan tiba-tiba diseret masuk dalam percakapan.

"Em... Sejak pertama Chan kesini kan dia berniat menikahimu, berarti tujuan kalian pacaran untuk menikah kan?" tanya ibunya lagi.

Pertanyaan itu membuat Seungmin membatu. Dia tiba-tiba merasa sprei di bawahnya kelihatan menarik untuk dilihat. Pertanyaan itu membuat satu titik dalam diri Seungmin bergejolak. Entah karena dia ingin menyanggah atau mengiyakan. Karena pada dasarnya dia bingung dimana hubungan mereka akan berlabuh. Sekuat apapun Seungmin meyakinkan dirinya bahwa mereka akan putus suatu hari nanti, dia juga punya sebuah harapan kecil kalau keajaiban mungkin saja terjadi diantara mereka. Meski Seungmin tidak sempurna.

"Siapa yang mau menikahi orang mandul sepertiku?"

Seungmin tidak mendengar respon apa-apa dari orang tuanya. Yang ada, dia merasakan belaian lembut di kepalanya.

"Tapi kamu pantas untuk dicintai. Sudah berapa kali eomma bilang?"

"Di dunia ini, dicintai saja tidak cukup. Harus selalu ada alasan agar cinta itu tidak layu. Salah satunya punya anak. Jadi aku tidak berpikir kami akan menikah."

"Seungmin..." Seungmin menatap ayahnya yang sejak tadi diam. Ia melihat ayahnya memberikan sebuah amplop berlambang rumah sakit terkenal di pojok kiri atas padanya. "Tidak ada salahnya berjuang kali ini."

Seungmin membuka aplop itu. Membaca isinya lalu menatap ayah dan ibunya.

"Coba dulu. Kamu ini tidak benar-benar mandul. Asal kita berusaha, pasti bisa. Eomma dan appa juga ingin melihatmu seperti orang lain. Kami sudah tua, kalau kamu tidak menikah, siapa yang akan melindungimu begitu kami tidak ada?"

"Appa...." Seungmin sangat tidak suka cara bicara ayahnya.

"Kita berusaha sama-sama ya Seungmin?"

Seungmin tahu persis apa yang akan dijalaninya setelah ini. Dia pernah menjalani terapi ini beberapa tahun lalu untuk meringankan penyakitnya. Pada tubuh Seungmin, obat-obatan itu membuatnya menderita setengah mati.

Unrealistic Love | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang