Unrealistic Love | Chanmin

10 - Definisiku

Ini hanyalah fiksi belaka, karakter dalam cerita adalah buatan penulis semata. Penulis hanya meminjam nama dari artis kesayangan kita semua, Stray Kids~

Mengandung BxB, hint!mature content (PG-13), Mpreg, ABOverse, Age-switch!Changbin

.

It's broke Chan's heart to see the love of his life not with him anymore.

Dari kejauhan Chan melihat Seungmin yang keluar dari gedung kantor. Sebut dia pengecut. Sejak malam itu, setelah mengantarkan kekasihnya pulang, Chan tak memberi kabar. Dia adalah pengecut yang brengsek, tapi Seungmin pun tidak berusaha menghubunginya. Chan pikir mungkin ini adalah akhir dari hubungan mereka.

Cintanya pada Seungmin tidak main-main. Namun, dia hidup bersama banyak orang yang berekspektasi besar terhadapnya. Terlebih kedua orang tuanya yang menjadi alasan terbesar kenapa Chan mendekati Seungmin untuk pertama kali. Untuk menikahinya, untuk membentuk keluarga, untuk cepat-cepat memiliki anak. Itu adalah tujuan utamanya bersama Seungmin. Bukankah dia tidak salah untuk berharap bisa menikahi kekasihnya dan membangun keluarga kecil yang bahagia? Semua orang mengharapkan itu dan Chan bukan pengecualian.

Dia ingin hidup yang sama seperti orang lain bersama Seungmin. Hanya saja ternyata mewujudkan itu bukanlah hal yang mudah. Berhenti dan mencari pengganti mungkin bisa jadi jalan keluar buat Chan, tapi buat Seungmin? Apa jalan terbaik untuk omega itu jika Chan memilih untuk mencampakkannya?

Lagi pula dalam seminggu ini, hidup Chan kalang kabut tanpa kehadiran sang omega. Sulit sekali menghadapi hari tanpa kehadiran Seungmin yang biasa memberinya dukungan atas pilihan apapun yang Chan buat. Tidak ada orang sesempurna Seungmin untuk menemani harinya. Itu menjadi bukti kalau mundur pun bukan pilihan terbaik. Meski jalan di depan terlihat terjal, tanpa Seungmin bersamanya, mencari jalan mulus seperti bukan pilihan tepat.

Karena Seungmin adalah orang yang tepat buatnya. Dia satu-satunya.

Seandainya dia boleh menjadi orang egois.

"Hei, sudah berapa minggu kau tidak bawa Seungmin ke sini. Minggu depan ajak dia ke rumah ya?"

Kedatangan sang ibu membuat Chan yang sebelumnya jatuh dalam lamunan menjadi tersadar. Dia hanya tersenyum kecil. Lalu kembali memakan makan malam dingin yang terlambat dia makan karena sibuk bekerja.

"Kok diam saja?"

Ibunya itu pasti berharap besar pada hubungan mereka yang terlihat hangat. Entah mengapa, Chan menjadi merasa bersalah.

"Kalian bertengkar? Ah itu biasa. Orang butuh bertengkar untuk bisa makin paham satu sama lain, tapi jangan lama-lama." Ucap Ibu Chan sambil duduk di samping anaknya. "Eommonie sudah sangat rindu pada Seungmin. Kalau bertengkarnya lama, eommonie yang rugi hahaha."

Chan penasaran. Bagaimana respon ibunya jika dia tahu Seungmin adalah omega kosong? Apakah dia akan tetap bersikap sebaik ini padanya?

"Eommonie..."

"Hmm?" Ibu Chan menunggu putranya yang terlihat seperti akan membicarakan sesuatu yang penting. "Kenapa?"

Selama ini, Chan sudah menjadi anak baik untuk kedua orang tuanya. Dia mengambil alih perusahaan yang orang-orang di dalamnya bahkan membencinya. Dia terpaksa mengencani orang untuk menuruti kemauan orang tuanya. Jadi sekarang, apa dia harus kembali mengalah? Apa dia harus merelakan Seungmin?

Tunggu... Chan yakin pilihannya tidak hanya dua. Dia yakin ada sesuatu yang bisa dia lakukan juga selain memilih satu dari dua opsi menyakitkan itu. Pasti ada pilihan lain yang bisa dia ambil jika dia berusaha untuk mencarinya.