24. Begini akhirnya [END]

253 25 0
                                    

Hanna pagi ini memang datang sedikit lebih cepat daripada biasanya, karena ia ingat ada tugas yang belum sempat ia kerjakan semalam. Ia lupa mengerjakan, tentu saja karena dirinya terlalu asik nongkrong bersama Winter dan Ningning sampai pulang pukul 18:42, sampai-sampai dimarahi oleh sang ibunda di rumah karena sangat khawatir anak gadisnya pulang hampir jam 7 malam.

"Hanna, di tungguin di depan kelas 11 Mia 3 tuh."

"Hah siapa Jen?" Tanya Hanna pada Jeno, pria yang baru saja tiba di kelas.

"Gatau, cewe dia."

Ningning, Winter dan Hanna langsung bertukar pandang, kayanya mereka tau cewe itu siapa.

"Giselle bukan?"

"Gatau gw, ga sempat nanya namanya."

"Rambut coklat panjang? Ada poninya dikit?" Tanya Hanna memastikan dan di jawab anggukan kepala oleh Jeno. Hanna bergegas keluar kelas, setelah menerima salam titipan dari dua sahabatnya.

Dari depan kelas Hanna dapat melihat Giselle duduk disana, cepat-cepat ia melangkahkan kaki dan duduk setelah gadis itu mempersilakannya duduk di sebelahnya. "Hanna, lu semalam habis jalan bareng temen lu ya?"

"Iya, kenapa?"

"Hmm, pulangnya jam berapa?"

"Jam berapa ya?" Hanna mengingat-ingat, memang gadis ini pelupa. "Waktu hujan deh pokoknya, udah gelap."

"Waktu hujan, berarti sekitar jam setengah 7 malam?"

"Iya segitulah. Kenapa nanya Sel?"

Giselle memasang raut wajah bingung, "lu belum tau?"

"Hah? Tau apaan?" Hanna benar-benar tak tau, sebenarnya ada apa? "Sungchan sakit. Masa lu pacar sendiri gatau sih?" Jawab Giselle masih dengan raut wajah heran.

"HAH DEMI?! KOK BISA?!"

"Kemarin Sungchan nelpon gw nanyain tentang lu, waktu itu jam 6 sore udah gelap mendung banget, gw jawab ga ada karena kita emang ga ketemuan kan kemarin? Katanya nyokap lu nyariin lu kenapa belum pulang udah mau hujan padahal lu pamitnya pulang jam 5 sore. Gw cuma tau segitu sih."

"Pas pulang kemarin gw emang di marahin nyokap, tapi tentang Sungchan gw sama sekali ga tau."

"Lu sih kemarin ditelponin malah diluar jangkauan terus. Hari ini, ga mungkin Sungchan ga ngabarin lu."

Hanna teringat bahwa dari kemarin ponselnya memang mati kehabisan batre, apalagi ia tak membawa powerbank atau charger yang bisa ia pakai. Jadi hp nya mati total dari semalam. "Batre gw habis, baru inget buat ngecas tadi pagi, jadi hp gw tinggal di rumah hehe."

"Ya ampun." Giselle menggeleng tak percaya. "Yaudah gw cuma mau bilang itu sih, rencananya gw mau jenguk dia sekalian ketemu kak Sungchan di sana hehehehe. Lu kalau mau bareng juga gapapa, mumpung gw bawa mobil."

"Buset sejak kapan lu bawa mobil ke sekolah?"

Giselle nyengir lebar. "Sejak tadi, mumpung udah ada SIM yaudah gw bawa mobil aja ke sekolah, hemat ongkos."

'Anak sultan emang beda.' batin Hanna, gadis itu menggeleng takjub, tak bisa berkata-kata.

"Eh udah mau bel masuk nih kayanya Na." Giselle sempat memeriksa jam yang ada di ponselnya.

"Oh iya, gw balik dulu deh, ntar jangan lupa bareng ya."

"Okee."

***

Hanna, Winter dan Ningning sudah ada di parkiran sekolah, menunggu Giselle yang katanya masih di toilet. Namun tak lama kemudian, gadis pemilik mobil itu muncul dan terlihat bingung saat melihat kehadiran Winter dan Ningning di sana.

GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang