O5. Di deketin cogan

461 62 13
                                    

Hanna duduk di kursinya sembari melirik sesekali ke arah meja guru di depan.

5 menit yang lalu ia baru saja kembali dengan membawa 2 siswa yang di cari bu Irene itu dan sekarang Hanna sedang mengerjakan tugasnya.

Bel pergantian les akan berbunyi 15 menit lagi, tugas Hanna juga sudah selesai jadi ia menggunakan sisa waktunya untuk duduk santai memantau pembicaraan ketiga orang didepan sana.

Memang Hanna tak begitu jelas mendengar apa isi percakapan Bu Irene dengan Sungchan dan Jaehyun. Tapi sesuai apa yang ia tangkap, mereka berdua lah pelaku yang sedang menjadi topik hangat disekolah hari ini.

Ya, mereka berdua berkelahi disekolah dan alasan dibalik kejadian itu semua masih belum jelas.

Hanna melirik pada Jaehyun cukup lama. Terpana dengan ketampanan pria itu walau dari jauh. Ntah lah, rasanya Jaehyun itu sangat dewasa dan berwibawa.

Gadis itu juga bingung sendiri. Secepat itukah ia tertarik? Seperti semua rasa kagumnya pada Sungchan waktu itu, kini berpindah pada Jaehyun hanya dalam waktu sehari. WOW.

Merasa sudah cukup puas memandangi ketampanan kakak kelasnya itu, Hanna mengalihkan pandangannya pada Sungchan dan begitu terkejut saat mengetahui Sungchan juga sedang melihat ke arahnya.

Sudah berapa lama ia menatap pada Hanna? Apakah aksi kagumnya pada Jaehyun tadi diciduk oleh Sungchan? Ok Hanna tak peduli, sepertinya gadis itu masih dalam mode 'ngambek'.

Hanna mengalihkan perhatiannya pada Ningning yang sedang sibuk membaca novel romansa milik perpustakaan. Bertanya basa-basi adalah hal yang dilakukan Hanna sekarang. "Eh Ning, bukunya seru ga?"

"Ga boleh, ga belum selesai baca."

"Dih, gw nanya seru apa kagak bukan mau minjem."

"Lu ngapain nanya gitu kalo ga ada maksud buat minjem?"

Hanna melipat mulutnya, tak mungkin ia mengatakan bahwa itu hanya basa-basi. "Gapapa deng, gajadi."

"Lah ngambek, minta punya Winter aja dia minjem banyak dari perpus semalam." Ujar Ningning lalu menepuk pundak Winter yang duduk didepannya "oi Win."

"Paan?"

"Liat novel yang belum lu baca dong."

"Oh bentar." Winter kemudian mengeluarkan beberapa buku novel dari dalam laci mejanya, "nih pilih aja."

"Tuh Na, cari yang mana lu mau." Ujar Ningning sambil ikutan mencari novel yang ia rasa cukup menarik.

Mau tak mau Hanna ikut mencari padahal itu tadi hanya basa-basi. Ya sudahlah, toh juga sebentar lagi bel pergantian les, begitu pikirnya.

"Guys guys, apa cuman gw yang sadar kalo Hanna lagi diliatin?" Bisik Winter pelan.

Ningning mengangguk setuju atas ucapan gadis itu, "sama gw juga ngerasa gitu."

"Lu ga sadar Na?"

Hanna mengedikkan bahunya namun masih tetap fokus pada novel ditangannya. "Mana gw tau."

"Ga peka lu ah."

"Iye tau gw, Sungchan kan?"

"Iya iya." Jawab Ningning masih berbisik "tapi tadi."

"Sekarang udah bukan Sungchan, Na."

"Jadi maksdu lu mba kunti di pojok belakang kelas gitu?" Tanya Hanna acuh tak acuh.

"Ck ogeb kelewatan batas, lu liat sendiri ae dah kedepan." Winter yang gemas rasanya ingin menggeplak kepala Hanna, tahan Win sebentar lagi bel.

Hanna mengerutkan keningnya dan menurut saja. Ia meletakkan buku novelnya lalu melihat ke arah depan, dan.........

 Ia meletakkan buku novelnya lalu melihat ke arah depan, dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Dek, woi dek!"

Hanna, Winter, dan Ningning yang sedang berjalan menuju gerbang terhenti karena seseorang memanggil mereka.

Pria itu berjalan sambil mengatur nafasnya yang memburu akibat berlari, lalu berjalan mendekat pada gadis-gadis itu.

"Yang namanya Hanna yang mana? Ini ya?"

"Iya kak, kenapa ya?" Tanya Hanna bingung, takut seniornya ini salah orang lagi seperti guru BK nya tadi.

"Boleh minta nomor Wa lu ga? Atau Line?"

Mendengar itu Ningning dan Winter sama-sama tersenyum lalu menyenggol satu sama lain.

Hanna mengerutkan keningnya bingung, "hm?"

"Bukan buat gw kok tenang aja, gw cuman disuruh sama Jaehyun."

"Ohh kak Jaehyun?" Hanna menggaruk tengkuknya, tiba-tiba merasa canggung. "Kenapa ga kak Jaehyun sendiri aja yang minta?"

"Malu kali, itu dia lagi nunggu di ruang basket, cemen emang."

"Oh haha, gitu ya?"

"Iya, jadi boleh minta ga?"

"Ya... boleh kok kak."

Taeyong, pria yang tadi meminta id sosmed milik Hanna itu tersenyum tipis lalu memberikan ponselnya pada Hanna, "nih tulis disini aja."

"Iya." Hanna menerima ponsel itu lalu menuliskan id Line nya disana "nih kak."

"Ok thanks ya, siap-siap bakal di spam sama cogan nih." Ujar Taeyong lalu pamit pada ketiga gadis itu.

Setelah memastikan Taeyong benar-benar pergi, Ningning dan Winter kompak merangkul pundak Hanna. Hingga membuat Hanna membungkuk karena beban dipundaknya. "CIEEE CIEEEEEEEE."

"Berat woi! Aduhh."

"Ea eaaa, sekalinya dipepet langsung sama cogan ya Na?"

"Ntar kalo udah jadian pajak buat gw jangan lupa pokoknya, gw udah booking dari sekarang."

"Gw ga perlu pajak, cukup kenali satu cogan, temennya kak Jaehyun aja ke gw." Ujar Winter.

"BAJENGGG SIAPA YANG JADIAN SIH? BELUM KALEKK."

"BELUM? BERARTI BENTAR LAGI DONG ASEKKKKKK. MAKANAN AKU MENANTI MU!" Balas Ningning sambil berteriak.

Winter juga ikut mengangguk antusias "BENTAR LAGI DAPAT COGAN YESSSSS!"

"GA GITU MAKSUDNYA ANJIM."

"TERUS MAKSUD MBAKNYA GIMANA??" Ujar keduanya bebarengan membuat Hanna tambah kesal.

"Gataulah males."

"Yah ngambek, ga asik ah."

"Bacot."





Tak satupun yang tahu bahwa Sungchan sedang memantau dari kejauhan. Ntah mengapa, ada perasaan tak suka dalam hati lelaki itu. Ia menatap Hanna kosong lalu bergumam.

"Na, lu ga boleh deket sama Jaehyun."


— G A N T E N G —
By : meyjunnn

GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang