O1. Ada yang manggil

716 79 4
                                    

"Untung banget flashdisknya ada hari ini, kalau engga udah deh habis kita." Ujar Hanna lalu dibalas anggukan kepala oleh Ningning tanda ia setuju.

Sambil menyuap kuah kari ke dalam mulutnya Ningning berucap "mana kita yang di tunjuk pertama lagi. Padahal kita kelompok 5 harusnya Minggu depan."

"Tapi kesian kelompok Haechan disuruh bersihin toilet karena lupa bawa bahan, nomor kelompoknya paling akhir tapi disuruh presentasi setelah kita."

"Salah mereka juga sih kurang persiapan. Harusnya mereka paham guru ekonomi kita itu pak Agus, udah ga heran lagi lah."

"Iya juga." Hanna mengangguk singkat.

"Untung gw presentasinya minggu depan hehe." Ucap Winter yang juga ikut makan bersama dengan mereka.

"Lu mah enak, padahal gw nungguin lu presentasi biar gw bisa nanya-nanya yang susah." Julid Ningning.

"Hehehe."

"Win, nama asli lu beneran Winter apa gimana dah?" Tanya Hanna.

"Bukan, nama gw itu Kim Minjeong tapi lebih akrab dipanggil Winter. Jadi ya gitu deh, nama di rapot gw Kim Minjeong kok bukan Winter."

"Ohhh gitu, emang gimana ceritanya lu bisa di panggil Winter?"

"Kata mak gw sih gw tuh ga bisa hidup kalo ga dingin, jadi ya begindang."

"Apasi anjir???" Ujar Ningning yang dari tadi menyimak.

"Aneh kan, gw juga bingung ada motivasi apa mak gw bikin panggilan winter."

Hanna dan Ningning tertawa, Ningning berhenti lebih dahulu. "Eh iya btw tadi yang minjem flashdisk gw siapa Na?"

"Itu anak Mia 3, lupa gw namanya."

"Si anak baru itu bukan?" Tanya Winter pada Hanna.

"Hah?"

"Anak baru." Ulang Ningning, "lu gatau?"

Hanna menggelengkan kepala tanda ia tak mengerti, "pantes banget mukanya asing."

"Ya emang, dia pindah baru 3 Minggu yang lalu. Masa sih gatau padahal heboh banget, kudet ya lu?"

"Ya maklum lah, gw kan ga hobi gosip."

"Ekhem ekhem." Ningning dengan batuk yang di buat-buat. "TERSINDIR NIH GW."

"GW JUGAAA."

"Ga maksud kalian padahal ahahaha." Hanna terkikik karena melihat tatapan datar milik Ningning dan Winter. "Oh iya nama si anak baru itu siapa?"

"Sungchan."

"Hah? Haechan?"

"Sungchan gblg."

"Ooo, nama lengkapnya?"

"Kalo gw ga salah sih Jung Sungchan. Banyak yang bilang dia adiknya kak Jaehyun tapi gatau juga sih, soalnya kan kak Jaehyun itu anak tunggal, SETAU GW." Jelas Winter agak ngegas di akhir.

"Oh kak Jaehyun si anak IPS yang famous itu kan?"

"Hooh, dia."

"Tapi ga terlalu mirip sih, ya 40% lah." Ujar Hanna sambil membayangkan wajah kedua pria itu untuk di bandingkan.

"Makanya itu gw juga ga percaya kalo ada yang bilang mereka saudara kandung." Ningning meneguk jusnya yang tersisa sedikit lalu bangkit dari kursi kantin itu, "balik kuy udah mau bel kayanya."

"Kuy lah." Jawab Hanna dan Winter serentak.

***

"Eh Na, lu balik bareng siapa?" Tanya Ningning sambil membereskan tasnya.

"Tadi niatnya mau pesen g*jek, eh tapi duit gw habis buat bayar uang kas. Lu bareng sepupu lu ya?"

"Hooh, gw bareng Yangyang. Oh iya temenin gw ke Mia 3 kuy, sekalian bareng ke depan."

Hanna mengangguk lalu mereka berdua berjalan bersama menuju Mia 3, kelas Yangyang saudara sepupu Ningning.

Mereka harus pulang sedikit lebih lama untuk melaksanakan tugas piket, itulah mengapa sekolah sangat sepi sekarang.

Dari jauh sudah kelihatan Yangyang berdiri di luar kelasnya sambil menatap kesal ke arah Ningning, "lama lu."

"Santuy lah, gw kan piket." Ningning membela dirinya saat setelah sampai didekat pria itu.

"Yaudah ayo balik, gw udah ada janji main sama temen gw."

Mendengar ucapan Yangyang, Ningning melirik Hanna sekilas "sekarang?"

"Iyalah, mau lu taon depan?"

"Tapi gw mau tungguin temen gw dulu."

"E-eh gausah duluan aja, kalian langsung balik aja gw gapapa." Tolak Hanna takut membebani mereka berdua, apalagi Yangyang bilang ia sudah ada janji dengan temannya.

"Serius? Tapi sekolah udah sepi banget loh." Tanya Ningning khawatir.

"Iya gapapa kok Ning."

Yangyang hanya terdiam sampai akhirnya ia ikut berbicara "lu Hanna kan? Yang tadi pagi misuh-misuh didepan kelas gw sama Jaemin?"

Hanna mengangguk ragu "tau dari mana nama kita?"

"Tau lah, gw kan deket ama Jaemin. Kalo nama lu gw tau karena tadi sekelas gw pada bicarain lu terus."

"HAH? MAKSUD?"

"Kenapa kenapa?" Ningning ikutan heboh.

Yangyang mengangkat bahunya "gatau, sirik kali lu bisa deket sama Jaemin."

"Emang siapa aja yang bicarain gw?"

"Kata ga kenal cewe caper aja. Dah ah gw udah buru-buru banget sekarang. Lu gw tinggal aja ya Ning?"

Ningning sebenarnya masih sangat kepo, tapi ia lebih panik karena Yangyang lebih dahulu meninggalkannya "eh tungguin dong, gw duluan ya Na dadahhhh."

"IYA HATI-HATI." Balas Hanna dengan berteriak, masih belum tersadar dengan keadaan sampai akhirnya dia menepuk keningnya "terus gw balik sama siapa dong?"

Hanna melihat kanan dan kiri, benar-benar sepi. Jam pulang mereka itu pukul 3, piket hampir 1 jam maka sekarang sudah mendekati pukul 4 sore.

Gadis itu menggaruk tengkuknya menahan stress. Menyesal telah menolak ajakan Jeno untuk pulang bersama tadi.

Bukan hanya tak ingin membuat Jeno menunggu lebih lama karena jam piketnya, tapi ia juga ingin menghindari konfik dengan para fans-fans orang tampan di sekolahnya.

Fans Jaemin saja sudah cukup menjadi musuhnya, ia tak mau menambah musuh lagi.

"Ya Tuhan tolong turunkan satu penyelamat yang ingin mengantarkan aku pulang." Doa yang sedari tadi Hanna rapalkan sambil berjalan sepanjang lorong sekolah dengan lemas.

Ia lelah piket, lelah belajar dan tenaganya belum terisi karena ia tak bawa bekal. Uangnya juga sudah habis, buat beli sebungkus permen saja dia tak bisa apalagi sebungkus roti.

Ponselnya juga mati kehabisan baterai. Salahkan saja dirinya sendiri karena lupa untuk mengisi baterai ponselnya tadi malam, jadi ia membawa ponselnya dengan daya yang tersisa 10%.

Seperti hari ini adalah hari sial Hwang Hanna.

"Ya ampun mau telpon Mamah juga ga bisa, YA TUHAN TOLONG—"

"Oi."

"Eh kaget! Siapa tuh?!" Panik Hanna karena tiba-tiba ada suara yang meneriakinya dari belakang.

Gadis itu membalikkan badan lalu terkejut setelah melihat sosok itu.

"Eh itukan...."













































"Mau balik bareng gw?"

G A N T E N G
By : meyjunnn

GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang