O3. Banyak yang iri, katanya?

479 66 14
                                    

"Weh Na, kok lu bisa deket ama Sungchan? Cerita dong."

"Iya Na, lu berdua ada hubungan apa?"

"Hah? Sebatas teman lah gblg, kalian kira gw maho apa?" Ini yang jawab bukan Hanna, tapi Jaemin. Tunggu, kenapa jadi Jaemin yang sewot atas pertanyaan yang di lontarkan Ningning tadi?

"Nih lagi satu cowo kegeeran, kita nanya ke Hanna bukan lu." Ujar Winter sambil melirik tajam pada Jaemin yang duduk di meja sebelah mereka

"Kuping lu tajem ya Jaem, padahal kitanya ngomong pelan."

Winter mengangguk "hooh, kebanyakan bergaul ama ciwi-ciwi gosip pasti."

"Pffttttt mampus di marahin."

"Ya makanya yang jelas dong, kirain lu nanya ke gw, lu sih cuman bilang Na doang, gw kan merasa." Ujar Jaemin cengengesan menahan malu sambil memukul lengan temannya yang ada di sebelahnya, "GAOSAH KETAWA LU JEN!"

Jeno sontak menutup mulut dengan tangannya untuk menahan tawa, "sorry bro pfftt."

"Hanna conge, lu ga denger?"

Kegiatan Hanna yang sedang menyendokan nasi ke dalam mulutnya terhenti, lalu menatap dua orang didepannya. "Lu berdua nanya gw?"

Ningning dan Winter terdiam menatap Hanna datar, hampir 20 detik. Lalu Winter bangkit dari duduknya sembari menarik tangan Ningning untuk ikut berdiri. "Dah lah Ning kita balik ke kelas aja."

"Iya."

"EHEHEHEHE JANGAN DONG GW KAN BERCANDA." Ujar Hanna menahan kedua temannya itu agar tidak jadi pergi. "Duduk-duduk, tadi nanya apaan?"

"Ih emang tai kuping lu beneran numpuk ya?"

Hanna tertegun, kata-kata Ningning barusan seperti mirip dengan kata-kata Sungchan kemarin siang. "Banyak ya tai kuping lu?"

"Tadi lagi makan cuy." Balas Hanna seadanya.

"Jaemin aja denger, kok lu gak?"

"Mana gw tau." Jawab Hanna menggedikkan bahu lalu berbisik "kebanyakan gabung ama mak-mak gosip kalik."

"GW DENGER." Teriak Jaemin dari tempatnya, padahal jarak mereka lumayan jauh dan suara Hanna juga sangat kecil.

"Tuh kan dia denger."

"Udah fix bergaul ama yang lambe turah sih."

"Hooh, jauh-jauh lu Jen ntar ketularan lagi."

"Astaga ya ampun, Jaemin salah apa ya Tuhan, kena muluh deh gw." Ujar Jaemin sok histeris. "Jahat lu bertiga, ga nyangka gw, hikss."

"Hadahhh kumat sawannya, fokus woi anjir ke game lu." Ucap Jeno membuat Jaemin kembali fokus pada gamenya.

"Ngokey."

Ketiga gadis itu menggelengkan kepala lalu kembali pada topik pembahasan mereka sebelumnya.

"Lu dianterin balik ama Sungchan kan?"

Hanna mengangguk atas pertanyaan Winter, "iya, kenapa?"

"Lu punya hubungan apa sama dia?" Tanya Ningning menambahi.

"Ga ada sih, sebatas orang yang butuh tebengan sama orang yang mau nebengin aja. Mang ngapa sih kok kepo? Suka lu berdua ama dia?"

"HEH NGADI NGADI LU KALO NGOMONG!" Ningning tiba-tiba ngegas, Hanna juga ga mau ketinggalan untuk ngegas. "YA TERUS KENAPA—"

"Santuy man teman, santuyyyyy." Winter menengahi sebelum pertempuran dimulai.

"Mang sesuai banget lu pake nama Winter yak, sama-sama ngademin hehe." Hanna cengengesan, niatnya memuji namun Winter malah menganggap itu sebagai pengalihan topik.

"Hilih bilang ae mau ngalihin topik."

Hanna memutar bola matanya, "hadahhh salah mulu gw."

Winter dan Ningning ketawa masih sambil memakan makanan yang mereka pesan. "Btw lu ga takut apa Na?"

Hanna menoleh pada Winter, "hah takut kenapa?"

"Lu kan lagi jadi topik hangat di grup lambe turah." Sambung Ningning sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya "karena lu deket ama the new most wanted sekolah."

"Emangnya Sungchan salah satu most wanted sekolah ini? Kok baru tau."

"Kemana aja lu selama ini? Lagian bukan karena lu balik ama Sungchan aja, foto lu waktu pulang bareng Jeno, foto lu yang lagi misuh-misuh ama Jaemin didepan Mia 3 kemarin juga udah tersebar."

Winter mengangguk menyetujui ucapan Ningning, "iya, banyak banget yang iri sama lu. Kok lu ga peka sih?"

"Ya mana gw tau lah, pantes aja tadi pas gw baru datang udah di plototin rame-rame. Karena gw bodo amatan ya gw posthink aja mungkin mereka terpana sama kecantikan gw haha- AW SAKIT ANJING."

"Kalo itu geer namanya bukan posthink." ucap Winter santai setelah memukul keras lengan Hanna.

"Dah jangan gosip terus. Udah bel, ga denger?" Perkataan Jeno barusan berhasil membuat ketiga gadis itu kocar kacir untuk menghabiskan makanan yang baru tersentuh setengahnya.

***

Hanna dan teman-temannya sudah duduk teratur didalam kelas sesuai dengan tempat duduk mereka masing-masing. Ini sudah lewat dari 5 menit namun guru selanjutnya belum juga tiba.

"Kok lama sih? Eh Jen ini yang masuk mapel apa?"

"BK kalo gw ga salah." Jawab Jeno yang berdiri depan pintu sambil menoleh kesana kemari memantau guru yang akan datang.

"Tumben banget bu Irene telat ya." Ujar Ningning ntah pada siapa.

"Iya, padahal harusnya guru BK ga boleh telat. Kita telat di marahin, guru telat bilangnya 'maaf anak-anak ada urusan tadi.' hilihhh."

Jaemin ikut menimpali ucapan Winter barusan. "Mungkin beneran sibuk, soalnya tadi gw denger-denger ada yang berantem."

"BUBAR BUBAR BU IRENE DATENG!" Kata Haechan yang sudah grasak-grusuk dengan Jeno begitu melihat langkah kaki sang guru dari ujung sana.

"Ssssttt."

Suara ketukan kaki terdengar semakin dekat hingga akhirnya guru killer itu menampakkan dirinya di ambang pintu.

"Maaf ibu telat, tadi ngurusin siswa yang berantem." Ujar Bu Irene datar lalu duduk dengan anggun.

"Iya bu."

"Sekarang buka buku paket halaman 39, lihat disitu ada soal latihan II nomor 1 sampai 5. Kerjakan di buku catatan, selesai tak selesai dikumpul dalam waktu 40 menit."

"Baik bu." Jawab murid-murid kompak, mana ada yang berani melawan guru BK seperti bu Irene ini.

"Hey kamu siapa namanya, Hanna?"

Hanna terkejut saat namanya disebut. Itu pasti karena ia tak sengaja melakukan kontak mata dengan guru tersebut. Harusnya dia jangan sekalipun menatap mata guru itu jika tak ingin terkena masalah.

"Hanna?"

"Eh i-iya, saya bu?"

"Tolong hapus papan tulis ini."

Hanna yang hampir pucat kini sedikit lega karena ternyata ia hanya disuruh untuk membersihkan papan tulis. Setidaknya pekerjaan itu tak terlalu berat.

Saat sedang hening mengerjakan tugas, tiba-tiba sang guru kembali bertanya. Bu Irene melontarkan pertanyaan yang membuat geger satu kelas itu.

"Hanna, kamu murid yang ketahuan berbuat mesum dengan pacaramu dibelakang sekolah itu kan?"


— G A N T E N G —
By : meyjunnn

GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang